Pengertian Pembelajaran. Komponen Pembelajaran.

25

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Pembelajaran.

a. Pengertian Pembelajaran.

Pendidikan adalah kegiatan yang harus sadar akan tujuan, untuk mencapai tujuan tersebut biasanya dengan melalui proses yang berbentuk kegiatan belajar mengajar, yang tidak hanya berlangsung dikelas saja, tetapi juga di laboraturium, bengkel, dan tempat lainnya yang sesuai dengan topik permasalahan yang dipelajari. Menurut E.Mulyasa 2006: 100, pembelajaran adalah proses interaksi antara guru dan peserta didik serta lingkungannya sehingga terjadi antara guru dan peserta didik serta lingkungannya sehingga terjadi perubahan tingkah laku kea rah yang lebih baik. Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu Suryosubroto, 1997: 40. Pembelajaran adalah proses penyampaian pengetahuan oleh guru yang dilaksanakan dengan menggunakan metode tertentu, dengan cara menuangkan pengetahuan kepada siswa Oemar Hamalik, 2007 : 25. Pembelajaran adalah proses interaksi 26 peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan, pembelajaran adalah proses penyampaian pengetahuan oleh guru kepada peserta didik dalam suatu lingkungan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

b. Komponen Pembelajaran.

Setiap proses interaksi belajar mengajar selalu ditandai dengan adannya sejumlah unsur-unsur dalam pembelajaran tersebut yang saling terkait atau biasa disebut komponen pembelajaran. Menurut Oemar Hamalik 2004: 77, proses pembelajaran merupakan suatu sistem artinya keseluruhan yang terjadi dari komponen- komponen saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan secara keseluruhan untuk mencapai tujuan pembelajaran, adapun komponen- komponen pembelajaran tersebut terdiri atas: tujuan pembelajaran, guru, peserta didiksiswa, bahanmateri pelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran,dan evaluasi. Komponen- 27 komponen pembelajaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting dalam suatu pembelajaran yang mempunyai fungsi sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Menurut Martinis Yamin 2007: 40, tujuan pembelajaran dapat disebut dengan tujuan kurikulum atau tujuan instruksional. Tujuan Pembelajaran adalah tujuan bersama, siapa,dan bagaimana cara mencapai tujuan bersama tersebut tergantung dengan kesepakatan atau perjanjian yang dilakukan oleh orang-orang dalam suatu organisasi atau kesatuan. Tujuan pembelajaran adalah perumusan tentang tingkah laku atau kemampuan- kemampuan yang kita harapkan dapat dimilki oleh peserta didik setelah mereka mengikuti pelajara-pelajaran yang telah diberikan W. Gulo,2002: 8. Sedangkan menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2002: 1, tujuan pembelajaran adalah rumusan kemampuan yang diharapkan dimilki para siswa setelah ia menempuh berbagai pengalaman belajarnya pada akhir pembelajaran. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan, tujuan pembelajaran adalah rumusan mengenai kemampuan 28 atau tingkah laku yang diharapkan dimilki atau dikuasai siswa setelah mereka menerima proses pengajaran atau melaksanakan kegiatan belajar mengajar. 2 Guru Menurut Oemar Hamalik 2004: 82, guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan atau keterampilan kepada peserta didik ditempat belajar. Guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih, dan pemimpin yang dapat menciptakan iklim belajar yang menarik, aman, nyaman, dan kondusif dikelas, keberadaannya ditengah-tengah siswa yang dapat mencairkan suasana kebekukan, kekauan, dan kejenuhan belajar yang terasa berat diterima para siswa Martinis Yamin, 2007: 95. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus seorang guru Moh.Uzer Usman,1992: 1. Berdasarkan pendapat diatas disimpulkan, guru adalah pembimbing, pendidik, dan pelatih dalam proses belajar mengajar yang harus mampu menciptakan suasana belajar yang menarik. 29 3 Peserta Didik Siswa. Peserta didik atau siswa adalah seseorang anggota masyarakat yang sengaja belajar disekolah ditingkat dasar sampai menengah atau lembaga pendidikan lain Depdiknas,2002:1077. Siswa disebut juga dengan anak didik. Anak didik adalah anak yang belum dewasa yang memerlukan bimbingan dan pertolongan orang lain yang sudah dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai warga Negara, sebagai anggota masyarakat, sebagai suatu pribadi atau individu yang mandiri Suryosubroto,1983: 28. Peserta didik adalah seseorang atau sekolompok orang yang bertindak sebagai pelaku pencari, penerima,dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkannya untuk mencapai tujuan http:re- searchengines.comart05-65.html.diakses tgl 20022012 . berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan, siswa adalah seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran sehingga perlu mendapat bimbingan dari guru melalui proses belajar mengajar disekolah. 4 Bahan Materi pelajaran. Menurut Soryosubroto 1997: 42, bahan atau materi pelajaran adalah isi dari materi pelajaran yang 30 diberikan kepada siswa sesuai dengan kurikulum yang digunakan. Materi pelajaran adalah inti yang diberikan kepada siswa pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar, sehingga materi harus dibuat secara sistematis agar mudah diterima oleh siswa Nana Sudjana, 1996: 25. Materi pelajaran adalah sesuatu yang disajikan guru untuk diolah dan kemudian dipahami oleh siswa dalam rangka mencapai tujuan instruksional yang telah ditetapkan R.Ibrahim dan Nana Syaodih, 1996: 100. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan, materi pelajaran adalah semua bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa atau peserta didik pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan atau kompetensi yang telah ditetapkan. 5 Metode Pembelajaran. Metode pembelajaran menurut Winarno Surakhmad 1996:94 adalah cara dimana fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan metode pembelajaran menurut Nana Sudjana adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta diklat pada saat berlangsungnya pembelajaran.1989: 76. 31 Metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar menurut Nana Sudjana 1989, 77-78 adalah sebagai berikut : a Metode Ceramah Metode ceramah merupakan penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini dapat diterapkan dengan baik apabila didukung oleh alat atau media sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif. b Metode Diskusi Metode diskusi merupakan penyajian pelajaran dimana siswa dihadapkan suatu masalah yang biasa berupa pertanyaan atau pernyataan untuk dibahas dan dipecahkan secara bersama. c Metode Tanya Jawab Metode Tanya jawab merupakan penyajian dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama bagi guru kepada siswa, atau dari siswa kepada guru. Metode ini sangat baik digunakan untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa, mengembangkan daya pikir dan daya ingat, serta membangkitkan keberanian siswa untuk menjawab dan mengungkapkan pendapat. 32 d Metode Tugas Belajar Metode demontrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan mempergunakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya atau tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. e Metode Demontrasi Metode demontrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan mempergunakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya atau tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. f Metode Latihan Metode latihan merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan- kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan yang baik. Metode pembelajaran adalah salah satu cara yang digunakan guru dalam berinteraksi dengan peserta diklat pada saat berlangsungnya pelajaran. Dengan demikian guru dituntut dapat memilih metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang baik. 33 6 Media pembelajaran Media pembelajaran saat ini menjadi hal yang sangat diperlukan dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Sekurang – kurangnya ada empat fungsi media pembelajaran ini, keempat fungsi tersebut adalah : sebagai sember belajar, fungsi semantik, fungsi manipulatif, dan sebagai fungsi sosio-kultural. Sedangkan media dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar yakni media audio, media visual, media audio visual, dan multimedia. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau penghantar. Media adalah perantara atau penghantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Sadiman, 2002: 6. Secara umum media pembelajaran dalam pendidikan disebut media yaitu berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk berpikir, menurut Gagne dalam Sadiman, 2002: 6. Sedangkan menurut Brigs dalam Sadiman, 2002: 6. Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, jadi media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk 34 menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi Sadiman,2002:6. Menurut latuher dalam Hamdani, 2005 Menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat atau tehnik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna. Berdasarkan beberapa pengertian diatas yang telah diungkapkan oleh beberapa pendapat maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa sehingga proses interaksi komunikasi edukasi antara guru pembuat media dan siswa dapat berlangsung tepat guna dan berdayaguna. 7 Evaluasi Pembelajaran. Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran perlu dilakukan usaha dan tindakan untuk mengevaluasi pencapaian kompetensi hasil belajar. Menurut Muhibbin Syah 2003:195, evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai 35 tujuan yang telah ditetapkan dalam program. Evaluasi adalah suatu tindakan yang dilakukan evaluator terhadap suatu peristiwa atau kejadian Zainal Arifin,1991:9. Sedangkan menurut Daryanto 2001:1, evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataan terjadi perubahan dalam pribadi siswa. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan, evaluasi adalah suatu kegiatan menilai yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dengan cara terencana, sistematik, dan terarah berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Posisi dan peran media dalam pembelajaran adalah sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

2. Mata Pelajaran Menghias Kain atau Busana

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TEKNIK JAHIT PERCA KELAS X DESAIN KRIYA TEKSTIL SMK NEGERI 2 SEWON.

2 18 282

PENGARUH METODE MENGAJAR BEREGU TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MENGENAL ALAT JAHIT PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

2 7 223

EFEKTIVITAS MODUL PEMBELAJARAN PADA PENCAPAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN PEMBUATAN KAIN TENUN SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 3 KLATEN.

0 0 93

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN RITATOON TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PENYELESAIAN GAMBAR SECARA MIX MEDIA DI SMK NEGERI 3 PURWOREJO.

4 13 271

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA JOBSHEET TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEWARNAAN BATIK TULIS MENGGUNAKAN ZAT WARNA INDIGOSOL PADA SISWA KELAS VIII di MTs NEGERI SEYEGAN SLEMAN.

9 106 15

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA PADA PEMBELAJARAN MENGHIAS BUSANA MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN MEDIA JOBSHEET DI SMK KARYA RINI SLEMAN.

3 19 273

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA DALAM MEMBUAT POLA DASAR BUSANA WANITA MENGGUNAKAN MEDIA FLIPCHART BERBANTUAN JOBSHEET DI SMK DIPONEGORO DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

1 13 193

“PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEMEJA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK DIPONEGORO DEPOK ”.

1 8 13

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PENGOLAHAN APPETIZER TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI PENGOLAHAN HIDANGAN APPETIZER KONTINENTAL SISWA KELAS 10 SMK PIUS X MAGELANG.

1 47 142

PENGARUH PENGGUNAAN JOBSHEET DAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT SAKU PASSEPOILLE DI SMK NEGERI 3 KLATEN.

4 7 158