Dukungan Sosial Terhadap Pemenuhan Hak Reproduksi Dalam

merupakan filosofi dari kepercayaan yang informan anut. Informan HD adalah seorang muslim. Didalam ajaran muslim, mempercayai bahwa Tuhan akan menjamin rizki setiap hambanya. Informan tersebut berpendapat bahwa, jika banyak anak maka kebutuhannya tidak akan bisa terpenuhi, merupakan pemikiran dari logika manusia saja. Faktor kepercyaan berpengaruh dalam hal ini. Informan mempercayai bahwa berapapun jumlah anak yang dimiliki pasti mempunyai rejeki masing – masing.

2. Dukungan Sosial Terhadap Pemenuhan Hak Reproduksi Dalam

Menentukan Jumlah Anak dan Pemilihan Alat Kontrasepsi . Dalam penelitian ini, menekankan pada kontribusi keluarga yaitu orang tuamertua informan dalam hal penentuan jumlah anak dan pemilihan alat kontrasepsi . Sebagian besar informan mengatakan bahwa dalam hal penentuan jumlah anak dan pemilihan alat kontrasepsi, orang tuamertua informan menyerahkan sepenuhnya pada informan dan suami. Informan yang mengatakan bahwa tidak ada intervensi yang diberikan dari mertua atau orang tua baik dari pihak suami maupu istri, mereka berasal dari keluarga yamg memiliki banyak keturunan. Para informan tersebut memiliki lebih dari dua saudara, sehingga orang tua mereka merasa cukup banyak memiliki keturunan dan para mertua tidak memberikan intervensi terkait dengan pengaturan jumlah anak dan pemilihan alat kontrasepsi. perpustakaan.uns.ac.id commit to user Terkait dengan masalah kesepakatan reproduksi semua informan mengatakan tidak pernah membicarakan hal tersebut dengan keluarga dekat, hanya antara informan dan suami informan Berdasarkan hasil observasi semua informan tidak tinggal bersama dengan orang tuamertua informan, jumlah keluarga informan berkisar antara 3-4 orang, sebagian besar informan tinggal didaerah perumahan padat penduduk.Hal ini sesuai dengan hasil wawancara : “Dari pengalaman kakak- kakak ya,, dari orang tua,, tidak ikut campur dengan pengaruh itu,,kembali lagi pada pola pikir anak – anaknya kan udah bekeluarga jadi dianggap sudah paham betul terhadap masalah itu. Untuk saran – saran sepeerti itu kalau dari pihak saya belum pernah” LB 2542015 “Sama dengan suami mbak terserah kami berdua kalau masalah kb seh sak karepku mbak” DS 2142015 “Eeeeeeee ga ki mbak,, lek mbah’e akmal sih malah nyuruhnya ojo akeh akeh gitu,,tetapi keputusan sepenuhnya ada di kita sehh ” LH 2242015 “Ndak ada,” HE 2342015 “Ndak mbak,,eee malah dari pihak keluarga,,menyarankan mbak karena memang tetangga yang tidak be r KB anaknya sampek kemana mana” IK 2442015 “Ndak mbak,, terserah,, klo dari keluarga saya yo terserah mbak ,, IK 242015 “Ohhh nggk ada ,,kalau dari ibu saya ndak mbak terserah sepenuhnya diberikan pada saya mbak ,,” LS 2642015 “Ohhh ndak ndak ada,,ndak ada tergantung dari kitanya aja terserah,,” DA 2042015 “Ndak pernah,, ndak ada,, malah kakak saya anaknya tiga,, jaraknya deket deket mbak,, jadi belum dua tahun hamil lagi gitu,,” DM 2552015 perpustakaan.uns.ac.id commit to user “Ga da ,,,lek wong tuaku ku fkeksibel,pokok e seng iso ngaturlah,, ndak pernah ngomong masalah ,anak mu mbesok piro ora tau “ EK 2142015 “Sama sih mbak,,apa kata saya sih,,dua anak cukup mbak” UR 2242015 “Ndak mbak,, emang urusan kita bersama mbak,, ndakk ada mbak,, terserah kita,” LK 2442015 “ Oooo tidak ada mbak ,,sepenuhnya saya dan istri saya yang menentukan kalau dari keluarga saya ya sepenuhnya diserahakn pada saya selaku kepala keluarga mbak “ MT 2642015 “Ndak ada,,” HE 2342015 “ Ndak seh mbak,, eee klo omongan kayak gitu ya ada,, nahhh ini kan kebetulan istri lagi hamil to mbak,,ya mesti ditanya engkok misale metu lanang maneh piye ,,gitu aja,,klo mengharuskan harus berarpa,, ndak ndak cuman pertanyaan aja ,,bukan