70 perca  sehingga  diharapkan  pencapaian  kompetensi  hasil  belajar  siswa
dapat  mencapai  nilai  Kriteria  Ketuntasan  Minimal  KKM  yang  telah ditetapkan yaitu nilai 70.
Berdasarkan  penjelasan  diatas  maka  Jobsheet  sebagai  media pembelajaran  digunakan  untuk  praktek,  karena  Jobsheet  dapat
menjelaskan  langkah  mengerjakan  sesuatu  yang  jelas,runtut,dan  mudah diikuti  sehingga  siswa  akan  lebih  terbantu  mempelajarinya  dengan  baik
dan secara mandiri.
D. Pertanyaan Penelitian
Dari  uraian  yang  ada  tersebut,  menimbulkan  permasalahan  yang ingin  diketahui  oleh  peneliti  sehubungan  dengan  Pengaruh  Penggunaan
Media  Jobsheet  Terhadap  Pencapaian  Kompetensi  Mata  Pelajaran Menghias  Kain  Dengan  Tehnik  Jahit  Perca    di  SMK  Diponegoro  Depok
antara lain: 1.  Bagaimanakah tingkat pencapaian kompetensi menghias kain sebelum
menggunakan  media  jobsheet  pada  siswa  kelas  X  SMK  Diponegoro Depok?
2.  Bagaimanakah tingkat pencapaian kompetensi menghias kain sesudah menggunakan  media  jobsheet  pada  siswa  kelas  X  SMK  Diponegoro
Depok? 3.  Apakah ada pengaruh penggunaan media jobsheet terhadap pencapaian
kompetensi  menghias  kain  dengan  teknik  jahit  perca  pada  kelas  X  di SMKDiponegoro Depok?
71
E. Hipotesis Penelitian
Dari  kerangka  berfikir  dapat  dibuat  hipotesis  penelitian  yaitu  ada Pengaruh  Penggunaan  Media  Jobsheet  Terhadap  Pencapaian  Kompetensi
Menghias Kain Dengan Tehnik Jahit Perca  di SMK Diponegoro Depok.
72
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam  praktiknya  penelitian  eksperimen  dibedakan  menjadi  3 yaitu, non eksperimen, quasi eksperimen dan eksperimen murni Sukamto:
1995.  Pada  penelitian  ini  yang  digunakan  adalah  penelitian  eksperimen semu Quasi Eksperimen. Eksperimen semu adalah jenis komparasi yang
membandingkan  pengaruh  pemberian  suatu  perlakuan  Treatment  pada suatu  objek  Kelas  eksperimen  serta  melihat  besar  pengaruh
perlakuannya,  Penelitian  quasi  eksperiment  merupakan  penelitian  yang dimaksudkan  untuk  mengetahui  ada  tidaknya  akibat  dari  “sesuatu”  yang
dikenakan pada subyek yang diteliti. Dan disain penelitian ini adalah”one group  pretest-posttest”
dimana  desain  ini  merupakan  satu  kelompok pretest-posttest,  maka  pada  desain  ini  terdapat  pretest  sebelum  diberi
perlakuan,  dengan  demikian  hasil  perlakuan  dapat  diketehui  lebih  akurat, karena  dapat  membandingkan  dengan  keadaan  sebelum  diberi  perlakuan
dan  sesudah  diberi  perlakuan.  Bentuk  desain  penelitian  ini  dapat  dilihat sebagai berikut :
Disain Penelitian ” one group pretest-posttest”
Keterangan: O
1
: Nilai Pre-test sebelum diberi perlakuan.
O
1
X O
2