Pengertian Mata Pelajaran Menghias Kain atau Busana Karakteristik Mata Pelajaran Menghias Kain atau Busana

35 tujuan yang telah ditetapkan dalam program. Evaluasi adalah suatu tindakan yang dilakukan evaluator terhadap suatu peristiwa atau kejadian Zainal Arifin,1991:9. Sedangkan menurut Daryanto 2001:1, evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataan terjadi perubahan dalam pribadi siswa. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan, evaluasi adalah suatu kegiatan menilai yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dengan cara terencana, sistematik, dan terarah berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Posisi dan peran media dalam pembelajaran adalah sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

2. Mata Pelajaran Menghias Kain atau Busana

a. Pengertian Mata Pelajaran Menghias Kain atau Busana

Berdasarkan tujuan pembelajaran pada Bidang Studi Keahlian Seni, Kerajinan dan Pariwisata tersebut maka kompetensi pendidikan dan latihan diklat dikelompokkan menjadi berbagai mata diklat subtansi mata diklat. Diklat yang 36 telah dirumuskan, dalam pelaksanaan dipilih menjadi program normatif, adaptif, dan produktif. Mata pelajaran menghias kain atau busana merupakan salah satu mata pelajaran produktif yang terdapat pada Bidang Studi Keahlian Seni,Kerajinan dan Pariwisata. Mata pelajaran menghias kain atau busana merupakan mata diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi standar atau kemampuan produktif pada suatu keahlian tertentu yang relevan dengan tuntutan dan permintaan lapangan kerja. Mata pelajaran menghias kain atau busana dipelajari oleh peserta didik tingkat X dengan alokasi waktu 144 jam pelajaran yaitu 45 menit per jam. Materi yang dipelajari dalam mata pelajaran menghias kain atau busana diantaranya tentang pengetahuan peralatan dan bahan menghias kain atau busana, menguraikan macam-macam menghias kainpatchwork. Materi tersebut tersusun dalam beberapa sub kompetensi dalam satuan pembelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik.

b. Karakteristik Mata Pelajaran Menghias Kain atau Busana

Mata pelajaran menghias kain atau busana merupakan mata pelajaran yang wajib ditempuh siswa kelas X. Waktu pelaksanaannya yaitu dalam satu minggu 1 x pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Mata pelajaran menghias kain atau busana ini berisi kumpulan bahan kajian yang memberikan 37 pengetahuan dalam membuat suatu produk. Mata pelajaran menghias kain atau busana memiliki fungsi mengembangkan kreativitas, mengembangkan sikap produktif, mandiri, dan mengembangkan sikap menghargai berbagai jenis keterampilanpekerjaan dan hasil karya. Mata pelajaran menghias kain atau busana diberikan kepada peserta didik berupa teori dan praktek yaitu tentang pengertian, jenis,fungsi,bahan,alat dan tehnik membuat benda yang selanjutnya dipraktekkan sehingga peserta didik secara langsung memperoleh pengalaman nyata Depdiknas,2006: 1094. menghias kain atau busana tersebut diajarkan melalui tahap-tahap awal yaitu menyiapkan alat dan bahan, membuat pola sesuai desain, memotong bahan, menjahit dan finishing proses penyelesaian akhir. Salah satu mata pelajaran yang dapat memberikan suatu keahlian pada siswa agar berani dan siap menghadapi tantangan masa depan adalah mata pelajaran menghias kain atau busana. Hal ini dikarenakan kompetensi dalam mata pelajaran ini merupakan dari pembekalan life skill kepada siswa. Selain itu keseluruhan kegiatan pembelajaran menghias kain atau busana merupakan aplikasi dari mata pelajaran lain dalam menghasilkan suatu benda yang dibuat langsung oleh siswa dan dapat membuat siswa semakin merasakan manfaat memperoleh pengalaman mata pelajaran menghias kain atau busana. 38

c. Pembelajaran Menghias Kain atau Busana

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TEKNIK JAHIT PERCA KELAS X DESAIN KRIYA TEKSTIL SMK NEGERI 2 SEWON.

2 18 282

PENGARUH METODE MENGAJAR BEREGU TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MENGENAL ALAT JAHIT PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

2 7 223

EFEKTIVITAS MODUL PEMBELAJARAN PADA PENCAPAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN PEMBUATAN KAIN TENUN SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 3 KLATEN.

0 0 93

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN RITATOON TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PENYELESAIAN GAMBAR SECARA MIX MEDIA DI SMK NEGERI 3 PURWOREJO.

4 13 271

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA JOBSHEET TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEWARNAAN BATIK TULIS MENGGUNAKAN ZAT WARNA INDIGOSOL PADA SISWA KELAS VIII di MTs NEGERI SEYEGAN SLEMAN.

9 106 15

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA PADA PEMBELAJARAN MENGHIAS BUSANA MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN MEDIA JOBSHEET DI SMK KARYA RINI SLEMAN.

3 19 273

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA DALAM MEMBUAT POLA DASAR BUSANA WANITA MENGGUNAKAN MEDIA FLIPCHART BERBANTUAN JOBSHEET DI SMK DIPONEGORO DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

1 13 193

“PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEMEJA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK DIPONEGORO DEPOK ”.

1 8 13

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PENGOLAHAN APPETIZER TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI PENGOLAHAN HIDANGAN APPETIZER KONTINENTAL SISWA KELAS 10 SMK PIUS X MAGELANG.

1 47 142

PENGARUH PENGGUNAAN JOBSHEET DAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT SAKU PASSEPOILLE DI SMK NEGERI 3 KLATEN.

4 7 158