63
4 Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam
menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan c Penutup
1 Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang disimulasikan. Guru harus mendorong
agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi
2 Merumuskan kesimpulan.
k. Metode Lathan drill 1 Definisi Metode Drill
Drill secara denotatife merupakan tindakan untuk
meningkatkan keterampilan dan kemahiran Abdul Majid, 2014:171. Sebagai sebuah metode,
drill adalah cara
membelajarkan siswa untuk mengembangkan kemahiran dan keterampilan serta dapat pula mengembangkan sikap dan
kebiasaan Abdul majid, 2014:171. Metode latihan drill disebut juga metode training, yaitu sutau cara mengajar untuk
menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu Jamal Ma’mur Asmani, 2012:37.
Metode drill merupakan metode yang mengajarkan siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki
ketegasan atau keterampilan yang lebih tinggi daripada hal-hal
64
yang telah dipelajari Hamdani, 2009:273. Senada dengan pengertian tersebut, metode
drill adalah satu kegiatan
melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh- sungguh dengan tujuan untuk menyempurnakan suatu
ketrampilan agar menjadi permanen Nana Sudjana 1991:86. Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
metode drill adalah cara mengajar dengan melakukan kegiatan yang sama dan berulang ulang untuk mengembangkan
kemahiran dan keterampilan serta mengembangkan sikap dan kebiasaan tertentu.
2 Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Drill
Roestiyah 1990: 127-128, menjelaskan bahwa untuk kesuksesan pelaksanaan teknik latihan itu perlu memperhatikan
langkah-langkah sebagai berikut: a Gunakan latihan ini hanya untuk pelajaran atau tindakan
yang otomatis, ialah yang dilakukan siswa tanpa menggunakan
pemikiran dan
pertimbangan yang
mendalam. b Guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas ialah
yang dapat menanamkan pengertian pemahaman akan makna dan tujuan latihan sebelum mereka melakukan.
c Di dalam latihan pendahuluan, instruktur harus lebih menekankan pada diagnose, karena latihan permulaan itu
65
kita belum bisa mengharapkan siswa dapat menghasilkan keterampilan yang sempurna.
d Perlu mengutamakan ketepatan, agar siswa melakukan latihan secara tepat, kemudian diperhatikan kecepatan agar
siswa dapat melakukan kecepatan atau keterampilan menurut waktu yang telah ditentukan, juga perlu
diperhatikan pula apakah respon siswa telah dilakukan dengan tepat dan cepat.
e Guru memperhitungkan waktu latihan yang singkat saja agar tidak meletihkan dan membosankan, tetapi sering
dilakukan pada kesempatan yang lain. f Guru dan siswa perlu memikirkan dan mengutamakan
proses-proses yang pokok atau inti, sehingga tidak tenggelam pada hal-hal yang kurang diperlukan.
g Instruktur perlu memperhatikan perbedaan individu siswa, sehingga kemampuan dan kebutuhan siswa masing-masing
tersalurkandikembangkan.
C. Kerangka Berpikir
Salah satu komponen utama yang menentukan mutu pembelajaran adalah guru. Di tangan gurulah akan dihasilkan peserta didik yang berkualitas, baik
secara akademis, skill keahlian, kematangan emosional, dan moral secara spiritual. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan sosok guru yang
mempunyai kualifikasi dan kompetensi sebagai agen pembelajaran. Guru
66
dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik S1D4 dan bersertifikat pendidik.
Selain kualifikasi akademik, syarat lain yang harus dimiliki guru adalah kompetensi. Kompetensi yang harus dimiliki guru ada empat, yaitu
kompetensi kepribadian kemampuan kepribadian yang mantap, kompetensi pedagogik kompetensi dalam mengelola pembelajaran peserta didik,
kompetensi professional kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru,
orang tua peserta didik, dan masyarakat sekitar dan kompetensi sosial kemampuan penguasaan materi secara luas dan mendalam. Diantara 4
kompetensi guru yang harus dimiliki guru, kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang sangat dekat dengan dengan kinerja yang harus
diaktualisasikan dalam pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran di tingkat kelas dan sekolah.
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi ini hendaknya diaktualisasikan oleh setiap guru
dalam menciptakan iklim pembelajaran yang mendidik, dalam upaya memfasilitasi perkembangan potensi peserta didik secara optimal dan
bersinergi antara pengembangan potensi pada ranah tertentu kogniti, afektif, psikomotorik. Guna mewujudkan upaya tersebut, guru memerlukan strategi
pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran adalah seperangkat materi dan
67
prosedur pembelajaran yang harus dikerjakan siswa dan guru agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Guru yang professional harus siap menemukan metode baru dan harus selalu berusaha keras mengembangkan kreativitas dan kemampuan diri untuk
mendapatkan metode-metode baru supaya terciptanya pembelajaran yang berkualitas. Disamping itu, kesesuaian bidang studi yang diampu oleh guru
dengan keahlian yang diperolehnya melalui pendidikan prajabatan sangat penting untuk memastikan pertumbuhan profesionalitasnya.
Guru Profesional
Kompetensi Pedagogik
Penerapan Metode
Pembelajaran
Guru SD Kompetensi Guru SD dalam
Penerapan Metode Pembelajaran
Kesenjangan
Gambar 2.2 Bagan kerangka berpikir