52 Dari uraian dan pendapat di atas dapat disimpulkan fungsi dan tujuan
pembuatan modul adalah dengan adanya modul dapat memperjelas dan mempermudah penyajian keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, modul
dapat mengukur dan mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.
e. Prinsip penulisan modul
Depdiknas 2008, modul merupakan media pembelajaran yang dapat berfungsi sama dengan pengajar pelatih pada pembelajaran tatap muka. Belajar
adalah proses yang melibatkan penggunaan memori, motivasi, dan berfikir. Banyaknya hal yang dapat dipelajari sesuai dengan kapasitas pemprosesan,
kedalaman pemprosesan, banyaknya upaya yang dilakukan oleh siswa dalam menerima dan mengolah informasi. Terkait dengan hal tersebut implikasi penting
tentang prinsip belajar terhadap penulisan modul diantaranya:
1 Rancang strategi untuk menarik perhatian sehingga siswa dapat memahami informasi yang disajikan. Misalnya didalam modul informasi materi penting
diberi ilustrasi yang menarik perhatian dengan memberikan warna, ukuran teks atau jenis teks yang menarik siswa.
2 Supaya siswa memfokuskan perhatian pada hal-hal yang menjadi tujuan pembelajaran pada modul, tujuan tersebut perlu difokuskan secara jelas dan
tegas pada siswa. Informasikan pula tentang pentingnya tujuan tersebut untuk memotivasi.
3 Hubungkan bahan ajar yang merupakan informasi baru bagi siswa dengan pengetahuan yang telah dikuasai sebelumnya oleh siswa. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan advance organizer untuk mengaktifkan struktur kognitif yang relevan.
53 4 Informasi perlu dipenggal-penggal untuk memudahkan pemrosesan dalam
ingatan pengguna modul. Sajikan 5 sampai 9 butir informasi dalam satu kegiatan belajar. Jika terdapat banyak sekali butir informasi, sajikan informasi
tersebut dalam bentuk peta informasi. 5 Untuk memfasilitasi siswa memproses informasi secara mendalam, siswa
perlu didorong supaya dapat mengembangkan peta informasi pada saat pembelajaran atau sebagai kegiatan merangkum setelah pembelajaran.
6 Supaya siswa memproses informasi secara mendalam, siswa perlu disiapkan latihan yang memerlukan penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kegiatan
tersebut akan mentransfer secara efektif informasi kedalam memori jangka panjang.
7 Penyajian modul harus dapat memberikan motivasi untuk belajar. Modul dikembangkan agar menarik perhatian penggunanya selama mempelajarinya.
Dalam modul harus tersedia informasi mengenai manfaat pelajaran bagi yang mempelajarinya. Hal ini dapat dilakukan dengan menjelaskan bagaimana
materi pelajaran tersebut dapat digunakan dalam situasi nyata. Urutan materi diupayakan menjamin keberhasilan, misalnya dengan mengurutkan pelajaran
dari mudah ke sulit, dari yang tidak diketahui ke yang diketahui, dan dari konkrit ke abstrak. Di samping itu, modul perlu menyediakan umpan balik
terhadap hasil belajar. Siswa belajar ingin tahu bagaimana kinerja belajar mereka. Siswa juga harus didorong untuk menerapkan yang dipelajari
kedalam situasi kehidupan nyata. Siswa menyukai keterkaitan antara yang dipelajari dengan menerapkan informasi kedalam masalah nyata yang
dihadapi
54 Menurut Cece Wijaya 1992:98 menyusun modul harus disesuaikan
dengan minat, perhatian, dan kebutuhan. Prinsip penyusunan modul antara lain : 1 Modul disusun sebaiknya menurut prosedur pengembangan sistem
instruksional. 2 Modul disusun hendaknya berdasarkan atas tujuan-tujuan instruksional
khusus. 3 Penyusunan modul harus lengkap dan dapat mewujudkan kesatuan bulat
antara jenis-jenis kegiatan yang harus ditempuh. 4 Bahasa modul harus menarik dan selalu merangsang siswa untuk berfikir.
5 Dalam hal-hal tertentu, informasi tentang materi pelajaran dilengkapi oleh gambar atau alat-alat peraga lainnya.
6 Modul harus memungkinkan penggunaan mulitimedia yang relevan dengan tujuan.
7 Waktu mengerjakan modul sebaiknya berkisar antara 4 sampai 8 jam pelajaran.
8 Modul harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa, dan modul memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikannya secara
individual.
f. Penyusunan Modul menggambar proporsi tubuh wanita dewasa