Musik Zaman Yunani Kuno mulai tahun 1100 SM

SENI BUDAYA 89 Menyadari hal itu, para sejarawan musik cenderung memulai karyanya dengan menyajikan fakta-fakta sejarah yang memiliki data-data yang cukup. Dalam hal ini, menurut Dieter Mack dan Roderick J Mc Neil 2002 sejarah musik barat dapat disajikan dengan periodisasi sebagai berikut.

1. Musik Zaman Yunani Kuno mulai tahun 1100 SM

Meskipun dalam sejarah Yunani takluk kepada Kesaisaran Roma, tetapi kekuatan kebudayaannya masih tetap eksis. Hal ini terbukti dari tetap digunakannya Bahasa Yunani sebagai bahasa pengantar di wilayah Laut Tengah sampai abad ke-2. Para ilosof, teolog, sastrawan, arsitek, dan pemusik sering menoleh ke masa Yunani kuno untuk mencari inspirasi bagi karya-karyanya. Masa keemasan kebudayaan Yunani Kuno terjadi pada tahun 546 – 323 SM. Pada waktu itu ilsafat, kesusastraan, seni patung, arsitektur, drama, sains, dan musik berkembang sangat pesat. Menurut mitos Yunani Kuno, musik dianggap sebagai ciptaan dewa-dewi atau setengah dewa, seperti Appolo, Amphion, dan Orpheus. Mereka menganggap bahwa musik memiliki kekuasaan ajaib yang dapat menyempurnakan tubuh dan jiwa manusia serta membut mukjizat dalam dunia alamiah. Oleh karena itu, musik tidak dapat dipisahkan dari upacara-upacara keagamaan. Dikenal 9 Dewi Musik, yaitu: Nama Keterangan 1. Kalliope 2. Klio 3. Erato 4. Euterpe 5. halia 6. Melpomene 7. Terpsichore 8. Polyhymnia 9. Urania Dewi seni sastra syair Dewi Sejarah Dewi sastra erotis Dewi sastra liris Dewi ria jenaka Dewi drama sedih Dewi tari Dewi seni musik olah nada Dewi ilmu bintang Musik lyra alat musik petik sejenis harpa kecil dan kithara alat musik petik berdawai lima sampai tujuh terkait erat dengan keberadaan aliran agama Apollo. Sedangkan aulos sejenis alat musik tiup terbuat dari kayu yang terdiri dari dua batang yang memiliki lubang jari berkaitan dengan aliran Dionysus. Lyra dan kithara biasa digunakan untuk mengiringi puisi epik sejenis Illiad, ciptaan Homer dari abad ke-8 SM dan juga sebagai alat musik solo. Aulos biasa dipakai untuk mengiringi sajian dithyramb suatau jenis puisi yang khusus diperdengarkan dalam ibadah Dionysus. Aulos juga dipakai untuk mengiringi sekelompok paduan suara dan musik bagian-bagian lain yang dibutuhkan dalam drama-drama agung ciptaan Sophocles dan Euripides. Bukti-bukti keberadaan alat musik lyra dan aulos dalam kebudayaan Yunani Kuno dapat dilihat dari ditemukannya gambar-gambar alat musik itu dalam periuk-periuk keramik kuno yang masih dipertahankan hingga masa kini. Lyra dan aulos juga dimainkan secara solo dalam acara-acara pekan olahraga. Ada catatan tentang permainan aulos oleh Sakadas pada Pekan Olahraga di Pythia pada tahun 596 SM. Ia memainkan sebuah lagu yang menceritakan pertempuran antara Apollo dengan naga. Lagu ini merupaka deskripsi musik pertama yang terdapat dalam sejarah musik. Selanjutnya, perlombaan permainan aulos dan kithara dalam pekan musik instrumental dan vokal menjadi semakin populer setelah abad ke-5 SM. Hal ini menyebabkan lahirnya virtuoso-virtuoso orang yang KELAS XI SMAMASMKMAK 90 SEMESTER 1 luar biasa mahir dalam memainkan alat musik dan membawakan lagu. Penggarapan musik dan lagu pun otomatis semakin kompleks dan rumit. Dalam kaitannya dengan pendidikan musik, kompleksitas dan kerumitan yang menjadi kecenderungan para virtuoso ini kemudian dikritik oleh ilosof kenamaan, yaitu Aristoles sekitar abad ke-4 SM. Setelah kejayaan masa Yunani Kuno, mulailah