Manfaat secara Praktis Manfaat Penelitian
d. Public Goods and Private Goods Policies Public goods policy yang dimaksud adalah suatu kebijakan yang mengatur
tentang penyediaan
barang-barang atau
pelayanan-pelayanan oleh
pemerintah, untuk kepentingan orang banyak. Contohnya kebijakan tentang perlindungan keamanan dan penyediaan jalan umum.
Private goods policy yang dimaksud adalah suatu kebijakan yang mengatur tentang penyediaan barang-barang atau pelayanan-pelayanan oleh pihak
swasta, untuk kepentingan individu-individu perorangan di pasar bebas dengan imbalan. Contohnya kebijakan pengadaan tempat hiburan, hotel, dan
lain sebagainya.
Menurut Hogwood dan Gunn dalam LAN 2008: 8- 10, istilah “kebijakan” dapat
dikelompokkan berdasarkan penggunaannya, antara lain sebagai berikut. a. Kebijakan sebagai label untuk suatu bidang kegiatan tertentu. Dalam konteks
ini kata kebijakan digunakan untuk menjelaskan bidang kegiatan di mana pemerintah terlibat didalamnya, seperti kebijakan ekonomi atau kebijakan
luar negeri. b. Kebijakan sebagai ekspresi mengenai tujuan umum atau keadaan yang
dikehendaki. Di sini kebijakan digunakan untuk menyatakan kehendak dan kondisi yang dituju. Contohnya pernyataan tentang tujuan pembangunan di
bidang sumberdaya manusia untuk menunjukkan aparatur yang bersih. c. Kebijakan sebagai proposal di bidang tertentu. Dalam konteks ini, kebijakan
lebih berupa proposal, contohnya usulan Rancangan Undang-Undang RUU
di Bidang Keamanan dan Pertahanan atau RUU tentang Kepegawaian. Di dalam kebijakan tersebut dijelaskan tujuan dan cara mencapai tujuan.
d. Kebijakan sebagai keputusan yang dibuat oleh pemerintah. Sebagai contoh adalah keputusan untuk melaksanakan perombakan terhadap sistem
administrasi negara. Keputusan tersebut masih perlu dituangkan dalam bentuk Peraturan Perundang-undangan.
e. Kebijakan sabagai pengesahan formal formal authorization. Di sini kebijakan tidak lagi dianggap sebagai usulan, namun keputusan yang salah.
Sebagai contoh Undang-Undang UU Nomor 221999 yang merupakan keputusan yang sah dalam rangka penyerahan sebagian urusan pusat ke
daerah. f. Kebijakan sebagai program yaitu sebagai contoh program peningkatan
Pendayagunaan Aparatur Negara PAN yang menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan termasuk cara pengorganisasian, pelaksanaan, serta
pembiayaannya. g. Kebijakan sebagai output, atau apa yang dihasilkan. Yang dimaksud di sini
adalah output yang akan dihasilkan dari suatu kegiatan. Sebagai contoh pelayanan yang murah dan cepat atau Pegawai Negeri Sipil PNS yang
profesional, dan lain sebagainya. h. Kebijakan sebagai outcome, yaitu kebijakan yang menyatakan dampak yang
diharapkan dari suatu kegiatan, seperti pemerintahan yang efisien. i. Kebijakan sebagai teori atau model. Kebijakan di sini menggambarkan
model dari suatu keadaan, dengan asumsi tentang apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan apa konsekwensi dari tindakan pemerintah tersebut.