Pengamatan di Lapangan Penelitian Lapangan

18

1.5.3.2 Pengamatan di Lapangan

Pengamatan adalah melihat secara langsung objek penelitian di lapangan guna mendapatkan informasi dan data tambahan. Pengamatan atau observasi adalah suatu penelitian secara sistematis menggunakan kemampuan indra manusia Suwardi, 2006:133. Meskipun indra manusia menjadi instrumen utama, pendokumentasian hal-hal tertentu di lapangan dengan menggunakan video maupun tape recorder diharapkan dapat lebih memantapkan proses pengamatan dan hasil yang diperoleh. Sebagai bahan acuan penulis dalam melakukan pengamatan, penulis merujuk pada rangkuman Posman Simanjuntak dalam buku Berkenalan dengan Antropologi 2000:hlm.8-10 yang berisi pendapat para antropolog tentang bahan amatan, metode pengamatan berdasarkan keterlibatan, dan metode pengamatan berdasarkan cara yang dilakukan, yaitu : a Bahan amatan. Terbagi atas 8 delapan hal, yaitu: 1 pelaku atau partisipan, menyangkut siapa saja yang terlibat dalam kegiatan yang diamati, 2 kegiatan, yaitu menyangkut bentuk, bagaimana, dan apa akibat yang dihasilkan dari kegiatan yang dilakukan partisipan, 3 tujuan, menyangkut apa yang menjadi tujuan partisipan melakukan hal yang diamati, 4 perasaan, menyangkut ungkapan-ungkapan emosi partisipan, baik dalam bentuk tindakan, ucapan, ekspresi muka, atau gerak tubuh, 5 ruang atau tempat, yaitu lokasi dari peristiwa yang diamati, 6 waktu, menyangkut jangka waktu kegiatan yang diamati, 7 benda atau alat, menyangkut jenis, bentuk, bahan, dan kegunaan benda atau alat Universitas Sumatera Utara 19 yang dipakai, 8 peristiwa, menyangkut kejadian-kejadian lain yang terjadi secara bersamaan dengan kegiatan yang diamati. b Berdasarkan keterlibatan peneliti, metode pengamatan dibedakan sebagai berikut: 1 pengamatan biasa, dalam pengamatan ini peneliti tidak memiliki keterlibatan apapun dengan pelaku yang menjadi objek penelitian, 2 pengamatan terkendali, juga pengamatan yang tidak terlibat dengan objek, namun, dalam pengamatan ini peneliti mengamati objek pada lingkungan yang terbatas untuk meningkatkan ketepatan data dan informasi, 3 pengamatan terlibat, dalam pengamatan ini pengamat ikut berpartisipasi pada kegiatan yang diamati. c Berdasarkan cara yang dilakukan, metode pengamatan dibedakan atas: 1 pengamatan tidak berstruktur, dalam pengamatan ini tidak terdapat format pencatatan dan ketentuan yang baku, selain itu pengamatan ini bersifat eksploratif, 2 pengamatan berstruktur, dalam mengumpulkan data, peneliti berpedoman secara sistematis kepada format pencatatan dan ketentuan baku yang telah ditetapkan sebelumnya.

1.5.4 Kerja Laboratorium