yang berperan dalam persepsi. Faktor-faktor stimulus terdiri dari 3 yaitu pertama, objek yang dipersepsi adalah objek
mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus yang datang dari luar individu langsung mengenai saraf penerima yang bekerja
sebagai reseptor. Stimulus juga dapat datang dari dalam diri individu, langsung mengenai saraf penerima yang bekerja
sebagai reseptor. Namun, sebagian besar stimulus datang dari luar individu tersebut. Kedua, alat indera, saraf dan susunan
saraf pusat. Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping itu juga harus ada ke susunan
saraf pusat yaitu otak sebagai pusat kesadaran sebagai alat untuk mengadakan respon yang diperlukan saraf motorik.
Ketiga, perhatian untuk menyadari sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan
pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
12. Konsep dan Perangkat Analisis Gender
Menurut Winjosastro, dkk 2006 mengatakan bahwa : a.
Pembagian Pekerjaan Berbasis Gender Dalam masyarakat, perempuan dan laki-laki melakukan
aktifitas yang berbeda, walaupun karakteristik dan cakupan aktivitas tersebut berbeda melintas kelas dan komunitas.
Aktifitas tersebut juga berubah sepanjang waktu. Perempuan biasanya bertanggung jawab dalam perawatan anak dan
commit to user
pekerjaan rumah tangga atau sering disebut peran reproduksi, tetapi mereka juga terlibat dalam produksi barang
– barang untuk konsumsi rumah tangga atau pasar atau yang dikenal
dengan peran reproduktif. Laki-laki biasanya bertanggung jawab memenuhi kebutuhan rumah tangga, makanan dan
sumber daya terutama peran produktif.
b. Peran Gender dan Norma
Dalam masyarakat, laki-laki dan perempuan diharapkan berpilaku secara berbeda. Mereka dibiasakan untuk berperilku
sesuai dengan norma dan peran maskulin dan feminin. Mereka harus berpakaian dengan cara yang berbeda, memainkn
permainan yang berbeda, tertarik pada isu yang berbeda dan memiliki respon yang tidak sama dalam segala situasi. Ada
persepsi yang disepakati bersama bahwa apa yang dilakukan laki-laki lebih baik dan bernilai dari apa yang dilakukan
perempuan. Dampak dari peran gender yang dibentuk secara sosial dirasakan signifikan pada area seksualitas dan perilaku
sosial. Perempuan diharapakan membuat diri mereka menarik bagi
laki-laki, tetapi
bersikap lebih
pasif, menjaga
keperawanan, tidak pernah memulai aktifitas seksual dan melindungi diri mereka dari hasrat seksual laki-laki yang tidak
terkendali. Dalam masyarakat tertentu, hal ini terjadi karena perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
perempuan dianggap memiliki dorongan seksual yang lebih rendah. Dalam masyarakat lain, cara perempuan dikendalikan
adalah berdasarkan pemikiran bahwa perempuan memiliki dorongan seksual yang tidak dapat terkendali. Laki-laki sering
kali diharapkan bersikap jantan dan memiliki dorongan seksual yang tidak terkendali saat dorongan tersebut muncul,
memulai aktivitas seksual dan secara alami tidak dapat setia pada satu pasangan.
c. Kekuasaan dan pengambilan Keputusan
Laki-laki mempunyai akses kontrol yang besar tehadap kekuasaan dan pengambilan keputusan daripada perempuan
dalam kelompok sosial manapun. Hal ini dapat menjadi kekuasaan kekuatan fisik, pengetahuan dan keterampilan,
kekayaan dan pendapatan, atau kekuasaan untuk mengambil keputusan karena merekalah yang memegang otoritas. Laki-
laki kerap kali memiliki keuasaan yang lebih besar dalam membuat keputusan atas reproduksi dan seksualitas.
13. Alokasi Peran Antara Suami dan Istri Dalam Kesehatan