3 Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kesehatan reproduksi yang
mengalami perubahan sepanjang siklus hidup dan melakukan hal itu dengan cara yang peka terhadap keanekaragaman keadaan masyarakat
setempat.
2. Konsep Dasar Alat Kontrasepsi
a. Pengertian Kontrasepsi
Pengertian kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan Winjosastro, 2006. Kontrasepsi Menurut Buku Petugas Fasilitas Pelayanan
Keluarga Berencana Depkes RI, 2005 berasal dari kata “kontra” berarti mencegah atau
melawan, sedangkan “konsepsi” adalah pertemuan antara sel telur sel wanita yang matang dan sel sperma sel pria yang mengakibatkan
kehamilan. Kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan yang bersifat sementara ataupun menetap dan dapat dilakukan tanpa menggunakan alat,
secara mekanis, menggunakan obatalat atau dengan operasi Manuaba, 2001.
b. Macam-macam metode kontrasepi
Macam-macam metode kontrasepsi menurut Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi 2010 adalah sebagai berikut:
1 Metode Amenorea Laktasi MAL
Metode Amenorea Laktasi MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu ASI secara ekslusif, artinya
hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman apa pun lainnya. Metode MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila menyusui
secara penuh full breast feeding lebih efektif bila pemberian kurang lebih perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
8x sehari, belum haid, umur bayi kurang dari 6 bulan. Cara kerja yaitu penudaanpenekanan ovulasi.
Keuntungan kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi MAL ini adalah efektivitas tinggi, segera efektif, tidak menganggu senggama, tidak ada
efek samping secara sistemik, tidak perlu pengawasan medis, tidak perlu obat atau alat, tanpa biaya.
Keuntungan nonkontrasepsi Metode Amenorea Laktasi MAL untuk bayi adalah mendapatkan kekebalan pasif, sumber asupan gizi yang
terbaik dan sempuran untuk tumbuh kembang bayi yang optimal, terhindar dari keterpaparan kontaminasi dari air, susu formula atau alat minum yang
dipakai. Keuntungan nonkontrasepsi Metode Amenorea LaktasiMALuntuk
ibu adalah mengurangi perdarahan pascapersalinan, mengurangi resiko anemia, meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi.
Keterbatasan kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi MAL perlu persiapan perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit
pascapersalinan, mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial, efektivitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau samapai dengan 6
bulan. 2
Metode Keluarga Berencana Alamiah KBA Pada metode ini ibu harus mengetahui kapan masa suburnya
berlangsung, efektif bila dipakai dengan tertib, tidak ada efek samping, pasangan sukarela menghindari senggama pada masa subur ibu.
commit to user
Ada berbagai macam metode Keluarga Berencana Alamiah KBA. Metode lendir serviks atau dikenal sebagai Metode Ovulasi Billings
MOB adalah yang paling efektif. Cara yang kurang efektif misalnya sistem kalender atau pantang berkala dan metode suhu basal yang sudah
tidak diajarkan lagi oleh pengajar KBA. Hal ini disebabkan oleh kegagalan yang cukup tinggi 20 dan waktu pantang yang lebih lama. Di
Indonesia dengan surat dari BKKBN Pusat kepada BKKBN Provinsi dengan SK 6668K.S.002E290, Tgl.28 Desember 1990, Metode Ovulasi
Billing MOB sudah diteriam sebagai salah satu metode KB mandiri. 3
Senggama Terputus Senggama terputus adalah metode keluarga berenacan tradisional, di
mana pria mengelurarkan alat kelaminya penis dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi. Cara kerjanya adalah alat kelamin penis dikeluarkan
sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk kedalam vagina sehingga tidak ada pertemuan antara sprema dan ovum, dan kehamilan dapat
dicegah. Manfaat kontrasepsi efektif bila dilaksanakan dengan benar, tidak
mengganngu produksi ASI, dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya, tidak ada efek samping, dapat digunakan setiap waktu, tidak
membutuhkan biaya. Manfaat nonkontrasepsi meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana, untuk pasangan memungkinkan
hubungan lebih dekat dan pengertian yang sangat dalam. Keterbatasan efektivitas sangat bergantung pada kesediaan pasangan
untuk melakukan sanggama terputus setiap melaksanakannya, efektifitas perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih melekat pada penis, memutuskan kenikmatan dalam berhubungan seksual.
