Observasi Teknik Pengumpulan Data
menurut Lincoln dan Guba serta Bogdan dan Biklen Moleong, 2006: 132 yaitu sebagai berikut.
1. Membantu agar secepatnya dan tetap seteliti mungkin dapat membenamkan diri dalam konteks setempat, terutama bagi peneliti yang belum mengalami
latihan etnografi. 2. Agar dalam waktu yang relatif singkat banyak informasi yang terjaring, jadi
sebagai sampling internal, karena informan dimanfaatkan untuk berbicara, bertukar pikiran, atau membandingkan suatu kejadian yang ditemukan dari
subjek lainnya.
Pada penelitian ini, penentuan informan yang menjadi sumber data dilakukan dengan teknik purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu
yang memahami fokus penelitian. Pada penelitian ini, penentuan informan dibagi menjadi dua yaitu key informan dan secondary informan. Key informan sebagai
informan utama yang lebih mengetahui situasi fokus penelitian, sedangkan secondary informan sebagai informan penunjang dalam memberikan penambahan
informasi. Pada penelitian ini, peneliti memilih informan yaitu informan pegawai Badan Lingkungan Hidup BLH, aparat pemerintah desa, masyarakat, dan
Lembaga Swadaya Masyarakat LSM yang fokus di bidang lingkungan hidup. Adapun tabel instrumennya adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Daftar informan
No. Informan
Keterangan
1 Pegawai Badan Lingkungan Hidup
Key informan 2
Aparat pemerintah desa Secondary informan
3 Masyarakat
Secondary informan
4 Lembaga Swadawa Masyarakat
LSM yang fokus di Bidang Lingkungan Hidup
Secondary informan
Sumber: Peneliti 2014 Daftar informan tersebut adalah orang-orang yang dekat dengan objek penelitian
yang lebih mengetahui kondisi di lapangan dalam fokus yang akan dikaji oleh peneliti. Oleh karena itu, data dan informasi yang peneliti peroleh dari proses
observasi, wawancara maupun dokumentasi dapat dipastikan kebenarannya dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini dilakukan karena dari informan tersebut
belum mampu memberikan data dan informasi yang akurat.