1. Deskripsi implementasi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup berupa kesesuaian
anggaran, konsistensi aturan, serta teknologi yang digunakan. 2. Deskripsi karakteristik masalah Kebijakan Pemerintah Kabupaten Lampung
Timur tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup berupa kajian teknis pelaksanaan kebijakan dan permasalahannya.
C. Instrumen Penelitian
Adapun pada metode penelitian kualitatif, peneliti sebagai instrumen utama. Menurut Nasution Prastowo, 2011: 43 peneliti adalah key instrument atau alat
penelitian utama. Oleh karena itu instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti sendiri yang mengadakan pengamatan atau wawancara
tak berstruktur dengan menggunakan buku catatan, laptop, kamera, dan lainnya. Peneliti sebagai instrumen dapat memahami makna interaksi antar manusia,
membaca gerak muka, serta mengetahui makna yang terkandung dalam ucapan atau perbuatan informan. Walaupun menggunakan alat rekam atau kamera,
peneliti tetap memegang peranan utama sebagai alat penelitian.
D. Sumber Data
Apabila dilihat dari sumbernya, objek penelitian kualitatif menurut Spardley disebut social situation atau situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen, yaitu
tempat place, pelaku actor, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis Prastowo, 2011: 199. Situasi sosial tersebut dapat dinyatakan sebagai
objek peneli tian yang ingin diketahui “apa yang terjadi” di dalamnya. Jika
dikaitkan dengan sumbernya, data penelitian dibedakan menjadi 2 dua macam yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data primer adalah data yang dapat memberi informasi langsung kepada pengumpul data. Data-data yang diperoleh di lapangan bersumber dari
instansi pemerintah, masyarakat, maupun Lembaga Swadaya Masyarakat LSM yang consern terhadap lingkungan hidup di Kecamatan Pasir Sakti.
2. Data sekunder adalah data yang tidak bisa memberi informasi langsung kepada pengumpul data. Pada umumnya data sekunder berfungsi untuk
menguatkan data primer dan biasanya diperoleh melalui data-data penunjang seperti
dokumen-dokumen yang
diperoleh dariinstansi
pemerintah, masyarakat, maupun Lembaga Swadaya Masyarakat LSM yang consern
terhadap lingkungan hidup di Kecamatan Pasir Sakti.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian karena bertujuan untuk memperoleh data agar dapat dianalisis. Adapun
teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
1. Observasi
Menurut Hadi Prastowo, 2011: 22 pengamatan observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap suatu gejala yang tampak
pada objek penelitian. Pengamatan dapat diklasifikasikan atas pengamatan melalui cara berperanserta partisipan dan yang tidak berperanserta non
partisipan. Pada pengamatan tanpa peran serta pengamat hanya melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan pengamatan saja, sedangkan pengamat berperanserta
melakukan dua peranan sekaligus, yaitu sebagai pengamat dan sekaligus menjadi anggota resmi dari kelompok yang diamati Moleong, 2006: 176.
Adapun pada penelitian ini peneliti melakukan observasi non partisipan karena dalam penelitian ini peneliti tidak terlibat dalam pengimplementasian peraturan
daerah setempat. Peneliti hanya melakukan pengamatan saja untuk mengetahui kondisi objek penelitian.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data yang berupa pertemuan 2 dua orang atau lebih secara langsung untuk bertukar informasi dan ide dengan
tanya jawab secara lisan sehingga dapat dibangun makna dalam suatu topik tertentu Prastowo, 2011: 212. Teknik wawancara yang dilakukan peneliti adalah
teknik wawancara mendalam. Adapun wawancara yang dilakukan ini secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai, denganatau tanpa menggunakan pedoman guide
wawancara. Dalam wawancara ini pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama Prastowo, 2011: 212.
Adapun pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara semitersruktur. Wawancara semiterstruktur ini dilakukan secara bebas untuk menggali informasi
lebih dalam dan bersifat dinamis, namun tetap terikat dengan pokok-pokok
wawancara yang telah peneliti buat terlebih dahulu dan tidak menyimpang dari konteks yang akan dibahas dalam fokus penelitian. Pada penelitian ini peneliti
telah menyusun pedoman wawancara yang isinya mengenai hal-hal yang nantinya akan dipertanyakan kepada para informan untuk mendapatkan informasi yang
akurat. Proses penyusunannya disesuaikan pada dimensi keberhasilan implementasi kebijakan dengan menggunakan teori Mazmanian dan Sabatier yang
dimensinya terdiri dari karakteristik masalah, karakteristik kebijakan, dan lingkungan kebijakan.
Pedoman wawancara ini disusun dengan fokus penelitian peneliti berdasarkan apa yang nantinya akan peneliti kaji dan temukan saat di lapangan. Kemudian akan
diolah dan dikembangkan sesuai dengan data yang diperoleh menjadi suatu rangkaian informasi yang dinarasikan dalam bentuk deskriptif, sehingga menjadi
suatu hasil penelitian yang paten dan dapat dipertanggungjawabkan. Pedoman wawancara ada di dalam lampiran
3. Dokumentasi
Telaah dokumen adalah cara pengumpulan informasi yang didapatkan dari dokumen, yakni peninggalan tertulis, arsip-arsip, akta ijazah, rapor, peraturan
perundang-undangan, buku harian, surat-surat pribadi, catatan biografi, dan lain- lain yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang diteliti Prastowo, 2011:
226. Dokumen tidak hanya catatan peristiwa saat ini dan yang akan datang, namun juga catatan di masa lalu. Sementara kegunaan teknik dokumentasi ini
menurut Sugiyono dan Prastowo Prastowo, 2011: 227 sebagai berikut.