4 Metode Barier
Beberapa jenis metode barier dalam metode kontrasepi diantaranya adalah:
a Kondom dapat dipakai bersama kontrasepsi lain untuk mencegah
Infeksi Menular Seksual IMS, termasuk HIVAIDS pada perempuan yang beresiko terpapar penyakit tersebut. Kondom merupakan
selubungsarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks karet, plastik vinil, atau bahan alami produksi
hewani yang dipasang pada penis saat hubungan seksual. Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada setiap kali berhubungan
seksual. Manfaat kontrasepsi adalah efektif bila digunakan dengan benar, tidak mengganggu produksi asi, tidak mengganggu kesehatan
klien. Manfaat nonkontrasepsi memberi dorongan suami untuk ber –
KB, mencegah ejakulasi dini. b
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks karet yang diinsersikan kedalam vagina sebelum berhubungan seksual
dan menutup serviks. Cara kerja menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas uterus
dan tuba falopii dan sebagai alat tempat spermisida. c
Spermisida adalah bahan kimia biasanya non oksinol-9 digunakan untuk menonatifkan atau membunuh sperma. Dikemas dalam bentuk:
aerosol, tablet vaginal, suppositoria, atau dissolvable film, krim. Cara perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
kerja menyebabkan sel membran terpecah, memeperlambat pergerakan sperma, dan menurunkan pembuahan sel telur.
5 Kontrasepsi Kombinasi Hormon Estrogen Dan Progesteron
Kontrasepsi jenis ini terbagi menjadi 2 yaitu : a
Pil Kombinasi Efektif dan reversibel, harus diminum setiap hari, pada bulan-bulan
pertama efek samping berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan hilang, efek samping serius sangat jarang
terjadi, dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, baik yang sudah mempunyai anak maupaun belum, dapat mulai diminum setiap saat bila
yakin sedang tidak hamil, tidak dianjurkam pada ibu yang menyusui, dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.
Cara kerjanya adalah menekan ovulasi, mencegah implantasi, lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma, pergerakan tuba
terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula.
b Suntikan Kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medrosiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM, sebulan
sekali cyclofem, dan 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi I.M sebulan sekali.
Cara kerja menekan ovulasi, membuat endir serviks menjadi lebih kental sehingga penetrasi terganggu, perubahan pada endometrium
commit to user
atrofi sehingga implantasi terganggu, menghambat transportasi gamet oleh tuba.
6 Kontrasepsi Progestin
a Kontrasepsi suntik progestin
Kontrasepsi ini sangat efektif, aman, dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi, kembalinya kesuburan lebih lambat,
rata-rata 4 bulan, cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI. Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya
mengandung progestin, yaitu Depo Medroksiprogesteron Asetat Depoprovera, Depo Noretisteron Enantat Depo Noristerat. Kedua
kontrasepsi tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuantahun, asalkan penyuntikan dilakukan
secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. 7
Kontrasepsi Pil Progestin Minipil Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB,
sangat efektif pada masa laktasi, dosis rendah, tidak menurunkan produksi estrogen, efek samping utama adalah gangguan perdarahan,
perdarahan bercak, atau perdarahan tidak teratur, dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.
8 Kontrasepsi Implan
Efektif 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant atau implanon, nyaman, dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia
reproduksi, pamasangan dan pencabutan perlu pelatihan, kesuburan segera kembali setelah implan dicabut, efek samping utama berupa
commit to user
perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan amenorea, aman dipakai pada masa laktasi.
