Metode Eksperimen 1 Pengertian Jenis-jenis Metode Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran 1 Metode eksperimen atau percobaan adalah cara penyajian pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini siswa diberi kesempatan untuk mengalamai sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan, atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari suatu kebenaran, atau mencoba mencari data baru yang diperlukannya, mengolah sendiri, membuktikan suatu hukum atau dalil dan menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya itu. Percobaan yang dilakukan dapat berlangsung dalam waktu pendek, misalnya 1 – 2 jam, tetapi dapat pula dalam waktu panjang, seminggu, sebulan atau beberapa bulan. Hal itu sangat bergantung pada objek yang diselidiki dalam percobaan itu. 2 Kelebihan dan kelemahan Metode eksperimen memiliki beberapa kelebihan antara lain sebagai berikut.  Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima penjelasan dari guru atau buku.  Siswa pun dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi tentang sains dan teknologi, sikap yang dituntut dari seorang ilmuwan. Oleh karenanya, metode ini sangat cocok digunakan dalam pembelajaran IPA.  Melalui metode ini pula akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaannya, yang diharapkan dapat membawa manfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.  Biasanya pembelajaran dengan metode eksperimen akan membuahkan hasil percobaan yang berharga yang dapat memanfaatkan alam untuk kemakmuran manusia. Bila dihubungkan dengan Kurikulum 2013 dan tuntutan pendidikan modern pada umumnya, metode eksperimen sangat cocok diterapkan khususnya dalam pembelajaran IPA. Melalui metode ini siswa belajar dengan mengalami atau mengamati sendiri suatu proses atau kejadian sehingga terhindar dari verbalisme. Tentu saja hal tersebut dapat memperkaya pengalaman siswa dengan hal-hal yang bersifat objektif dan realistis, dapat mengembangkan sikap berpikir ilmiah, dan yang terpenting hasil belajar akan terjadi dalam bentuk retensi tahan lama diingat dan internalisasi menyatu dengan jiwa raga siswa. Selain kelebihan tersebut, metode percobaan mengandung kelemahan sebagai berikut.  Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang sains dan teknologi.  Pelaksanaan metode ini sering memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan tidak murah.  Metode ini menuntut ketelitian, keuletan, dan ketabahan.  Hasil percobaan hanyalah usaha untuk mendekati kebenaran, bukan kebenaran mutlak.  Dalam kehidupan tidak semua hal dapat dijadikan materi percobaan dan harus dicobakan. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan terbatasnya biaya, fasilitas, waktu, atau karena merupakan sesuatu yang perlu diterima secara langsung kebenarannya karena menyangkut nilai, moral, dan keagamaan atau ketuhanan.  Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.  Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas peralatan dan bahan mutakhir. Sering terjadi siswa lebih dahulu mengenal dan menggunakan alat dan bahan tertentu daripada guru. Meskipun metode ini memiliki beberapa kelemahan, tetap dianggap baik digunakan oleh guru asalkan dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan dilaksanakan secara efektif mengingat metode ini banyak membawa kemajuan dan kesejahteraan manusia. 3 Pelaksanaan Dalam menggunakan metode eksperimen, agar pembelajaran membawa hasil yang diharapkan guru harus memperhatikan langkah-langkah berikut ini. a Persiapan Eksperimen Kegiatan Pembelajaran 1 Persiapan yang matang mutlak diperlukan untuk mengadakan suatu eksperimen untuk memperkecil kelemahan-kelemahan atau kegagalan yang mungkin terjadi. Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain:  menetapkan tujuan eksperimen,  mempersiapkan berbagai alat dan bahan yang diperlukan,  mempersiapkan tempat eksperimen,  mempertimbangkan jumlah siswa dengan alat-alat yang ada dan yang diperlukan serta daya tampung tempat eksperimen,  mempertimbangkan apakah dilaksanakan sekaligus bersama siswa atau bergiliran apabila alat dan bahan eksperimen memadai atau tidak,  memerhatikan keamanan dan kesehatan agar dapat memperkecil atau menghindarkan resiko yang merugikan atau berbahaya,  memerhatikan disiplin dan tatatertib, terutama dalam menjaga peralatan dan bahan yang akan digunakan, memberikan penjelasan tentang apa yang harus diperhatikan dan tahapan-tahapan yang mesti dilakukan siswa, termasuk yang dilarang atau yang membahayakan. b Pelaksanaan Eksperimen Setelah guru mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam eksperimen, selanjutnya guru memfasilitasi siswa melakukan percobaan. Guru membimbing dan mengamati proses percobaan yang dilakukan siswa atau mendiskusikan gejala-gejala yang dikemukakan siswa serta memberikan dorongan dan bantuan terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa sehingga percobaan tersebut dapat diselesaikan. Selama percobaan berjalan, guru hendaknya memerhatikan situasi secara keseluruhan barangkali ada hal-hal yang dapat menggangu atau menghambat kelancaran keseluruhan percobaan. Dengan demikian, diharapkan dapat segera diatasi atau dihindarkan sedini mungkin. c Tindak Lanjut Eksperimen Setelah siswa melaksanakan eksperimen, kegiatan selanjutnya adalah guru melakukan tindak lanjut dengan meminta siswa mempresentasikan hasil eksperimennya, dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab tentang masalah- masalah yang ditemukan selama eksperimen. Selanjutnya, guru meminta siswa mengumpulkan laporan eksperimen untuk diperiksa. Terakhir, guru beserta siswa memeriksa dan menyimpan kembali segala peralatan yang digunakan dengan membersihkannya terlebih dahulu apabila kotor.

e. Metode Diskusi 1 Pengertian

Metode diskusi adalah penyajian pelajaran dengan cara siswa dihadapkan pada suatu masalah yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Secara umum ada dua jenis diskusi yang biasa dilakukan dalam proses pembelajaran, yaitu diskusi kelompok dan diskusi kelompok kecil. Pada diskusi kelompok atau diskusi kelas permasalahan yang disajikan oleh guru dipecahkan oleh kelas secara keseluruhan dan yang mengatur jalannya diskusi adalah guru itu sendiri. Sementara itu, pada diskusi kecil siswa dibagi dalam beberapa kelompok terdiri atas 3-7 orang. Proses pelaksanaan diskusi dimulai dari guru menyajikan masalah dengan beberapa submasalah. Setiap kelompok memecahkan submasalah yang disampaikan guru. Proses diskusi diakhiri dengan laporan setiap kelompok. 2 Kelebihan dan kelemahan Ada beberapa kelebihan metode diskusi manakala diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.  Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide.  Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.  Dapat melatih siswa untuk mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Di sampaing itu, dapat melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain. Selain beberapa kelebihan tersebut, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:  Pembicaraan dalam diskusi sering didominasi oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara. Kegiatan Pembelajaran 1  Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.  Memerlukan waktu yang cukup panjang yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.  Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang tersinggung sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran. 3 Pelaksanaan Agar penggunaan diskusi berhasil dengan efektif, perlu dilakukan langkah- langkah sebagai berikut. a Langkah Persiapan Pada langkah persiapan diskusi guru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.  Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan harus dipahami oleh setiap siswa sebagai peserta diskusi.  Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.  Menetapkan masalah yang akan dibahas. Masalah dapat ditentukan dari isi materi pembelajaran atau masalah-masalah yang aktual yang terjadi di lingkungan masyarakat yang dihubungkan dengan materi pelajaran IPA.  Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan tim perumus manakala diperlukan. b Pelaksanaan Diskusi Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah sebagai berikut.  Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi kelancaran diskusi.  Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan.