Pendekatan Saintifik Indikator Pencapaian Kompetensi

79. Pendekatan saintifik termasuk pembelajaran inkuiri yang berorientasi pada konstruktivisme. Sasaran pembelajaran dengan pendekatan ilmiah mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan proses psikologis yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Sementara itu, keterampilan diperoleh melalui aktivitas: mengamati, menanya, menalar, menyaji, dan mencipta Permendikbud No 65 tahun 2013. 80. Menurut McCollum 2009, komponen-komponen penting dalam mengajar menggunakan pendekatan saintifik di antaranya adalah guru harus menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa keingintahuan Foster a sense of wonder, meningkatkan keterampilan mengamati Encourage observation, melakukan analisis Push for analysis, dan berkomunikasi Require communication. 81. Untuk mempelajari bagaimana pembelajaran IPA berbasis pendekatan saintifik, berikut ini diuraikan dengan singkat konsep pendekatan saintifik dan implementasinya pada pembelajaran IPA. 82. Proses pembelajaran dapat dipandang sebagai proses ilmiah. Metode yang digunakan merupakan metode ilmiah, yaitu metode merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian method of inquiry harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau eksperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis. Pendekatan yang menekankan pada proses ilmiah dan mengedepankan proses penalaran induktif disebut pendekatan saintifik. Kegiatan Pembelajaran 2 83. Pendekatan ilmiah scientific approach dalam pembelajaran meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Menurut McCollum 2009 komponen-komponen penting dalam mengajar menggunakan pendekatan saintifik di antaranya adalah guru harus menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa keingintahuan Foster a sense of wonder, meningkatkan keterampilan mengamati Encourage observation, melakukan analisis Push for analysis dan berkomunikasi Require communication. a Meningkatkan rasa keingintahuan 84. Semua pengetahuan dan pemahaman dimulai dari rasa ingin tahu dari peserta didik tentang “siapa, apa, dan dimana” atau “who, what dan where” dari apa yang ada di sekitar peserta didik. Pada kurikulum 2013, peserta didik dilatih rasa keingintahuannya sampai “mengapa” dan “bagaimana” atau “why” and “how”. Pada pembelajaran rasa keingintahuan ini dapat difasilitasi dalam kegiatan tanya jawab, mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Selain tanya jawab, dapat juga dengan melalui penyajian suatu masalah, fakta-fakta atau kejadian alam yang ada di sekitar peserta didik. b Mengamati 85. Pembiasaan kegiatan mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik dapat menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang disajikan oleh guru Sudarwan, 2013. Menurut Nuryani 1995, mengamati merupakan kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri objek tertentu dengan alat inderanya secara teliti, menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan, menggunakan alat atau bahan sebagai alat untuk mengamati objek dalam rangka pengumpulan data atau informasi. Pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan indera disebut pengamatan kualitatif, sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur disebut pengamatan kuantitatif. Untuk meningkatkan keterampilan mengamati, dalam pembelajaran sebaiknya dimunculkan kegiatan yang memungkinkan siswa mengunakan berbagai panca indranya untuk mencatat hasil pengamatan. c Menganalisis 86. Analisis dapat berupa analisis kuantitatif dan kualitatif. Peserta didik perlu dilatih dan dibiasakan melakukan analisas data yang sesuai dengan tingkat kemampuannya. Misalnya, data pengamatan yang diperoleh sendiri. Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk meninjau kembali hasil pengamatan dan mereka dilatih membuat pola-pola atau grafik dari data yang diperolehnya. Latih peserta untuk melakukan klasifikasi, menghubungkan dan menghitung. 87. d Mengomunikasikan 88. Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengomunikasikan apa telah mereka pelajari. 89. Menurut Permendikbud No. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu: a. mengamati; b. menanya; c. mengumpulkan informasi; d. mengasosiasi; dan e. mengomunikasikan. 90. Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut. 91. Tabel 3. Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya

92. Lang kah

Pemb elajar an 93. Kegiatan Belajar

94. Kompetensi yang Dikembangkan

95. Meng amati 96. Membaca, mendengar, menyimak, melihat tanpa atau dengan alat 97. Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi Kegiatan Pembelajaran 2

92. Lang kah