Ciri-ciri Pendekatan Lingkungan Pendekatan Lingkungan

Kegiatan Pembelajaran 2 3 Penyusunan bahan ajar berkisar pada suatu tema atau topik.

b. Pendekatan Lingkungan dalam Kegiatan Pembelajaran IPA

73. Pendekatan lingkungan dapat dilakukan dalam bentuk mengajak peserta didik mengadakan pengamatan langsung ke lapangan atau dengan jalan memindahkan kondisi lapangan ke kondisi yang lebih ideal yaitu, pengamatan dan penelitian dalam laboratorium Novak, 1973. Pengamatan di dalam laboratorium alam bagi peserta didik akan memberikan kesan dan pengertian yang lebih mendalam dibandingkan bila suatu masalah didapat secara verbal. Melalui pengamatan, peserta didik berkesempatan untuk melihat proses dan berkesempatan melakukan pekerjaan ilmiah, yaitu membuat hipotesis, mengumpulkan data serta menguji kebenaran hipotesis yang dibuatnya. 74. Sebagai contoh, peserta didik mengamati proses terjadinya alkohol dalam peragian singkong. Dalam proses pembuatan tape ini terjadi reaksi: 75. C 6 H 12 O 6 → 2 C 2 H 5 OH + 2 CO 2 76. Dalam proses pembelajaran ini peserta didik dapat mengamati dua hal, yaitu 1 reaksi organik pada umumnya berjalan lambat; 2 pembentukan alkohol dapat dipercepat dengan kenaikan suhu atau sebaliknya proses diperlambat dengan penurunan suhu, yaitu dimasukkan dalam lemari es.

c. Perlunya Pendekatan Lingkungan

77. Pembelajaran IPA yang berorientasi pada lingkungan akan memberi kesempatan peserta didik memahami proses IPA yang berkaitan dengan lingkungannya. Hal ini akan menumbuhkan kesadaran keberadaan peserta didik dalam ekosistemnya. 78. Selain hal tersebut di atas, lingkungan hidup sebagai sarana pendidikan memberikan keuntungan dan kelebihan bagi peserta didik, yaitu: 1 pengamatan langsung akan memberikan dorongan untuk memiliki pengetahuan lebih jauh tentang masalah yang dihadapi; 2 alat atau bahan tidak perlu dibeli dengan biaya mahal; 3 dapat digunakan setiap waktu dan terdapat di mana-mana.

7. Pendekatan Saintifik

79. Pendekatan saintifik termasuk pembelajaran inkuiri yang berorientasi pada konstruktivisme. Sasaran pembelajaran dengan pendekatan ilmiah mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan proses psikologis yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Sementara itu, keterampilan diperoleh melalui aktivitas: mengamati, menanya, menalar, menyaji, dan mencipta Permendikbud No 65 tahun 2013. 80. Menurut McCollum 2009, komponen-komponen penting dalam mengajar menggunakan pendekatan saintifik di antaranya adalah guru harus menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa keingintahuan Foster a sense of wonder, meningkatkan keterampilan mengamati Encourage observation, melakukan analisis Push for analysis, dan berkomunikasi Require communication. 81. Untuk mempelajari bagaimana pembelajaran IPA berbasis pendekatan saintifik, berikut ini diuraikan dengan singkat konsep pendekatan saintifik dan implementasinya pada pembelajaran IPA. 82. Proses pembelajaran dapat dipandang sebagai proses ilmiah. Metode yang digunakan merupakan metode ilmiah, yaitu metode merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian method of inquiry harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau eksperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis. Pendekatan yang menekankan pada proses ilmiah dan mengedepankan proses penalaran induktif disebut pendekatan saintifik.