Pengertian Pendekatan Keterampilan Proses Komponen Keterampilan Proses
kejadian-kejadian. Keterampilan klasifikasi dapat dikuasai bila peserta didik telah dapat melakukan dua keterampilan berikut ini.
a Mengidentifikasi dan memberi nama sifat-sifat yanng dapat diamati dari sekelompok objek yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
mengklasifikasi. b Menyusun klasifikasi dalam tingkat-tingkat tertentu sesuai dengan sifat-
sifat objek. Klasifikasi berguna untuk melatih peserta didik menunjukkan kesamaan perbedaan dan hubungan timbal baliknya.
3 Inferensi
44. Inferensi adalah sebuah pernyataan yang dibuat berdasarkan
fakta hasil pengamatan. Hasil inferensi dikemukakan sebagai pendapat seseorang terhadap sesuatu yang diamatinya. Pola pembelajaran untuk
melatih keterampilan proses inferensi sebaiknya menggunakan teori belajar konstruktivisme, sehingga peserta didik belajar merumuskan sendiri
inferensinya.
4 Prediksi
45. Prediksi adalah ramalan tentang kejadian yang dapat diamati
pada waktu yang akan datang. Prediksi didasarkan pada observasi yang cermat dan inferensi tentang hubungan antara beberapa kejadian yang telah
diobservasi. Perbedaan inferensi dan prediksi adalah inferensi harus didukung oleh fakta hasil observasi, sedangkan prediksi dilakukan dengan
meramalkan apa yang akan terjadi kemudian berdasarkan data pada saat pengamatan dilakukan.
5 Komunikasi
46. Komunikasi di dalam keterampilan proses berarti menyampaikan
pendapat hasil keterampilan proses lainnya baik secara lisan maupun tulisan. Dalam tulisan bisa berbentuk rangkuman, grafik, tabel, gambar,
poster dan sebagainya. Keterampilan berkomunikasi ini sebaiknya selalu dicoba di kelas, agar peserta didik terbiasa mengemukakan pendapat dan
berani tampil di depan umum.
6 Identifikasi Variabel
Kegiatan Pembelajaran 2
47. Variabel adalah satuan besaran kualitatif atau kuantitatif yang
dapat bervariasi atau berubah pada suatu situasi tertentu. Besaran kualitatif adalah besaran yang tidak dinyatakan dalam satuan pengukuran baku
tertentu. Besaran kuantitatif adalah besaran yang dinyatakan dalam satuan pengukuran baku tertentu misalnya volume diukur dalam liter dan suhu
diukur dalam C.
48. Keterampilan identifikasi variabel dapat diukur berdasarkan tiga tujuan pembelajaran berikut.
a Mengidentifikasi variabel dari suatu pernyataan tertulis atau dari deskripsi suatu eksperimen.
b Mengidentifikasi variabel manipulasi dan variabel respon dari deskripsi suatu eksperimen.
c Mengidentifikasi variabel kontrol dari suatu pernyataan tertulis atau deskripsi suatu eksperimen.
49. Dalam suatu eksperimen terdapat tiga macam variabel yang sama pentingnya, yaitu variabel manipulasi, variabel respon, dan variabel kontrol.
Variabel manipulasi adalah suatu variabel yang secara sengaja diubah atau dimanipulasi dalam suatu situasi. Variabel respon adalah variabel yang
berubah sebagai hasil akibat dari kegiatan manipulasi. Variabel kontrol adalah variabel yang sengaja dipertahankan konstan agar tidak berpengaruh
terhadap variabel respon.
7 Definisi Variabel secara Operasional
50. Mendefinisikan secara operasional suatu variabel berarti
menetapkan bagaimana suatu variabel itu diukur. Definisi operasional variabel adalah definisi yang menguraikan bagaimana mengukur suatu
variabel. Definisi ini harus menyatakan tindakan apa yang akan dilakukan dan pengamatan apa yang akan dicatat dari suatu eksperimen.
Keterampilan ini merupakan komponen keterampilan proses yang paling sulit dilatihkan karena itu harus sering di ulang-ulang.
8 Hipotesis
51. Hipotesis biasanya dibuat pada suatu perencanaan penelitian
yang merupakan pekerjaan tentang pengaruh yang akan terjadi dari variabel
manipulasi terdapat variabel respon. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan bukan pertanyaan. Pertanyaan biasanya digunakan dalam
merumuskan masalah yang akan diteliti Nur, 1996. Hipotesis dapat dirumuskan secara induktif dan secara deduktif. Perumusan secara induktif
berdasarkan data pengamatan, sedangkan perumusan secara deduktif berdasarkan teori. Hipotesis dapat juga dipandang sebagai jawaban
sementara dari rumusan masalah.
9 Interpretasi Data
52. Keterampilan interpretasi data biasanya diawali dengan
pengumpulan data, analisis data, dan mendeskripsikan data. Mendeskripsikan data artinya menyajikan data dalam bentuk yang mudah
dipahami misalnya bentuk tabel, grafik dengan angka-angka yang sudah dirata-ratakan. Data yang sudah dianalisis baru diiterpretasikan menjadi
suatu kesimpulan atau dalam bentuk pernyataan. Data yang diinterpretasikan harus data yang membentuk pola atau beberapa
kecenderungan.
10 Eksperimen
53. Eksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan terinci yang
direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Suatu eksperimen akan berhasil jika variabel
yang dimanipulasi dan jenis respon yang diharapkan dinyatakan secara jelas dalam suatu hipotesis, juga penentuan kondisi-kondisi yang akan
dikontrol sudah tepat.