muncul reaksi terhadap kompleksitas teknik dalam musik, baik secara teoretis maupun secara praktis. Reaksi penyederhanaan atas kompleksitas musik Yunani Kuno dilakukan sejak awal zaman Kristen. Contoh-contoh notasi musik zaman Yunani Kuno memang tidak banyak. Namun ada yang masih hingga masa kini, yaitu: 1. dua lagu pujian kepada Apollo sekitar tahun 150 SM, 2. sebuah lagu untuk acara minum sekitar tahun 150 SM, dan 3. tiga lagu dari Mesomede, Kreta, sekitar abad ke-2 M. Dari lagu-lagu yang ditemukan dapat diketahui bahwa musik Yunani Kuno umumnya memiliki sifat: 1. monofonis satu suara dengan heterofoni pada waktu alat-alat musik mengikuti suara. 2. Sudah dipraktikkannya improvisasi, namun diatur melalui konvensi-konvensi bentuk dan gaya dengan pola melodi yang mendasar. 3. Musik dan teks berhubungan sangat erat serta melodi dan irama, teks dalam hal ini puisi, sangat menentukan cara penyusunannya dalam musik. Meskipun demikian, dalam hal teori musik, zaman Yunani Kuno menghasilkan karya-karya yang cukup banyak dan monumental. Bahkan, teori musik yang lahir pada zaman itu masih berpengaruh dan menjadi acuan hingga masa kini. Ukuran interval-interval musik, termasuk pembagian oktaf ke dalam delapan nada yang dibuat oleh Pythagoras pada abad ke-6 SM masih digunakan hingga kini. Rumusan ide Harmoni dari Alam Semesta Music of the Spheres-nya juga menjadi ide yang sangat populer di kalangan ahli teori musik dari Abad Pertengahan. Ide-ide teori musik Yunani Kuno yang lahir dari para ilosof di antaranya: 1. Harmonics risalah teori musik tertua yang menguraikan tetrakord kumpulan empat nada berjarak satu kuart karya Aristoxemus tahun 330 SM teori ini kemudian disederhanakan oleh Ptolomeus, ahli atematika abad ke-2 M. 2. Ethos, teori tentang efek musik terhadap moral, karya Plato tahun 427-347 SM dan Aristoteles tahun 384-322 SM. Dalam teori ini mereka menyatakan bahwa musik dapat berpengaruh terhadap emosi pendengarnya. Musik yang baik akan berpengaruh baik terhadap moral pendengarnya, musik yang buruk juga akan berpengaruh buruk kepada pendengarnya. Sumber: google.co.id Gambar 9.15 Alat Musik Yunani Kuno SENI BUDAYA 91 Sumber: www.miles.com.uk Gambar 9.16 Lukisan tentang Permainan Musik Zaman Yunani Kuno Dalam periode Yunani Kuno muncul dua aliran musik, yaitu musik untuk ibadah Dionysius dan musik untuk persembahan dewa Apollo. Musik aliran Dionysian berkecenderungan membangkitkan semangat, kegemparan, dan sfat-sifat lain yang kurang baik. Sedangkan musik Apollonian berkecenderungan menimbulkan ketenangan dan dorongan spiritual. Berdasarkan kecenderungan ini musik aliran Klasik disebut Apollonian dan aliran Romantik disebut Dionysian. Meskipun demikian, dalam hal teori musik, zaman Yunani Kuno menghasilkan karya-karya yang cukup banyak dan monumental. Bahkan, teori musik yang lahir pada zaman itu masih berpengaruh dan menjadi acuan hingga masa kini. Ukuran interval-interval musik, termasuk pembagian oktaf ke dalam delapan nada yang dibuat oleh Pythagoras pada abad ke-6 SM masih digunakan hingga kini. Rumusan ide Harmoni dari Alam Semesta Music of the Spheres-nya juga menjadi ide yang sangat populer di kalangan ahli teori musik dari Abad Pertengahan. Tangga nada diatonis asli dari Yunani disebut tangga nada doris, yaitu sebagai berikut. Tokoh-tokoh seni musik yang dikenal pada zaman Yunani Kuno adalah Plato 427 – 247 SM, Aristoteles 384 – 322 SM, Aristexemos 350 – 300 SM.

2. Musik Zaman Romawi mulai tahun 753 SM