11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1.  Pengertian Hasil Belajar
Belajar  adalah  mengetahui  kepandaian,  kecakapan  yang  sebelumnya tidak  pernah  diketahui,  dapat  mengerjakan  suatu  yang  sebelumnya  tidak
dapat  berbuat,  mampu  mengkombinasikan  dua  pengetahuan  kedalam pengertian  yang  baru,  keterampilan,  dapat  menerapkan  pengetahuan  baru
A. M. Sardiman, 2011:3. Belajar  merupakan  proses  perubahan  tingkah  laku  individu.  Ada
beberapa pengertian belajar yang dikemukakan oleh ahli. Menurut Muhibbin Syah  2011:  68  belajar  adalah  Tahapan  perubahan  seluruh  tingkah  laku
individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Berdasarkan pendapat tersebut,
belajar  bertujuan  untuk  merubah  tingkah  laku  siswa  sebagai  hasil  berpikir dan  berinteraksi  dengan  lingkungan.  Hasil  interaksi  dengan  lingkungan
tersebut akan memberikan pengalaman belajar kepada siswa. Tujuan  dari  belajar  adalah  mendapatkan  hasil  belajar  yang  tinggi.
Mendapatkan hasil belajar yang tinggi merupakan harapan setiap siswa  dan guru.  Hal  ini  dikarenakan  dengan  mendapatkan  hasil  belajar  yang  tinggi
maka  tercapailah  tujuan  dari  suatu  pembelajaran.  Hasil  belajar  merupakan perubahan  tingkah  laku  yang  diperoleh  siswa  setelah  mengalami  kegiatan
pembelajaran.  Hasil  belajar  biasanya  berupa  nilai  atau  ukuran  yang
12 dituliskan  di  dalam  buku  laporan  hasil  belajar  siswa  atau  sering  disebut
dengan buku raport. Hamzah  B.  Uno,  2011:  35  menyatakan  bahwa  tujuan  pembelajaran
adalah suatu pernyataan yang spesifik  yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan  yang  diwujudkan  dalam  bentuk  tulisan  untuk  menggambarkan
hasil  belajar  yang  diharapkan.  Jadi  siswa  yang  berhasil  dalam  belajar  ialah siswa yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
Nana  Sudjana  2013:  111  menyatakan  bahwa  hasil  belajar  adalah penilaian  atau  evaluasi  sebagai  alat  penentu  tercapai  atau  tidaknya  dari
tujuan  pendidikan  dan  pembelajaran.  Tujuan  tersebut  dinyatakan  dalam rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan
pengalaman  belajarnya.  Sedangkan  menurut  Rusman  2012:  123,  hasil belajar  adalah  sejumlah  pengalaman  yang  diperoleh  siswa  mencakup  ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jadi belajar tidak hanya penguasaan teori mata pelajaran saja, tetapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi, minat-bakat,
sikap,  keterampilan,  dan  lain-  lain.  Hal  tersebut  senada  dengan  pendapat Bloom  Rusman,  2012:125  yang  menggolongkan  hasil  belajar  ke  dalam
tiga ranah aspek antara lain sebagai berikut. a.    Aspek kognitif
Aspek  kognitif  berkenaan  dengan  kemampuan  dan  kecakapan- kecakapan  intelektual  berpikir.  Bloom  Rusman,  2012:125  menjelaskan
aspek  kognitif  ke  dalam  enam  kategori,  yaitu:  pengetahuan  knowledge, pemahaman comprehension, penerapan application, analisis analysis,
13 sintesis  syntesis,  dan  evaluasi  evaluation.  Jadi  dapat  disimpulkan
bahwa  aspek  kognitif  adalah  kegiatan  belajar  yang  berawal  dari pengetahuan  sampai  ke  tingkat  yang  lebih  tinggi  yaitu  evaluasi.  Namun
sesuai dengan perkembangan zaman, salah seorang murid Aderson Wina Sanjaya, 2011: 128, merevisi taksonomi Bloom yang awalnya berasal dari
kata benda menjadi kata kerja, yaitu: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Mimin  Haryati  2007:  25  menyebutkan  alat  evaluasi  atau  tes kognitif  diantaranya  adalah:  1  tes  atau  pertanyaan  lisan  di  kelas,  2
pilihan  ganda,  3  uraian  obyektif,  4  uraian  non  obyektif  atau  uraian singkat,  5  jawaban  atau  isian  singkat,  6  menjodohkan,  7  portofolio,
dan 8 performans. b.    Aspek Afektif
Aspek  afektif  berkenaan  dengan  sikap,  kemampuan,  dan penguasaan  segi-segi  emosional  yaitu  perasaan,  sikap,  dan  nilai.  Hamzah
B. Uno 2011:37 membagi aspek afektif menjadi lima tingkatan dari yang paling sederhana sampai dengan kompleks diantaranya adalah kemampuan
menerima,  kemauan  menanggapi,  berkeyakinan,  penerapan  karya, ketekunan,  dan  ketelitian.  Mimin  Haryati  2007:  39  menyatakan  bahwa
penilaian pada aspek afektif dapat dilakukan dengan menggunakan angket kuesioner, inventori dan pengamatan observasi.
14 c.     Aspek psikomotor
Aspek  psikomotor  berkenaan  dengan  suatu  keterampilan  atau gerakan-gerakan fisik. Sebagaimana aspek yang lain, Nana Sudjana 2013:
30-31 menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan  dan  kemampuan  bertindak  siswa.  Terdapat  enam  tingkatan
keterampilan  yaitu:  1  gerakan  refleks,  2  keterampilan  pada  gerakan- gerakan  dasar,  3  kemampuan  membedakan,  4  kemampuan  di  bidang
fisik, 5 gerakan-gerakan skil, mulai dari keterampilan sederhana sampai dengan  keterampilan  kompleks,  dan  kemampuan  yang  berkenaan  dengan
komunikasi. Mimin  Haryati  2007:  27  menyatakan  bahwa  penilaian  hasil  belajar
ranah  psikomotor  dilakukan  dengan  menggunakan  tes  unjuk  kerja,  lembar tugas  atau  lembar  pengamatan.  Selain  itu  jenis  tagihan  dalam  penilaian
psikomotor  dilihat  dari  caranya  dibagi  menjadi  dua  cara,  yaitu  penilaian kelas  dan  penilaian  berkala.  Penilaian  kelas  dilaksanakan  saat  kegiatan
pembelajaran  sedang  berlangsung,  yaitu  disaat  siswa  sedang  belajar, mengerjakan tugas, atau menjawab pertanyaan dari guru.
Penilaian  berkala  adalah  penilaian  yang  dilakukan  pada  waktu  tertentu saja.Dari  pendapat  ahli  tentang  pengertian  serta  aspek  hasil  belajar,  maka
dapat  disimpulkan  bahwa  hasil  belajar  merupakan  perubahan  tingkah  laku yang  mencakup  kemampuan  kognitif,  afektif,  dan  psikomotorik  yang
diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Di dalam penelitian ini,
15 hasil belajar  yang akan  ditingkatkan bukan hanya pada aspek kognitif saja,
melainkan pada aspek afektif dan psikomotor.
2.   Faktor-faktor Keberhasilan Belajar