KELAS XI SMAMASMKMAK 20
SEMESTER 1
BEREKSPRESI DALAM SENI RUPA
BAB
6
Pelaksanaan aktivitas kreasi seni lukis adalah kegiatan merealisasikan konsep seni sebagai ekspresi. Konsep yang mendasarkan sumber inspirasi seni dipetik dari kehidupan psikologis
pelaku kreatif. Jenis seni ini lebih bersifat subjektif, namun sangat penting dalam membentuk keseimbangan antara kehidupan rohani dan jasmani seseorang katarsis.
A. Berekspresi
Proses kreatif berekspresi ini antara lain, memerlukan persiapan: kanvas ukuran 60 x 60 cm, palet, cat minyak atau cat acrylic, kuas, cucian kuas, kain lap, dan perlengkapan lain yang
dipandang perlu.
1. Mengamati
Siswa melaksanakan pengamatan terhadap realitas internal kehidupan spiritualnya. Misalnya, memusatkan perhatian pada kehidupan rohaninya, mungkin hal itu berkenaan
dengan cita-cita, emosi, nalar, intuisi, gairah, kepribadian dan pengalaman-pengalaman kejiwaan lain yang sekarang, saat ini, dialami.
2. Menanyakan
Tanyakan kepada diri sendiri, gejala kejiwaan mana yang paling menjadi masalah, yang paling penting untuk diekspresikan lewat kegiatan penciptaan lukisan. Dengan demikian,
kehidupan batin kita menjadi lebih tenang, sehat, dan seimbang. Kemudian, tetapkanlah itu sebagai sumber inspirasi atau gagasan kreativitas kamu penentuan subject matter atau tema.
3. Mencoba
Cobalah mereka-reka wujud visual gagasan tersebut dalam imajinasimu, lalu buatlah sketsa-sketsa alternatif bagaimana rupa karya lukisan yang kamu inginkan, apakah iguratif
menyerupai bentuk-bentuk alamiah, semi iguratif karena telah mengalami distorsi dari bentuk alamiahnya. Noniguratif yang sama sekali tidak melukiskan gejala alamiah lagi,
melainkan bentuk-bentuk abstrak. Tidak ada batasan yang perlu mengekang kebebasan kreatif kamu dalam memilih gambaran wujud lukisan. Batasannya adalah pencapaian kepuasan
berekspresi, sama dengan terealisasinya gagasan menjadi lukisan.
4. Menalar
Dari sejumlah sketsa yang telah kamu buat itu, analisis kekuatan dan kelemahan setiap sketsa. Baik dari aspek konseptual, visual, dan kemungkinan penggunaan media bahan baku
seni teknik berkarya yang sesuai, dan tetapkan salah satu sketsa yang paling representatif memenuhi harapan kamu. Kemudian, berekspresilah dengan penuh rasa percaya diri. Tolok
ukur lukisan telah selesai atau belum adalah kepuasan yang kamu alami. Jika rasa puas itu
SENI BUDAYA 21
telah hadir, kepuasan mempersepsi wujud lukisan yang diciptakan, maka lukisan itu dapat dibubuhi dengan tanda tangan atau inisial kamu. Sebagai bukti kamulah penciptanya, dan
kamu bertanggung jawab penuh atas ciptaan tersebut.
5. Menyajikan
Pengertian penyajian sebuah lukisan, tidak sama dengan penyajian makalah dalam kegiatan diskusi. Jadi, dalam konteks ini siswa mengerjakan pemberian bingkai yang sesuai
dengan ukuran, warna, maupun kesesuaian dengan aliran lukisan. Selanjutnya, menulis ringkasan konsep, deskripsi visual, pembuatan label judul, tahun penciptaan, media yang
digunakan, ukuran, dan nama pencipta, serta foto karya lukisan. Semua keterangan ini diprint dan dilekatkan di bagian belakang lukisan. Lukisan itu dikatakan “siap dipamerkan”.
Kemudian, lukisan tersebut untuk sementara akan di simpan di ruang koleksi. Penyajian seni lukis yang sesungguhnya akan diselenggarakan dalam bentuk pameran awal tahun berjalan.
Pameran diselenggarakan dengan pembentukan panitia pameran yang bekerja-sama dengan pihak-pihak lain, misalnya galeri, kurator, sponsor, donatur, pers, dan lain-lain. Penyajian
lukisan akan dibahas secara tersendiri dalam bab Pameran Seni Rupa.
B. Rangkuman