SENI BUDAYA 21
telah hadir, kepuasan mempersepsi wujud lukisan yang diciptakan, maka lukisan itu dapat dibubuhi dengan tanda tangan atau inisial kamu. Sebagai bukti kamulah penciptanya, dan
kamu bertanggung jawab penuh atas ciptaan tersebut.
5. Menyajikan
Pengertian penyajian sebuah lukisan, tidak sama dengan penyajian makalah dalam kegiatan diskusi. Jadi, dalam konteks ini siswa mengerjakan pemberian bingkai yang sesuai
dengan ukuran, warna, maupun kesesuaian dengan aliran lukisan. Selanjutnya, menulis ringkasan konsep, deskripsi visual, pembuatan label judul, tahun penciptaan, media yang
digunakan, ukuran, dan nama pencipta, serta foto karya lukisan. Semua keterangan ini diprint dan dilekatkan di bagian belakang lukisan. Lukisan itu dikatakan “siap dipamerkan”.
Kemudian, lukisan tersebut untuk sementara akan di simpan di ruang koleksi. Penyajian seni lukis yang sesungguhnya akan diselenggarakan dalam bentuk pameran awal tahun berjalan.
Pameran diselenggarakan dengan pembentukan panitia pameran yang bekerja-sama dengan pihak-pihak lain, misalnya galeri, kurator, sponsor, donatur, pers, dan lain-lain. Penyajian
lukisan akan dibahas secara tersendiri dalam bab Pameran Seni Rupa.
B. Rangkuman
Berekspresi adalah salah satu kebutuhan hidup manusia. Realitas internal kehidupan spiritual siswa membutuhkan penyaluran, agar dapat mencapai keseimbangan kehidupan rohaniah
yang sehat. Proses mengamati, menanyakan, mencoba, menalar, dan menyaji adalah aktivitas proses kreasi yang lebih bersifat objektif, dengan memadukan realitas internal yang subjektif
melalui pendekatan objektif. Siswa diharapkan mendapatkan pengalaman yang berharga, yakni keharmonisan antar kehidupan batiniah dan kehidupan lahiriah. Dari proses kegiatan berekspresi
ini, potensi artistik para siswa akan berkembang. Karya-karya siswa adalah objek-objek real tentang apa yang mereka harapkan, inginkan, dan sudah pasti merupakan dokumen penting
bagi kehidupan psikologis mereka.
C. Releksi
Aktivitas berekspresi dalam penciptaan lukisan menghasilkan karya seni lukis, sebagai benda seni yang mengandung nilai keindahan dan makna seni. Selain itu juga berfungsi sebagai
katarsis atau terapi bagi pelaku kreatifnya sendiri. Sedangkan, bagi para psikolog, karya lukisan yang diciptakan para siswa merupakan data kehidupan psikologis yang dapat dipakai sebagai
objek penelitian. Misalnya, mengetahui realitas kehidupan emosional, intelektual, imajinasi para siswa kita.
D. Uji Kompetensi
1. Sikap Berekspresi
• Uraikan antusiasmu ketika berekspresi menciptakan suatu lukisan. • Tulis deskripsi dan fungsi seni lukis yang kamu ciptakan.
KELAS XI SMAMASMKMAK 22
SEMESTER 1
Sumber: Indonesian Art and Beyond
Gambar 6.1 Lucia Hartini, Breaking through he
Limits, 1991, cat minyak pada kanvas, 95 x 100 cm.
Contoh lukisan ekspresi dari kehidupan alam
bawah sadar seorang pelukis, dikenal sebagai
aliran surealis.
2. Keterampilan Berekspresi
• Diamati melalui lembar observasi ketika siswa berkarya luensi, leksibilitas, elaborasi. • Diamati pada lukisan yang dihasilkan siswa teknik artistik: realisasi gagasan menjadi lukisan,
komposisi dan gaya pribadi.
3. Pengetahuan Berkreasi
a. Uraikan dengan ringkas aspek konseptual, aspek visual, dan aspek prosedural kegiatan berekspresi melalui seni lukis, seperti yang sudah kamu lakukan.
b. Jelaskan bagaimana proses kegiatan berekspresi dengan pendekatan saintiik, dapat merealisasi gagasan menjadi lukisan.
c. Tulis aspek konseptual lukisan yang kamu ciptakan. Kemukakan alasan-alasan logis mengapa kamu memilih bentuk visual seperti itu. Kemudian, uraikan manfaat seni lukis yang kamu
ciptakan bagi orang lain konsumen seni, dan apa pula manfaat aktivitas berekspresi melalui lukisan bagi kehidupan kamu pribadi.
SENI BUDAYA 23
E. Penilaian Diri
No. Deskripsi Pernyataan
Jawaban Alasan
Ya Tidak
1 Apakah kamu merasa puas dengan lukisan yang
dihasilkan? Jika ya, tuliskan alasannya. Jika tidak puas, tuliskan pula alasannya.
2 Apakah lukisan kamu termasuk lukisan figuratif,
semi figuratif, atau nonfiguratif. Jawablah dengan menunjukkan bukti dan fakta visualnya pada
lukisan yang kamu ciptakan.
3 Apakah lukisan kamu telah sesuai dengan “makna”
yang ingin diekspresikan.
KELAS XI SMAMASMKMAK 24
SEMESTER 1
BEREKSPERIMEN DALAM SENI RUPA
BAB
7
Aktivitas penciptaan seni rupa murni, desain, dan kriya yang mementingkan kreativitas, sangat memerlukan keberanian bereksperimen. Ada perupa yang bereksperimen dalam penyajian
bentuk seni menciptakan bentuk baru, sementara perupa lain bereksperimen dalam memilih dan mengkombinasikan aspek konseptual penciptaan seni. Ada pula perupa yang melakukan
eksperimen dengan memodiikasi konvensi seni, desain, dan kriya dan yang terakhir ada perupa yang benar-benar bereksperimen menciptakan karya seni yang benar-benar baru.
Dalam konteks proses kreatif, Guilford dalam Semiawan, Dimensi Kreatif dalam Filsafat Ilmu menyebutkan; sifat luensi, leksibilitas, orisinalitas, elaborasi, dan redeinisi adalah kemampuan
yang perlu dikembangkan melalui aktivitas eksperimen. Fluensi terkait langsung dengan kesigapan, kelancaran, dan kemampuan melahirkan banyak gagasan. Fleksibilitas adalah kemampuan untuk
menggunakan bermacam-macam pendekatan dalam memecahkan masalah. Sedangkan orisinalitas adalah kemampuan mencetuskan gagasan-gagasan asli. Redeinisi adalah kemampuan merumuskan
batasan-batasan dari sudut pandang lain dari pada cara-cara yang sudah lazim. Misalnya lukisan secara konvensional dideinisikan sebaga karya seni dua dimensional. Batasan ini dianggap
oleh sebagian pelukis kreatif mengekang kreativitas dengan sengaja mereka membuat lukisan dalam wujud tiga dimensional bentuk piramid tiga dimensi. Ini adalah redeinisi bentuk seni.
A. Seni Rupa Murni