9 AKDR dengan Progestin
Jenis AKDR yang mengandung hormon steroid adalah progestin yang mengandung progesteron dari mirena yang mengandung
levonorgestrel. a
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR Jenis KB ini sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang
dapat sampai 10 tahun: CuT-380A, haid menjadi lebih lama dan lebih banyak, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan,
dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi, tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar pada infeksi Menular seksual
IMS. Jenis kontrasepsi ini adalah AKDR CuT-380A, AKDR lain yang beredar di Indonesia ialah NOVA T Schering.
Cara kerja : mengahambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii, mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai
kavum uteri, AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam
alat reproduksi perempuan dan mengurangai kemampuan sperma untuk fertilisasi, memungkingkan untuk mencegah implantasi telur
dalam uterus. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
10 Kontrasepsi Mantap
a Tubektomi
Tubektomi adalah
prosedur bedah
sukarela untuk
menghentikan fertilisasi kesuburan seorang perempuan. Sangat efektif dan permanen, tindak pembedahan aman dan sederhana,
tidak ada efek samping, konseling dan informed consent persetujuan tindakan mutlak diperlukan.
b Vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduski pria dengan melakukan oklusi vasa
deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi penyatuan dengan ovum tidak terjadi.
Sangat efektif, tidak ada efek samping jangka panjang, tindak bedah yang aman dan sederhana, efektif setelah 20 ejakulasi
setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan, konseling dan informed consent mutlak diperlukan.
c Rekanalisasi
Operasi rekanalisasi dengan teknik bedah mikro sudah banyak dikembangkan. Teknik ini tidak saja menyambung kembali tuba
falopii dengan baik, tetapi juga menjamin kembalinya fungsi tuba. Hal ini disebabkan oleh teknik bedah mikro yang secara akurat
menyambung kembali tuba dengan trauma yang minimal, mengurangi perlekatan pascaoperasi, mempertahankan fisiologi
commit to user
tuba, serta menjamin fimbriae tuba tetap bebas sehingga fungsi penangakapan ovum masih tetap baik.
c. Memilih Metode Kontrasepsi
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi adalah amantidak berbahaya, dapat dikendalikan, sederhana, sedapat-dapatnya tidak
usah dikerjakan oleh seorang dokter, murah, dapat diterima oleh orang banyak, pemakaian jangka lama continuation rate tinggi Hartono, 2004.
d. Faktor-faktor dalam memilih metode kontrasepsi
Dalam hal pemilihan metode kontrasepsi ada beberapa faktor yang berpengaruh diantaranya adalah :
1 Faktor pasangan yaitu motivasi meliputi hak reproduksidan menentukan
jumlah anak. Rehabilitas meliputi umur, gaya hidup, frekuensi senggama, jumlah keluarga yang diingikan, pengalaman dengan kontraseptivum yang
lalu, sikap kewanitaan, sikap kepriaan. 2
Faktor kesehatan yaitu kontraindikasi absolut atau relatif meliputi status kesehatan, riwayat haid, riwayat keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
panggul. 3
Faktor metode
kontrasepsi yaitu
penerimaan dan
pemakaian berkesinambungan meliputi efektivitas, efek samping minor, kerugian,
komplikasi – komplikasi yang potensial, biaya. Hartono, 2004
e. Memilih Metode Kontrasepsi
Dalam hal memilih metode kontrasepsi, harus dapat memandangnya dari dua sudut yang pertama adalah pihak akseptor. Ada 2 hal yang sangat penting
commit to user
yang ingin diketahui oleh pasangan calon akseptor, yaitu efektifitas dan keamanan. Hal berikutnya adalah dari pihak medispetugas KB.
Di samping kedua hal tersebut di atas, untuk pihak medispetugas KB masih ada hal-hal lain yang penting dan perlu dipertimbangkan yaitu upaya
melindungi kesuburanfertilitas dari akseptor, keuntungan non-kontraseptif, kontraindikasi, tanda
– tanda bahaya, menghindari pendekatan “Poli- farmasi”, kerjasama antara suami-istri.
3. Pengaturan Jumlah anak