Tahap Mengakhiri Pembelajaran Penerapan Metode Pembelajaran oleh Guru Kelas SD N Pacar Sewon Bantul

109 menggunakan metode yang variatif karena materi di Kurikulum 2013 adalah gabungan dari beberapa jenis mata pelajaran. Hal ini dibuktikan dengan wawancara yang telah peneliti lakukan dengen beberapa narasumber, diantaranya Ibu DS selaku guru kelas V A mengatakan Media yang tersedia, media disini mendukung. Media yang dipake kalo lcd jarang, pake busurm jangkar kemudian boneka boneka wayang tadi ada dibelakang wawancara 8 April 2016. Ibu RS selaku guru kelas IV B mengatakan Lingkungan sekitar, lingkungan kelas, media dan alat yang dipakai yang ada dilingkungan kelas, misalnya ada alat peraga yang ada yang dimanfaatkan contohnya jarring kubus balok, kalo nggak ya pake yang di lingkungan kelas wawancara 18 April 2016. Ibu FT selaku guru kelas IV A mengatakan Karakteristik anak, terus lingkungan, materinya. Materi di k13 kan sebenarnya sudah ada panduan di buku pegangan guru, metode apa yang harus digunakan seperti diskusi, ayo diskusikan, ayo cari tahu, seperti itu wawancara 4 April 2016. Ibu JS selaku guru kelas I A mengatakan Faktornya ya alat peraga, ketersedian itu. Ya alat peraganya aja. Siswanya itu sebagian besar mendukung, tapi dikelas saya itu ada satu yang nggak bisa nulis, orang tuanya sudah saya beritahu katanya mau di les, umpamanya ada jam pelajaran kaya sbdp itu saya ajarkan menulis, kalo ditambah jam juga nanti anaknya capek to mbak wawancara 31 Maret 2016. Dari metode penelitian observasi diketahui bahwa tidak semua kelas memiliki fasilitas LCD Proyektor, sehingga hanya 110 beberapa guru yang menggunakan fasilitas LCD Proyektor untuk membantu menampilkan materi yang sedang dipelajari. Dari metode penelitian dokumentasi diketahui bahwa di buku pegangan guru sudah terdapat petunjuk mengenai metode yang digunakan ketika pembelajaran, sehingga menjadi pedoman guru untuk membuat RPP dan melaksanakan proses pembelajaran.

b. Faktor yang Menghambat

Faktor yang menghambat kompetensi guru dalam penerapan metode pembelajaran adalah waktu yang tersedia kurang, karena Kurikulum 2013 lebih bersifat menemukan sehingga membutuhkan alokasi waktu yang cukup banyak. Untuk mengatasi hal tersebut, guru memilah-milah materi yang akan disampaikan di kelas, sehingga tidak semua materi disampaikan di kelas namun sudah dibuatkan tugas untuk dikerjakan di rumah seputar materi tersebut. Ibu FT selaku guru kelas IV A mengatakan … sepertinya kekurangan waktu kalo harus mengajar sesuai dengan buku pegangan guru. Padahal kan kita dituntut untuk mengembangkan apa yang ada dari buku, kita mengikuti buku saja kadang sudah tidak cukup waktunya. Cara mengatasinya, ya kadang misalnya itu tidak bisa dilaksanakan di kelas, ya kadang kita PR kan. Kalo biasanya kan diakhir ada Sbdp, kalo sekiranya tidak memungkinkan ya dikerjakan dirumah, kemudian beberapa hari setelahnya dikumpulkan wawancara 4 April 2016. Mendukung pernyataan tersebut, Ibu RS selaku guru kelas IV B mengatakan Waktu kurang sekali dengan tematik, nanti kepotong olah raga agama dan bahasa inggris. Siasatnya ada waktu 111 lonngar besoknya, dimanfaatkan untuk membahas materi tadi yang belum selesai dan tugas di rumah wawancara 18 April 2016. Dari teknik pengambilan data observasi diketahui bahwa waktu efektif pembelajaran adalah pukul 07.00-09.00 lalu istirahat, dilanjutkan pada pukul 10.00-12.00. Waktu tatap muka yang digunakan dengan guru kelas lebih kurang 3 jam setiap harinya, karena ada pelajaran agama, bahasa inggris, bahasa jawa, komputer dan olah raga. Selain masalah waktu, yang menjadi faktor penghambat adalah penyajian materi yang terdapat pada buku pegangan siswa. Materi yang disajikan tidak dari dasar tetapi langsung pada aplikasinya. Soal yang disajikan tidak sesuai dengan materi. Cara mengatasinya dengan langsung menerangkan soal, atau membuat soal yang disesuaikan dengan materi. Ibu SM selaku guru kelas V B mengatakan Kalo k13 itu materinya terlalu gimana ya, cuma sedikit, semisal mencari volume ya langsung suruh mencari gitu gak ada materinya langsung soal. Tapi kalo ktsp kan nggak, dikasih contoh dulu baru ada soal wawancara 6 April 2016. Mendukung pernyataan tersebut, Ibu DS selaku guru kelas V A mengatakan Materi k13 yang menghambat, materinya itu nggak dari bawah mbak, jadi ketika di buku siswa itu materi langsung rumit, jadi contoh soal langsung susah gitu, orang tua mengajari di rumah juga susah, karna antara contoh dengan soal itu beda, orang tua banyak mengeluh karena bukunya antara contoh dengan soal itu beda. Cara mengatasinya 112 dilihat dulu antara contoh dan soalnya, kalo berbeda ya biasanya saya langsung ke soal, misalnya hari ini nerangke yang contoh dulu terus dikembangin sendiri gitu buat soal sendiri wawancara 8 April 2016. Dari dokumentasi yang dilakukan dengan melihat buku pegangan siswa, diketahui ada beberapa contoh soal yang tidak sesuai dengan materi sehingga guru harus memilah-milah materi untuk disampaikan.

