Pengertian Seni Rupa Dua Dimensi Tujuan Penciptaan Pengertian Seni Rupa Tiga Dimensi Fungsi Seni Rupa Tiga Dimensi Memodiikasi Objek

KELAS XI SMAMASMKMAK 12 SEMESTER 1 BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI DENGAN MEMODIFIKASI OBJEK BAB 4

A. Pengertian Seni Rupa Dua Dimensi

Seni rupa dua dimensi adalah karya yang memiliki dimensi panjang dan dimensi lebar. Keluasan bidang datar dari panjang dan lebar itu oleh perupa digunakan untuk membuat lukisan, gambar, desain dan karya-karya grais yang hanya dapat diamati secara sempurna dari arah depan. Sedangkan untuk memberi kesan jauh dekat, besar kecil, atau panjang pendek, dibuat dengan pertimbangan perspektif.

B. Tujuan Penciptaan

Penciptaan desain batik, karya desain dua dimensi, sebagai aktivitas perancangan reka bentuk, letak, warna, dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan benda tekstil yang indah dan fungsional.

C. Proses Kreatif

Untuk itu, kita sebagai pendesain perlu mengikuti tahapan proses kreatif sebagai berikut.

1. Tahap persiapan

Sekarang, mari kita membaca teks tentang awan dan desain batik dari berbagai sumber belajar, dan mengamati bentuk awan pada Gambar 4.1 dari kliping gambar awan dan desain batik yang telah kita buat. Misalnya, kita amati gambar awan mendung Gambar 4.1 dengan secermat mungkin. Perhatikan wujud awan, baik bentuk, warna, maupun kombinasinya. Bandingkan dengan motif batik Mega Mendung Gambar 4.2. Amati dan pahamilah bahwa perubahan wujud itu adalah kerja memodiikasi fenomena alam menjadi desain batik yang indah. Sekarang kita coba membuat sketsa pola bentuk sebagaimana aslinya. Kemudian, tanyakan apakah ide dasar bentuk desain ini? Menggunakan bahan dan peralatan apa? Bagaimanakah teknik penggambaran bentuk atau teknik pewarnaannya? Atas dasar itu, kembangkan imajinasi kita untuk menafsirkan apa gerangan makna batik ini? Selanjutnya, kita coba bereksperimen mereka-reka motif batik baru dengan jalan memodiikasi memindahkan, membalik, memiringkan, mengubah ukuran, memutar, menghapus, menggabung, memecah, mendistorsi motif tersebut dengan tujuan untuk menghasilkan desain yang lebih artistik, estetis dan fungsional. Jadi hendaknya jangan sampai desain batik yang kita buat lebih jelek dari pada desain motif aslinya. Lebih artistik berarti lebih menonjolkan kadar seninya. Lebih estetis artinya lebih indah dari motif yang telah ada. Sedangkan lebih fungsional berarti motif atau corak dalam pemanfaatannya di tengah masyarakat lebih terkonsep. Motif itu diciptakan untuk pakaian formal, pakaian santai, pakaian malam dan lain sebagainya. SENI BUDAYA 13 Sumber: kameradroid.com Gambar 4.1 Perwujudan objek Awan di atas menunjukkan fenomena alam dalam kondisi alamiahnya, memperlihatkan suasana mendung, biasanya sebagai pertanda bakal turunnya hujan. Para perupa atau pendesain sering sekali memperoleh gagasannya dengan mengamati fenomena alam seperti itu. Sumber: Buku Apresisasi Seni Gambar 4.2 Salah satu motif yang menjadi ciri khas kota Cirebon adalah motif batik Mega Mendung. Wujudnya berupa modiikasi bentuk awan yang berkesinambungan dengan gradasi warna dari biru gelap ke biru terang.

2. Tahap Elaborasi

Tahap Elaborasi adalah tahap ketika kita menghadapi situasi yang sulit, yaitu mengomunikasikan dan mentransformasikan pengalaman yang implisit ke dalam bentuk yang eksplisit. Dengan demikian, diperlukan keterampilan ekstra untuk memvisualisasikan unsur-unsur subjektif gagasan desain menjadi bentuk objektif karya desain yang diciptakan. Selanjutnya, berdasarkan sketsa awal tahap persiapan kita kembangkan dengan membuat sketsa-sketsa alternatif sebagai karya eksplorasi minimal 3 karya sketsa. KELAS XI SMAMASMKMAK 14 SEMESTER 1

