BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif dengan analisa kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha
memberikan gambaran suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang atau menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap
peristiwa variabel tersebut Noor, 2011. Penelitian ini tidak menguji hipotesis melainkan hanya mendeskripsikan
informasi yang didapat dengan apa adanya sesuai yang diteliti. Machfoedz, 2009.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di TPA Terjun yang terletak di Kecamatan Medan Marelan Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Alasan memilih lokasi penelitian adalah : 1.
Lokasi penelitian merupakan Unit Pelaksana Teknis UPT Dinas Kebersihan yang mengolah sampah di Kota Medan dan masih aktif beroperasi.
2. Pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir TPA sampah sudah
berlangsung lebih dari 20 tahun.
3.2.2 Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga Agustus tahun 2015. Untuk pengukuran jumlah sampah yang dikumpulkan per pemulung setiap hari
Universitas Sumatera Utara
maka dan dilakukan dalam 1 minggu yakni meliputi hari Senin hingga Minggu. Dengan waktu penelitian seperti ini, diharapkan dapat mewakili pengukuran
timbulan sampah dalam 1 bulan.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi penelitian adalah jumlah seluruh pemulung yang berumur ≥ 20 tahun atau yang tidak sedang dalam pendidikan yang bekerja di TPA Terjun.
Alasan penentuan populasi penelitian adalah untuk membatasi dan mempermudah proses penelitian. Adapun jumlah pemulung yang diketahui bekerja di TPA
Terjun sebanyak 500 orang.
3.3.2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Quota Sampling atau Teknik Sampel Jatah. Alasan penentuan besar sampel dengan
teknik ini adalah karena penelitian ini berupa penelitian deskriptif yang dapat mengambil sejumlah sampel tanpa harus melewati rumusan statistik.
Besar sampel yang dijatah sebanyak 30 orang pemulung. Besar sampel yang dipilih sebanyak 30 alasannya adalah keterbatasan tenaga, waktu dan biaya
penelitian. Besar sampel sebanyak 30 ini juga diharapkan dapat mewakili populasi pemulung yang homogen.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Data primer
Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner, dokumentasi, dan observasi secara langsung di lokasi penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Data primer mengenai volume dan komposisi sampah yang dikelola oleh pemulung setiap harinya didapatkan melalui pengukuran harian. Adapun prosedur
pengukuran volume sampah yang dikelola pemulung setiap hari adalah : 1
Menyediakan wadah dengan volume tertentu seperti ember danatau karung goni 50100kg.
2 Kemudian memasukkan semua sampah yang sudah disortir ke dalam
wadah tersebut. 3
Mencatat hasil penaksiran volume sampah satuan Liter.
3.4.2 Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari laporan harian mengenai volume sampah dari Dinas Kebersihan Kota Medan, jurnal penelitian, buku-buku serta literatur-
literatur yang mendukung pelaksanaan penelitian ini.
3.5 Defenisi Operasional
Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Peran adalah tindakan yang dilakukan oleh pemulung dalam pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir.
2. Pemulung adalah kelompok atau individu di TPA yang memanfaatkan
sampah sebagai mata pencaharian; tidak termasuk pegawai atau petugas dinas kebersihan kotamadya.
3. Volume sampah yang masuk harian adalah banyakdebit sampah yang
diukur setiap hari oleh petugas di tempat pembuangan sampah dengan satuan tonm
3
.
Universitas Sumatera Utara
4. Volume timbunan sampah sisa harian adalah banyakdebit sampah yang
tidak diolah lagi oleh pemulung di tempat pembuangan sampah yang adalah selisih dari timbulan sampah yang masuk dengan jumlah sampah
yang diolah oleh pemulung setiap hari. 5.
Jumlah sampah adalah jumlah sampah yang dikelola oleh para pemulung setiap hari dengan satuan dm
3
. 6.
Komposisi sampah adalah pengelompokan sampah berdasarkan bahan dasarnya, seperti sampah plastik, karet, kertas, kaca, logam dan sampah
organik. 7.
Waktu adalah lamanya pemulung mengolah sampah di TPA Terjun yang diukur dengan satuan jam setiap hari dan satuan hari dalam 1 minggu.
8. Lama bekerja adalah jumlah masa bekerja pemulung di TPA Terjun
dihitung dari awal memulung hingga saat dilakukan penelitian, yang didapatkan dari pengakuan pemulung tersebut selama masa hidupnya.
9. Metode pengelolaan sampah adalah tindakan yang digunakan oleh para
pemulung dalam mengolah sampah di TPA Terjun, yakni dengan mendaur ulang, pemakaian kembali, pembuatan kompos dan mengolah menjadi
makanan ternak. 10.
Alat adalah benda yang digunakan oleh pemulung saat mengelola sampah, seperti tangan kosong dan gancu.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Metode Pengukuran