Rangkuman Hasil wawancara HASIL DAN PEMBAHASAN

D. Rangkuman Hasil wawancara

1. Tradisi Budaya Setempat Pada tema persepsi budaya setempat, seluruh informan mengatakan bahwa tidak ada kebudayaan mitos yang mempengaruhi terhadap pengaturan jumlah anak dan pemilihan alat kontrasepsi. Terkait dengan pepatah “banyak anak banyak rejeki” para informan sudah tidak mempercayai hal tersebut para informan lebih mempercayai pada keyakinan yang mereka anut, mereka meyakini bahwa masing – masing anak memiliki rejeki tersendiri. Tetapi ada 1 informan yang masih mempercayai pepatah banyak anak banyak rejeki, informan tersebut meyakini bahwa pepatah tersebut merupakan filosofi agama. 2. Dukungan Sosial Pada tema dukungan sosial ini menekankan pada kontribusi keluarga yaitu orang tuamertua informan. Sebagian besar informan mengatakan dalam penentuan jumlah anak dan pemilihan alat kontrasepsi, orang tua mertua informan menyerahkan sepenuhnya pada anak dan menantu mereka, tetapi ada sebagian informan yang mengatakan bahwa masih ada intervensi yang diberikan oleh mertuaorang tua informan dalam hal pengaturan jumlah anak dan pemilihan alat kontrasepsi. 3. Tingkat Sosial Ekonomi Sebagian besar informan mengatakan bahwa tingkat sosial ekonomi berpengaruh terhadap jumlah anak, beberapa informan yang mengatakan bahwa jumlah anak tidak berpengaruh terhadap kondisi ekonomi. Terkait perpustakaan.uns.ac.id commit to user dengan alat kontrasepsi semua informan mengatakan bahwa tidak berpengaruh pada kondisi ekonomi 4. Dukungan sosial Dari hasil wawancara yang dilakukan, sebagian besar informan bisa menjelaskan terkait dengan hak reproduksi itu sendiri, tetetapi ada sebaguan informan yang tidak bisa menjelaskan pengertian dari hak reproduksi itu sendiri. Berkaitan dengan pengaturan jumlah anak para informan pendapat yang berbeda terkait, ada yang menginginkan memilki dua anak, lebih dari dua karena merasa kesepian jika hanya memiliki dua anak, bahkan tidak membatasi. Dalam hal pemilihan alat kontrasepsi, rata- rata informan karyawati banyak yang memilih menggunakan KB suntik dan metode kontrasepsi alami coitus intruptus. Persepsi rasa takut, tidak nyaman dan tidak diperbolehkan oleh suami pada metode KB implant dan IUD membuat mereka lebih memilih metode KB suntik dan senggama terputus. Hanya ada beberapa karyawati yang menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang IUD dan Implant. Dalam hal pemilihan alat kontrasepsi para sebagian besar para suami mendukung terhadap pilihan istri, bentuk dukungan suami adalah dengan mengantarkan istri ke tempat pelayanan kesehatan untuk mendapatkan layanan KB dan menyerahkan sepenuhnya keputusan pemilihan alat kontrasepsi pada istri. Akan tetapi masih ada suami yang tidak memperbolehkan istri menggunakan KB IUD. E. Hasil Observasi Pada penelitian Hak Reproduksi Pengaturan Jumlah Anak dan Pemilihan Alat Kontrasepsi, dilakukan pengamatan secara terbuka yaitu keberadaan commit to user pengamat diketahui oleh subjek yang diteliti. Peneliti berperan sebagai pengamat tanpa menjadi anggota resmi dari kelompok yang diamati. Pengamatan diketahui oleh subjek dan subjek memberikan kesempatan dengan sukarela untuk diamati. Objek pengamatan adalah keadaan lingkungan sekitar informan tinggal, rumah informan, meliputi kondisi kelayakan rumah informan, komposisi keluarga yang tinggal satu rumah dengan informan dan jumlah anggota keluarga yang timggal dalam satu rumah. Dalam penelitian ini peneliti berpartisipasi aktif dengan mengadakan percakapan dengan orang yang terlibat dalam kegiatan yang diamati Sulaeman, 2015. Peneliti mengobservasi keadaan sekitar rumah informan. Dari hasil observasi, sebagian besar informan tinggal diperumahan padat penduduk. Mayoritas warga yang tinggal pada daerah sekitar rumah informan merupakan pekerja kantor, pedagang, wiraswasta dan PNS. Gambar 4.1 Kondisi sekitar lingkungan tempat tinggal Informan Dari hasil observasi sebagian besar infoman merupakan type keluarga nuclear familiy, yaitu dalam satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak. jumlah keluarga informan terdiri antara 3-4 orang. perpustakaan.uns.ac.id commit to user Gambar 4.2 Kondisi Keluarga informan Kondisi tempat tinggal informan sudah cukup layak. Sebagian besar informan tinggal di perumahan padat penduduk type 33-36. Gambar 4.3 Kondisi rumah informan

F. Hasil Kajian Dokumen