mengharuskan“ FA 2342015 Tetapi masih ada 3 pasangan suami istri yang mengatakan bahwa masih ada intervensi yang diberikan dari orang tuamertua dalam hal pengaturan jumlah anak dan pemilihan alat kontrasepsi. Para mertuaorang tua informan menginginkan informan untuk memiliki banyak anak. Para informan yang masih diberikan intervensi terkait dengan pengaturan jumlah anak dan pemilihan alat kontrasepsi, berasal dari keluarga yang memiliki sedikit keturunan. Para informan merupakan anak tunggal, ada juga yang hanya memiliki satu saudara. Satu informan mengatakan bahwa tidak di perbolehkan menggunakan kontrasepsi hormonal, orang tua informan menyuruh informan menggunakan metode Kb alami. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan pada informan : commit to user Informan OD, merupakan bungsu dari dua bersaudara. Didalam keturunan informan OD, memiliki sedikit keturunan. Persepsi rasa kesepian membuat, orang tua informan OD menyuruh anak dan menantunya memiliki banyak keturunan lebih dari dua. Bahkan orang tua informan, mengharapkan informan tersebut memiliki dua anak laki- laki dan dua anak perempuan. Oleh karena itu, orang tua informan tidak memperbolehkan informan menggunakan metode kontasepsi hormonal, dikarenakan takut menganggu kesuburan informan. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh informan OD : “ Ehmmm kalau di keluarga iya sih ada sih,, uti itu ibu itu pengennya anaknya banyak,, ehmm cuman tetapi ya kembali lagi ke saya sama suami, kalau dari orang tua sih pengenya ya anaknya gak cuma dua eee lebih dari itu,, sama di keluarganya suami juga pengenya yo juga lebih dari dua juga sih” OD 2842015 “ Iya iya nyuruh ini lagi,apa nambah lagi kalau bisa tiga, empat gitu,kalau bisa malah dua cowok dua cewek”OD 2842015 “ Ehmmm kalau dari ibuuk malah ga usah pkek kb nanti dia atur sendiri,, kalau dari mertua masalah alat kontrasepsi ga mbak” OD 2842015 Begitu pula dengan informan NK, informan NK merupakan anak kedua dari 4 bersaudara. Dari ke 4 saudara tersebut, untuk sementara ini hanya informan NK yang menikah. Informan NK hanya memiliki satu anak berusia 6 tahun. Sehingga orang tua dari informan NK mengharapkan informan, untuk menambah momongan. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh informan NK: “Ada,,, kayak ibu saya,, jangan satu atau dua,,mbok nanti tiga opo gitu,,, tetapi yo jaraknya eeee juga harus dipertimbangkan” NK 2742015 perpustakaan.uns.ac.id commit to user Begitu pula dengan informan SH, informan SH merupakan suami dari informan NK. informan SH merupakan seorang muslim yang taat, sehingga ada rasa bangga jika memiliki banyak keturuanan. Didalam keturunan keluarga informan SH, mengharapakan memiliki banyak keturunan, tetapi pada kenyataan hanya diberi kepercayaan mempunyai satu atau dua anak. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh informan SH: “eee memang kalau dari keluarga saya itu pengennya banyak mbak,, tetapi kenyataannya yaaa gitu,,sama yang Kuasa Cuma di kasih kepercyaan paling banyak dua gituuu heeeee,,di kakak adek itu ,,maksimal yaa dua” SH 2742015 Informan WD merupakan anak tunggal. Dia menikah sejak 5 tahun yang lalu dan dikaruniai satu orang anak berusia 4 tahun. Keluarga informan WD mengharapakan, informan tersebut memiliki banyak keturunan lebih dari satu. Hal ini sesuia dengan apa yang dikatakan oleh informan “Yang banyak mbak,, kalau dari keluarga saya itu disuruh yang banyak mbak,, karena kan saya anak tunggal gitu mbak,, jadi jangan hanya satu jadi dari keluarga mbak yang banyak gitu mbak,,” WD 2942015 Menyikapi hal tersebut para informan memberikan pengertian pada orang tuamertua, informan mengatakan bahwa hal tersebut merupakan saran yang diberikan oleh orang tuamertua