56
3.2.2.2 Pelaksanaan Bhajan
Setelah perlengkapan dan tempat disiapkan, maka ritual Bhajan segera dapat dilaksanakan. Dari hasil pengamatan terlibat yang penulis lakukan, para
peserta Bhajan harus duduk terpisah antara laki-laki dan perempuan. Untuk laki-laki duduk di sebelah kanan sedangakan perempuan duduk di sebelah kiri
ruangan. Begitu sampai di dalam ruangan, para peserta Bhajan juga diwajibkan untuk duduk tenang dan menonaktifkan telepon seluler agar tidak mengganggu
ketika Bhajan dilaksanakan.
Laki-laki di sebelah kanan Perempuan di sebelah kiri
Gambar 3.10 Para peserta bersiap mengikuti Bhajan
3.2.2.2.1 Lonceng dibunyikan pertanda dimulainya Bhajan
Setelah para peserta duduk dan bersiap di tempat masing-masing, tepat pada pukul 19.00 WIB dibunyikanlah lonceng sebagai tanda dimulainya
Bhajan. Lonceng ini tergantung di sebelah kanan ruangan dekat pintu masuk. Selain sebagai tanda dimulainya Bhajan, bunyi lonceng juga dipercaya berguna
untuk mengusir segala hawa negatif di dalam ruangan agar proses pelaksanaan Bhajan dapat berjalan dengan baik dan hikmat.
Universitas Sumatera Utara
57 Gambar 3.11
Lonceng dibunyikan tanda dimulainya Bhajan
3.2.2.2.2 Pembacaan Om Karam
Para peserta Bhajan kemudian secara bersama- sama mengucapkan ‘Om
Karam’ sebanyak tiga kali. ‘Om Karam’ adalah pengucapan ‘AUM’ yang terdengar menjadi ‘Om’. ‘Om’ merupakan suara dasar dan asal-muasal dari
segala jenis suara lainnya. ‘Om’ merupakan penggabungan dari tiga suara utama, yaitu: A, U, dan M. ‘A’ merepresentasikan kondisi terjaga
jagratwaking state
; ‘U’ merepresentasikan kondisi alam mimpi swapnadream state
; dan ‘M’ merupakan simbolisasi dari keadaan tidur- nyenyak sushupti Sai Baba, 2003: i. Menurut Bapak Mohan Leo
3
, “‘Om’ adalah sebuah bunyi murni yang selaras dengan bunyi alam semesta. Alam
semesta ini adalah kumpulan dari getaran dan bunyi dari getaran tersebut adalah ‘Om’. Oleh karena itu, sebelum melakukan ritual dan mengucapkan
mantra apapun, ajaran-ajaran yang berasal dari India mewajibkan para
3
Wawancara pada tanggal 1 Februari 2015
Universitas Sumatera Utara
58 pengikutnya untuk mengucapkan ‘Om’ terlebih dahulu agar vibrasi yang ada di
sekitar menjadi bersih dan selaras dengan getaran alam semesta.”
3.2.2.2.3 Mengucapkan 108 Nama Bhagawan Sri Sathya Sai Baba
Selesai mengucapkan ‘Om Karam’ sebanyak tiga kali, para peserta
Bhajan kemudian mengucapkan 108 seratus delapan nama dari Bhagavan Sri Sathya Sai Baba atau yang disebut dengan Sri Sathya Sai Ashtottaram 108
nama Bhagawan. Nama-nama ini merupakan bentuk pemujaan terhadap wujud dan sifat-sifat yang dimiliki oleh Sathya Sai Baba selaku avatara
inkarnasi Tuhan. Beberapa dari nama tersebut, misalnya:
Om Sri Bhagavan Sathya Sai Babaya Namah Kami bersujud kepada Bhagawan Sri Sathya Sai Baba
Om Sri Sai Sathya Swaroopaaya Namah Selaku Penjelmaan Kebenaran
Om Sri Sai Sathya Dharma Parayanaaya Namah Selaku Sad Guru Pengajar Kebenaran dan Kebajikan
3.2.2.2.4 Membacakan Gayatri Mantram dan Guru Mantram