C. Pembahasan 1. Pemahaman

Guru Kelas SDN Pacar tentang Metode Pembelajaran a. Pemahaman Tentang Definisi Metode Pembelajaran SD N Pacar menggunakan kurikulum 2013, pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah pendekatan scientific approach. Pendekatan tersebut menjadi landasan dalam menerapkan metode pembelajaran di SD N Pacar. Guru-guru di SD N Pacar berpendapat bahwa metode adalah sebuah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi kepada siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pendekatan pembelajaran menurut Sanjaya 2009: 127 adalah suatu titik tolak atau sudut pandang mengenai terjadinya proses pembelajaran secara umum berdasarkan cakupan teoritik tertentu. Level dibawah pendekatan pembelajaran yaitu strategi pembelajaran. Strategi menurut David melalui Sanjaya, 2009: 126 adalah a plan, method, or series of activities designed to 113 achieves a particular educational goal. Batasan tersebut menjelaskan strategi adalah suatu perencanaan yang berisi metode, atau serangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Metode pembelajaran menurut Sanjaya 2008: 187 adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi pembelajaran. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa metode merupakan upaya yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan mengajar di kelas, sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan Wijaya Kusumah dalam Jamal Ma’mur Asmani, 2012: 30. Ketepatan dalam pemilihan suatu pendekatan akan menjadi pedoman atau orientasi dalam pemilihan komponen kegiatan pembelajaran lainnya terutama strategi dan metode pembelajaran Milan Rianto, 2006 : 4. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa guru SD N Pacar sudah memahami definisi metode pembelajaran sesuai dengan definisi beberapa ahli. 114

b. Pemahaman Tentang Macam-Macam Metode Pembelajaran

Guru SD N Pacar menyebutkan metode pembelajaran yang mereka ketahui, diantaranya ceramah, tanya jawab, diskusi, kerja kelompok, penugasan, pengamatan, eksperimen, demonstrasi, bermain peran, dan karyawisata. Dalam Abdul Majid 2014: 151-172, Depdiknas-PMPTK menyajikan beberapa metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran diantaranya metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode simulasi, metode tugas dan resitasi, metode tanya jawab, metode kerja kelompok, metode problem solving, metode latihan drill, metode karya wisata field-trip. Dari pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa guru SD N Pacar mampu menyebutkan 7 macam-macam metode pembelajaran sesuai yang disajikan oleh Depdiknas, dan mampu menyebutkan 3 metode pembelajaran yang lain .

c. Pemahaman Tentang

Faktor-Faktor yang Menjadi Pertimbangan Pemilihan Metode Pembelajaran Guru di SD N Pacar dalam memilih metode pembelajaran, memperhatikan beberapa faktor yang menjadi pertimbangan pemilihan metode diantaranya tingkat kelas, materi, tujuan, ketersediaan alat peraga, kondisi lingkungan dan peserta didik.