Lahan Pesisir TINJAUAN PUSTAKA

sebaiknya agar lahan di daerah pesisir dapat bermanfaat, tidak hanya dari satu aspek tetapi dari berbagai aspek. Seperti contoh daerah lahan pesisir dapat dimanfaatkan untuk areal tambak, akan tetapi lahan-lahan tambak tersebut berdampak pada rusaknya mangrove di daerah pesisir. Apabila ekosistem mangrove rusak, maka dapat mengakibatkan abrasi pantai, intrusi laut, dan tsunami.

E. Kerangka Pikir

Berdasarkan tinjauan awal yang telah dilakukan terdapat pandangan umum bahwa kondisi lahan pesisir Lampung Timur mengalami kerusakan.Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur Nomor 07 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagaimana yang tertera dalam draft peraturannya seharusnya dapat memberikan dampak yang positif terhadap pelestarian lingkungan hidup di Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur. Diketahui lebih lanjut kerusakan lahan pesisir di Lampung Timur disebabkan oleh kondisi lahan terbuka di antaranya termasuk di Kecamatan Pasir Sakti yang terdiri atas pengusahaan tambak dankegiatan pertambangan pasir galian C. Adapun analisis implementasi kebijakan dalam penelitian ini dilakukan dengan mendeskripsikan sebab-sebab keberhasilan atau kegagalan kebijakan publik melalui pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan tersebut sesuai dengan teori Mazmanian dan Sabatier dalam Subarsono 2010: 94yang mengatakan bahwa ada tiga kelompok yang mempengaruhi keberhasilan implementasi yaitu karakteristik masalah, karakteristik kebijakan, dan variabel lingkungan. Dalam hal ini kebijakan yang dimaksud adalah Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur Nomor 07 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Analisis hasil pembahasan dengan menggunakan tiga kelompok variabel yang mempengaruhi keberhasilan implementasi menurut teori Mazmanian dan Sabatier, maka dalam hal ini tentu akan menjawab tujuan dari penelitian ini yaitu. 1. Deskripsi implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur Nomor 07 Tahun 2013 di Kecamatan Pasir Sakti. 2. Deskripsi masalah terkait dengan implementasi kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Kecamatan Pasir Sakti. 1. Deskripsi implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur Nomor 07 Tahun 2013 di Kecamatan Pasir Sakti 2. Deskripsi masalah terkait dengan implementasi kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Kecamatan Pasir Sakti Gambar 3. Kerangka pikir Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur Nomor 07 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Implementasinya di Kecamatan Pasir Sakti Analisis Hasil Pembahasan berdasarkan tiga kelompok variabel yang mempengaruhi keberhasilan implementasi menurut Mazmanian dan Sabatier Karakteristik masalah mudah atau tidaknya masalah dikendalikan Karakteristik kebijakan kemampuan kebijaksanaan untuk menstrukturkan proses implementasi Variabel Lingkungan Variabel di luar kebijaksanaan yang mempengaruhi proses implementasi

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena berdasarkan tinjauan awal peneliti, ternyata masalah yang sedang dihadapi lebih sesuai untuk diteliti dengan metode kualitatif. Menurur Bogdan dan Taylor Prastowo, 2011: 22 metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian eksploratif karena peneliti tidak hanya sekedar menggambarkan objek penelitiannya saja. Melalui pendekatan eksploratif-kualitatif ini peneliti berusaha untuk menggali, mengembangkan dan menganalisis informasi-informasi yang berhubungan dengan “Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur Nomor 07 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kecamatan Pasir Sakti”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka fokus dalam penelitian ini adalah implementasi kebijakan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur Nomor 07 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kecamatan Pasir Sakti yang meliputi: 1. Deskripsi implementasi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup berupa kesesuaian anggaran, konsistensi aturan, serta teknologi yang digunakan. 2. Deskripsi karakteristik masalah Kebijakan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup berupa kajian teknis pelaksanaan kebijakan dan permasalahannya.

C. Instrumen Penelitian

Adapun pada metode penelitian kualitatif, peneliti sebagai instrumen utama. Menurut Nasution Prastowo, 2011: 43 peneliti adalah key instrument atau alat penelitian utama. Oleh karena itu instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti sendiri yang mengadakan pengamatan atau wawancara tak berstruktur dengan menggunakan buku catatan, laptop, kamera, dan lainnya. Peneliti sebagai instrumen dapat memahami makna interaksi antar manusia, membaca gerak muka, serta mengetahui makna yang terkandung dalam ucapan atau perbuatan informan. Walaupun menggunakan alat rekam atau kamera, peneliti tetap memegang peranan utama sebagai alat penelitian.

D. Sumber Data

Apabila dilihat dari sumbernya, objek penelitian kualitatif menurut Spardley disebut social situation atau situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen, yaitu tempat place, pelaku actor, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis Prastowo, 2011: 199. Situasi sosial tersebut dapat dinyatakan sebagai objek peneli tian yang ingin diketahui “apa yang terjadi” di dalamnya. Jika