informan, informan tidak mempermasalahkan hal tersebut dan lebih memasrahkan pengaturan jumlah anak pada yang Kuasa. Berikut adalah hasil wawancara yang dikatakan oleh informan : “Nggihhh,, piye ya mbak jangan terlalu banyak lah mbak 3 aja cukup,, saya kasih pengertian gitu mbak ke ibu saya yang penting kan rame,, commit to user jangan satu kan kayak saya satu mbak,, jadi ndak punya sodara jadine ya sepi mbak ,,lek masalah Kb seh ndak mbak” WD, 2942015 “Ya,,,, eee itu hanya sekedar saran saja,,yaa ee tetapi ndak begitu ini sih,,, memang kalau dari kalau orang tua keturunanya banyak,,, tetapi ya gituuu ndak pernah membatasi,,” NK 2742015 “Kalau saya sih ndak papa sih,,mungkin kalau menurut saya sih kan kalau anak sih ndak bisa direncanakan tetapi kan meskipun pengen nya kita punya anak 5 ee tetapi kalau sama Allah Cuma dikasih nya Cuma dua atau gimana intinya ya wes ya apa ya ee ya selain pasrah ya kalau masalah itu ndak masalah wes” DN 2842015 “Eeee lek gitu yo,, mbak,,lek nuruti uti ibu yo banyak mbak,, yo tak omongi lah mbak,, seng penting ki kan rame gitu kan mbak,,yo kan aku cuma dua bersodara to mbak,, rencana seh emang mau nambah tetapi ga sekarang lah” OD 2842015 Pendapat yang sama juga dikatakan oleh orang tuamertua. Informan mertuaorang tua menyerahkan urusan yang berhubungan dengan penentuan jumlah anak dan pemilihan alat kontrasepsi pada anak dan menantu mereka. Mertuaorang tua beranggapan bahwa anak dan menantu mereka lebih mengerti tentang masalah pengaturan jumlah anak dan pemilihan alat kontrasepsi. Hal ini sesuai dengan hasil wawanacara yang dilakukan pada informan mertuaorang tua “Ohhh itu anak sekarang tu udah tau semua ,,udah tau semua sekarang,, jadi anak saya itu,, apalagi yang sudah kerja kerja ,,wong sudah tau semua,,malah anak saya tu punya anak satu satu gitu,,cuma ini yaa,,iklim nama menantu yang punya anak dua” ED 3042015 “ Oh,,, tidak mbak ,,,tidak,, terserah anak dan menantu saya kalau saya ga gaa gaa anu mbak,, apa itu ga punya hak untuk itu ,,ya saya serahkan pada yang menjalankan,,ehhh tetapi yo anu mbak ada harapan pengen punya penerus,,tetapi yo eee,,pokok tidak ehmmmm apa itu namanya,,ehmmm kegiatan bisa berjalan terus tidak mengganggu pekerjaan ,,saya yo eee ga bisa membatasinya saya serahkan pada orang tuanya toh mbak,,, ga mesti harus dua ,,opo tiga,,ndak ndak ndak,,opo katanya sudah mbak,,” RB 152015 commit to user “ Kalau masalah KB saya serahkan sepenuhnya pada anak anak,,saya rasa lebih mengerti mbak kalau masalah tersebut ,,” RB 152015 Tetapi ada juga pendapat salah satu informan mertuaorang tua yang menginginkan memiliki banyak cucu dan menyuruh anak dan menantunya untuk tidak memakai alat kontrasepsi. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan pada informan mertuaorang tua “wes biar ,mbak,, saya yo kan orang dulu to mbak,, ndak paham sama kb,,biar sudah,, malah saya nyuruhnya anak saya ndak usah ikut Kb,, biar anak masih kecil punya adek lagi yo biarin,, “ SM 252015 “Kalau yang saya ingin kan yo punya cucu banyak,,soale kan yugo kulo mung kaleh to mbak,,yo pengen nya yo banyak,,cucunya lebih dari 4 gitu, jangan cuma dua,,jadi nanti iki tolene wes rodok gede ,,pengenya yo anak saya tak suruh hamil lagi ,,wes ndak usah pakek Kb aja gitu heee ,,biar diatur sendiri aja gitu” SM 252015 Tabel 4.2 Tabel Dukungan Sosial Terhadap Pemenuhan Hak Reproduksi Dalam Menentukan Jumlah Anak NO Pasangan Usia Subur Ada internvensi dari orang tuamertua Tidak ada intervensi dari orang tuamertua 1. LH dan UR √ 2 DS dan EK √ 3 OD dan DN √ 4 LB dan DM √ 5 LS dan MT √ 6 WD dan IF √ 7 NK dan SH √ 8 DH dan AD √ 9 HE dan FA √ 10 IK dan LK √ Sumber: Hasil Wawancara Dengan Informan

3. Tingkat Sosial Ekonomi Terhadap Pemenuhan Hak Reproduksi