Olah Suara Latihan Teknik Pemeranan

KELAS XI SMAMASMKMAK 138 SEMESTER 1 Akan tetapi dari dirinya dibutuhkan kesiapan yang mutlak. Sebaiknya suara dan tubuhnya siap pakai dalam kondisi seperti apa pun juga. Kelenturan suara dan tubuh, keluwesan gerak, kemampuan untuk berpartisipasi dengan seluruh tubuhnya, atau kesanggupan untuk bersikap tidak melawan, dan berbagai sikap serta perbuatan lainnya harus mampu dilahirkannya. Ini semua harus wajar, jelas dan tegas. Untuk itulah pemeran dituntut untuk senantiasa melatih suara dan tubuhnya.

1. Latihan Teknik Pemeranan

Salah satu usaha untuk itu ialah latihan olah suara dan latihan olah tubuh. Kemudian kita bertanya, dapatkah suara dan tubuh diolah? Kalau seorang aktor mau melihat pada suara dan tubuhnya sebagaimana seorang seniman keramik melihat tanah liat. Maka dapatlah ia mengolah suara dan tubuhnya. Sebagaimana si seniman keramik, menyiapkan adonan tanah liat yang diaduk- aduknya dan diremas-remas sebelum membentuk benda yang ingin dibuatnya. Demikian pula sikap pemeran terhadap suaranya dan tubuhnya.

a. Olah Suara

Suara pemeran teater menempuh jarak yang lebih jauh dibanding dengan suara pemeran di ilm atau di sinetron. Karena suara pemeran teater tidak hanya dituntut terdengar oleh lawan main saja, tetapi juga harus terdengar oleh seluruh penonton. Pertunjukan yang secara visual baik, kalau suara pemerannya tidak cukup terdengar, maka penonton tidak dapat menangkap jalan ceritanya. Pertunjukan yang secara visual buruk, kalau ucapan pemerannya cukup terdengar oleh penonton, maka penonton masih bisa menikmati jalan cerita dari pertunjukan tersebut. Ini menunjukkan bahwa, suara mempunyai peranan yang cukup penting. Agar tujuannya tercapai, pemeran teater harus melatih; 1 Kejelasan ucapan. Agar setiap sukukata yang ia ucapkan cukup terdengar. 2 Tekanan ucapan. Agar isi pikiran dan isi perasaan dari kalimat yang ia ucapkan bisa ditonjolkan. 3 Kerasnya ucapan. Agar kalimat yang ia ucapkan cukup terdengar oleh seluruh penonton. Melatih Kejelasan Ucapan 1. Latihan berbisik: Dua orang berhadapan, membaca naskah dalam jarak dua atau tiga meter, dengan cara berbisik. 2. Latihan mengucapkan kata atau kalimat dengan variasi tempo, cepat dan lambat: “sengseng tengtes sresep brebeeet … maka para tukang sulap mengeluarkan kertas warna-warni dari mulut dowernya yang kebanyakan mengunyah popcorn, pizza, kentucky, humberger di rumah-rumah makan eropa-amerika dan membuat jamur dari air-liurnya pada kertas panjang yang menjulur bagai lidah sungai menuju jalan layang bebas hambatan, kemudian melilit bangunan-mangunan mewah di sekitar pondok indah cinere bumi serpong damai pantai indah kapuk pluit pulomas sunter hijau kelapa gading permai dan tugu monas …” SENI BUDAYA 139 Melatih Tekanan Ucapan Tekanan ucapan ada tiga macam: 1. Tekanan Dinamik Tekanan Dinamik ialah keras-pelannya ucapan. Gunanya untuk menggambarkan isi pikiran dan isi perasaan dari kalimat. Contohnya: “Hari minggu saya ke toko buku” artinya, bukan hari senin atau hari selasa. “Hari minggu saya ke toko buku” artinya, bukan adik saya atau kakak saya. “Hari minggu saya ke toko buku” artinya bukan ke toko pakaian atau ke toko makanan. 2. Tekanan Tempo Tekanan Tempo ialah cepat-lambatnya ucapan, gunanya sama dengan tekanan dinamik. Untuk menggambarkan isi pikiran dan isi perasaan dari kalimat. Contohnya: “Ha-ri ming-gu saya ke toko buku” “Hari minggu sa-ya ke toko buku” “Hari minggu saya ke to-ko bu-ku” 3. Tekanan Nada Tekanan nada merupakan lagu daripada ucapan, contohnya: “Wah, kamu pandai sekali” “Gila, ternyata dia bisa menjawab pertanyaan yang sesulit itu” Melatih Kerasnya Ucapan Teknik ucapan pemeran teater lebih rumit dibanding dengan teknik ucapan bagi pemeran ilm atau sinetron. Ucapan pemeran teater tidak hanya dituntut jelas dan menggambarkan isi pikiran dan isi perasaan saja, tetapi juga harus keras, karena ucapan pemeran di dalam pertunjukan menempuh jarak yang lebih jauh. Untuk itu kerasnya ucapan harus dilatih. Adapun cara melatihnya bisa dengan berbagai macam cara. Di antaranya: 1. Mengucapkan kata atau kalimat tertentu dalam jarak 10 meter atau 20 meter. Dalam latihan ini, yang harus selalu dipertanyakan ialah: a. Sudah jelaskah? b. Sudahkah menggambarkan isi pikiran dan isi perasaan? c. Dan pertanyaan yang terpenting, sudah wajarkah? 2. Latihan menggumam. Gumaman harus stabil dan konstan. Kemudian gunakan imajinasi dengan mengirim gumaman ke cakrawala. Bayangkan “gumaman” yang dikeluarkan lenyap di cakrawala. KELAS XI SMAMASMKMAK 140 SEMESTER 1 Ketiga teknik ucapan di atas kejelasan ucapan, tekanan ucapan, dan kerasnya ucapan, pada dasarnya adalah satu kesatuan yang utuh ketika pemeran sedang berbicara atau berdialog. Ketiganya saling mengisi dan melengkapi. Sebelum melatih ketiga teknik ucapan di atas, sebaiknya dilakukan pemanasan terlebih dahulu. Misalnya, dengan mengendurkan urat-urat pembentuk suara, urat-urat leher, dan membuat rileks seluruh anggota tubuh.

b. Olah Tubuh