Gambaran persepsi keterampian interpersonal dalam komunikasi

Tabel 4.6. Gambaran persepsi dokter terhadap kemampuan dokter untuk memperhatikan pasien saat pasien bicara Kategori Ya Tidak N N Dokter Umum 22 100 Dokter Spesialis 25 100 Total 47 100 Tabel 4.6. menunjukkan bahwa seluruh responden 100 sependapat menjawab bahwa seorang dokter harus memperhatikan pasien saat pasien bicara. Tabel 4.7. Gambaran persepsi dokter terhadap kemampuan dokter dalam menjelaskan diagnosis dengan suara tegas Kategori Ya Tidak N N Dokter Umum 20 90,9 2 9,1 Dokter Spesialis 25 100 Total 45 95,7 2 4,3 Tabel 4.7. menunjukkan bahwa 100 dokter spesialis berpendapat bahwa dokter harus mempunyai kemampuan menyampaikan diagnosis dengan suara tegas, sedangkan jumlah dokter umum yang berpendapat hal yang sama lebih rendah yaitu 90,9 dari total responden dokter umum. Tabel 4.8. Gambaran persepsi dokter terhadap kemampuan dokter untuk menanyakan daerah tempat tinggal pasien Kategori Ya Tidak N N Dokter Umum 21 95,5 1 4,5 Dokter Spesialis 21 84 4 16 Total 42 89,4 5 10,6 Tabel 4.8. menunjukkan 95,5 dokter umum berpendapat bahwa seorang dokter seharusnya menanyakan tentang daerah tempat tinggal pasien, sedangkan sebanyak 16 dokter spesialis tidak setuju dengan pendapat tersebut. Sebanyak 84 dokter spesialis yang menyatakan bahwa dokter seharusnya menanyakan tentang daerah tempat tinggal pasien Tabel 4.9. Gambaran persepsi dokter terhadap kemampuan dokter dalam mengingat nama pasien dengan baik Kategori Ya Tidak N N Dokter Umum 16 72,7 6 27,3 Dokter Spesialis 20 80 5 20 Total 36 76,6 11 23,4 Tabel 4.9. menunjukkan bahwa 72,7 dokter umum berpendapat jika seorang doker harus mengingat nama pasien dengan baik sedangkan jumlah dokter spesialis yang menyatakan hal tersebut lebih banyak, sejumlah 20 responden dokter spesialis menyatakan hal yang sama sisanya lebih banyak dibandingkan dokter umum, sebanyak 80 dokter spesialis menganggap bahwa seorang dokter sangat perlu mengingat nama pasien. Tabel 4.10. Gambaran persepsi dokter terhadap kemampuan dokter dalam memberi penjelasan yang lengkap tentang penyakit pasien Kategori Ya Tidak N N Dokter Umum 22 100 Dokter Spesialis 25 100 Total 47 100 Tabel 4.10. menunjukkan bahwa seluruh responden menyatakan bahwa seorang dokter harus mampu memberi penjelasan yang lengkap tentang penyakit pasien. Tabel 4.11. Gambaran persepsi dokter terhadap kemampuan dokter dalam menyapa pasien dengan memanggil nama pasien Kategori Ya Tidak N N Dokter Umum 19 86,4 3 13,6 Dokter Spesialis 25 100 Total 22 93,6 3 6,4 Tabel 4.11. menunjukkan bahwa 100 dokter spesialis menyatakan seorang dokter mampu menyapa pasien dengan memanggil nama pasien sedangkan lebih banyak dibandingkan pendapat dokter umum hanya 86,4 dokter umum yang sependapat dengan hal tersebut, sisanya 13,6 dokter umum tidak setuju akan kemampuan dokter menyapa pasien dengan memanggil nama pasienn. Tabel 4.12. Gambaran persepsi dokter terhadap kemampuan dokter dalam menjelaskan riwayat penyakit pasien dari awal sampai tuntas Kategori Ya Tidak N N Dokter Umum 20 90,9 2 9,1 Dokter Spesialis 25 100 Total 45 95,7 2 4,3 Tabel 4.12. menunjukkan 90,9 dokter umum menyatakan bahwa seorang dokter harus mampu menjelaskan riwayat penyakit pasien dari awal sampai tuntas lebih sedikit dibandingkan dengan pendapat dokter spesialis, sejumlah 100 dari dokter spesialis menyatakan bahwa seorang dokter harus mampu melakukan hal tersebut. Tabel 4.13. Gambaran persepsi dokter terhadap usaha dokter untuk menyembunyikan diagnosa penyakit pasien Kategori Ya Tidak N N Dokter Umum 1 4,5 21 95,5 Dokter Spesialis 4 16 21 84 Total 5 10,6 42 89,4 Tabel 4.13. menunjukkan bahwa 95,5 dokter umum menyatakan bahwa seorang dokter tidak seharusnya menyembunyikan diagnosa penyakit pasien, sedangkan dokter spesialis yang menyatakan pendapat yang sama sebanyak 84 angka ini lebih sedikit dibandingkan pendapat dokter umum.