3. Tahap Iluminasi

Tahap Iluminasi adalah tahap ketika kita menemukan inspirasi baru dari aktivitas kedua tahap sebelumnya. Ini adalah hasil perpaduan antara kekuatan intelektual, intuisi, dan kepekaan batin dalam mewujudkan desain batik baru dan inovatif. Proses kreasi memodiikasi ini datang bagaikan cahaya yang tiba-tiba sering disebut ilham yang memberikan pencerahan pemahaman atau pengertian atas desain batik yang diciptakan. Kemudian, pilihlah satu sketsa yang terbaik, kerjakan di atas kertas gambar menggunakan pensil sketsa dan cat air atau akrilik. Kamu juga dapat menggunakan bahan lain yang tersedia di lingkungan belajar atau lingkungan tempat tinggalmu. Sumber: http:www. ibre2fashion.com industry-lotus Gambar 4.3 Motif bunga teratai, contoh desain tekstil hasil modiikasi yang kreatif, dengan menstilasi bentuk.

4. Tahap Veriikasi

Tahap Veriikasi yakni pengujian proses penjabaran ide desain menjadi karya desain secara terperinci. Kita bekerja berdasarkan rujukan-rujukan pendapat pakar, petikan-petikan teks dari para ahli yang kita baca, atau referensi motif batik yang kita kliping dan amati. Perhatikan desain batik hasil modiikasi pada Gambar 4.1, 4.2 dan Gambar 4.3 pada buku ini. Semua aktivitas ini adalah pengalaman kreatif yang mengasyikkan dan mengesankan. Jelasnya: Kita menguji dan meninjau kembali apakah penciptaan desain dengan memodiikasi motif tertentu itu atau motif lain yang kita pilih sangat memuaskan, memuaskan, atau kurang memuaskan. Inilah kriteria yang menunjukkan apakah kita berhasil atau kurang berhasil sebagai pendesain yang handal. SENI BUDAYA 15 BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI DENGAN MEMODIFIKASI OBJEK BAB 5

A. Pengertian Seni Rupa Tiga Dimensi

Seni rupa tiga dimensi adalah karya yang memiliki dimensi panjang, dimensi lebar dan dimensi tinggi. Misalnya, patung, relief, keramik, wayang golek yang bebas mengisi ruang, sehingga dapat diamati secara sempurna dari berbagai arah berkeliling, 360°. Meskipun banyak juga karya-karya yang tidak memperhitungkan daya pandang demikian, misalnya patung-patung yang sifatnya frontal hanya bagus dilihat dari arah depan saja.

B. Fungsi Seni Rupa Tiga Dimensi

Karya seni rupa tiga dimensi pada umumnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan karya-karya seni rupa murni patung, relief, monumen serta seni rupa terapan desain dan kriya seperti desain industri, desain interior, kriya rotan, kriya logam, kriya kayu dan lain sebagainya.

C. Memodiikasi Objek

Berkarya dengan memodiikasi objek berarti mencipta berdasarkan bentuk objek tertentu, baik yang sifatnya objek alamiah ciptaan Tuhan maupun yang sifatnya objek buatan ciptaan manusia, baik objek makhluk hidup maupun objek benda mati. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, di sini memodiikasi berarti memindahkan, membalik, memiringkan, mengubah ukuran, memutar, menghapus, menggabung, memecah, mendistorsi, menyederhanakan dan lain sebagainya. Sekarang, mari kita amati Gambar 5.1. Catat dan perhatikan dengan saksama bentuk igur. Kemudian, kita tanyakan apakah bentuknya iguratif? Semi iguratif atau noniguratif? Bagaimanakah perwujudan patung? Apakah vertikal atau horisontal? Lalu penggambaran sosok patung; Apakah berdiri, duduk, jongkok? Perhatikan bagaimana bentuk tangan menyatu dengan tubuh, karena pematung berkarya dengan menggunakan bahan baku kayu yang bentuknya memanjang, sehingga posisi tangan harus mengikuti bahan baku patung. Selanjutnya coba cermati kostum atau atribut yang dikenakan patung: Apakah hal-hal itu mengandung makna melambangkan sesuatu? Cobalah tafsirkan secara logis dan argumentatif. Jika demikian, apakah gagasan penciptaan patung? Untuk apa patung dibuat? Dan menggunakan teknik apa? Patung yang manakah yang paling artistik dan indah? Dan mengapa? Apakah patung-patung ini termasuk primitif, modern, atau posmodern? KELAS XI SMAMASMKMAK 16 SEMESTER 1 Sumber: niasonline.net patung-patung-nias-kuno Gambar 5.1 Objek Karya Seni: Patung Nias, Sumatera Utara.

D. Tugas Berkarya Tiga Dimensi