3. Analisis Kebijakan Publik
Berikut ini adalah beberapa pengertian analisis kebijakan publik menurut para ahli.
a. Menurut William N. Dunn dalam LAN 2008: 42, analisis kebijakan publik adalah suatu disiplin ilmu sosial, terapan, yang menggunakan berbagai
macam metodologi penelitian dan argumen untuk menghasilkan dan mentransformasikan informasi yang relevan dengan kebijkan. Kebijakan
tersebut digunakan dalam lingkungan politik tertentu untuk memecahkan masalah-masalah kebijakan.
b. Menurut E. S. Quade dalam LAN 2008: 42, analisis kebijakan publik dalam arti luas adalah suatu bentuk penelitian terapan untuk memahami secara
mendalam berbagai permasalahan sosaial guna mendapatkan pemecahan yang lebih baik.
c. Menurut Stuart S. Nagel, kebijakan publik adalah penentuan dalam rangka hubungan antara berbagai alternatif kebijakan dan tujuan-tujuan kebijakan,
manakah di antara berbagai alternatif kebijakan, keputusan, dan cara-cara lainnya yang terbaik untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan tertentu.
Adapun berdasarkan pendapat-pendapat para ahli mengenai pengertian analisis kebijakan publik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan publik
adalah: a. penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan
permasalahan yang dihadapi,
b. mencari dan mengkaji berbagai alternatif pemecahan masalah atau pencapaian tujuan,
c. tambahan dari William N. Dunn, keduanya dilakukan secara multidisiplin.
Apa sesungguhnya yang menjadi tujuan dari analisis kebijakan publik ini tidak lain adalah untuk memperbaiki kualitas dan efektivitas tindakan-tindakan
kebijakan. “....the purpose of policy analysis is to improve the quality and effectiveness of policy measures,
” UN, 1979: 3; dalam Makhya, 2006: 85.
Setiap argumen kebijakan mempunyai 6 enam elemen: informasi yang relevan dengan kebijakan, klaim kebijakan, pembenaran, dukungan, bantahan, dan
penguat. Analisis kebijakan umumnya bersifat kognitif, sedangkan pembuat kebijakan bersifat politis. Sistem kebijakan bersifat dialektis, merupakan kreasi
subjektif dari pelaku kebijakan, merupakan realitas objektif, dan para pelaku kebijakan merupakan produk dari sistem kebijakan Ritonga, 2010: 2.
Hal-hal yang menjadi latar belakang perlunya menganalisis kebijakan antara lain karenaadanya masalah dalam merumuskan kebijakan, pelaksanaan kebijakan
policy implementation, dan memprediksikan akibat dari kebijakan.Menurut Makhya 2006: 89 analisis mengenai pelaksanaan kebijakan policy
implementation mencoba mempelajari sebab-sebab keberhasilan atau kegagalan kebijakasanaan publik melalui pembahasan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi pelaksanaan kebijakan seperti masalah kepemimpinan dan interaksi politik di antara pelaksana kebijaksanaan. Aspek ini berkembang