4.1.3.3. Lama Waktu Ideal Dokter Memeriksa Pasien

Gambar 4.1. Gambaran lama waktu ideal dokter memeriksa pasien Gambar 4.1. menunjukkan bahwa 63 dokter umum menyatakan seorang dokter sebaiknya memeriksa pasien dalam waktu 8-15 menit, sedangkan dokter spesialis yang menyatakan hal yang sama lebih banyak yaitu sebesar 76 dari responden dokter spesialis. Waktu tersebut dianggap cukup atau ideal bagi seorang dokter memeriksa pasien agar mendapatkan anamnesis dan pemeriksaan yang dibutuhkan serta memberi edukasi pasien dan tanya Dokter Umum Dokter Spesialis 4,5 4 63,6 76 31,8 20 8 menit 8-15 menit 15 menit jawab jika pasien masih ada pertanyaan, dalam hal ini waktu yang dibutuhkan tentunya disesuaikan dengan keadaan yang dialami oleh pasien. Hal tersebut telah sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh PB IDI pada tahun 2008 dalam Panduan Kompensasi Dokter dan Jasa Medik yang standar untuk seluruh dokter di Indonesia bahwa waktu yang cukup untuk bertatap muka antara dokter dan pasien sekitar 8-15 menit atau sekitar 4 pasien dalam satu jam. 15

4.1.3.4. Sikap dan perilaku ideal seorang dokter

Gambar 4.2. Harapan sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang dokter Gambar 4.2. menunjukkan dari seluruh responden menyatakan berbagai harapan sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang dokter. Sebanyak 27,3 dokter umum dan 28 dokter spesialis berpendapat bahwa seorang dokter harus komunikatif, angka ini merupakan harapan terbanyak yang disampaikan oleh responden untuk komunikatif terhadap pasien baik dalam anamnesis, maupun menyampaikan segala bentuk pemeriksaan dan tindakan yang akan disampaikan sehingga pasien merasa nyaman dalam berkomunikasi dengan dokter. Pendapat lain sebanyak 9,1 dokter umum dan 4 dokter spesialis berpendapat dokter harus bisa memberi edukasi kepada pasien sehingga benar- benar mengerti akan kesehatannya dan berbagai faktor yang mempegaruhi serta upaya apa saja yang dapat dilakukan pasien untuk mengatasi masalahnya. Sebanyak 13,6 dokter umum dan 8 dokter spesialis berharap setiap dokter 27,3 9,1 13,6 13,6 9,1 4,5 9,1 13,6 28 4 8 16 8 4 12 20 mempunyai sikap empati terhadap pasien. Pendapat lain 13,6 dokter umum dan 16 dokter spesialis berharap dokter memiliki sikap profesional. Dokter umum sebanyak 9,1 dan dokter spesialis 8 mengatakan harapannya terhadap seorang dokter memiliki sikap memahami pasien. Sedangkan harapan bahwa dokter memiliki attitude dokter muslim yang baik diungkapkan oleh 9,1 dokter umum dan 12 dokter spesialis. Sisanya 13,6 dokter umum berpendapat bahwa dokter harus memiliki kemampuan yang baik dalam mendengarkan pasiennya, dan 20 dokter dokter spesialis mengharapkan kepada dokter untuk selalu berupaya meningkatkan keterampilan interpersonalnya dan menerapkannya dalam berpraktik sehari-hari.

4.2. Pembahasan

Komunikasi merupakan salah satu hal krusial bagi dokter dalam menghadapi pasien, terkait dengan tingginya angka pelaporan ke Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia MKDKI tentang ketidakpuasan layanan kedokteran. Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan salah satu penyedia pendidikan Dokter yang berupaya menjadikan lulusannya memiliki kemampuan “Seven Stars Doctor”, namun banyak komponen yang harus dievaluasi dalam menilai hal tersebut. Karena keberhasilan dokter lulusan UIN tidak lepas dari peran berbagai pihak. Penelitian mengenai komunikasi interpersonal dokter-pasien semakin banyak diteliti, hal ini banyak dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisir dan mengevaluasi kesalahan yang sering terjadi dalam komunikasi dokter- pasien. Dari penelitian sebelumnya, sebanyak 75 dokter bedah ortopedi menyatakan bahwa komunikasi yang telah dilakukannya sudah berhasil, namun penelitian ini juga menilai dari persepsi pasien yang bertemu dengan dokter tersebut, dan sayangnya hanya 25 dari responden yang sudah puas dengan konsultasinya tersebut. 2 Ikatan Dokter Indonesia juga telah melakukan penelitian tentang pengetahuan dan keterampilan interpersonal komunikasi dokter-pasien dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian tersebut dilakukan di 3 wilayah, dan hasilnya tidak terdapat faktor yang berpengaruh secara signifikan