Sanitary Landfill Teknologi pemusnahan sampah

yang tidak dapat dimusnahkan dapat mengakibatkan pencemaran udara jika insenerator tidak dilengkapi dengan air pollution control

2.4.3.4 Sanitary Landfill

Sanitary Landfill adalah sistem pemusnahan sampah dengan cara menimbun sampah melalui cara menimbun sampah dengan tanah yang dilakukan selapis demi selapis. Dengan demikian, sampah tidak berada di ruang terbuka dan tentunya tidak menimbulkan bau atau menjadi sarang binatang pengerat Chandra, 2005. Semua jenis sampah dapat diangkut dan dibuang dalam Sanitary Landfill ini yang biasanya jauh dari lokasi permukiman warga. Lokasi Sanitary Landfill yang lama dan sudah tidak terpakai dapat dimanfaatkan kembali sebagai tempat permukiman, perkantoran, dan sebagainya. Menurut Miller Jr 1997, 61 sampah campuran di Amerika Serikat pada tahun 1994 dimusnahkan dengan teknik sanitary landfill. Adapun negara lain yang juga menggunakan teknik ini adalah Australia, Kanada, Inggris, Prancis, Swedia, Swiss, dan Jepang. Semua jenis sampah baik yang padat maupun semi-padat dimasukkan ke dalam sebuah lubang yang besar pada tanah yang sudah digali dan sampah dipadatkan di dalam lubang tersebut. Kemudian, sampah ditutupi dengan lapisan tanah dengan ketebalan tertentu setiap harinya. Sampah tersebut diisolasi dari lingkungan sekitar oleh lapisan tanah secara periodik. Selama sampah berada dala lubang isolasi, sampah menghasilkan air lindi dan gas methan yang dapat menimbulkan kerusakan pada lahan sanitary landfill ataupun lingkungan di sekitarnya. Oleh sebab itu, sanitary landfill modern telah dilengkapi dengan parit Universitas Sumatera Utara sebagai saluran pengeluaran air lindi dan pipa-pipa sebagai pengumpul dan pengolah gas methan McKinney and Schoch, 1996. Menurut Sumantri 2010 ada 3 metode yang dapat digunakan dalam menerapkan teknik Sanitary Landfill ini, yaitu: a Metode Galian Parit trench method Sampah dibuang ke dalam galian parit yang memanjang. Tanah bekas galian digunakan untuk menutupi parit tersebut. Sampah yang ditimbun dan tanah penutup dipadatkan dan diratakan kembali. Setelah satu parit terisi penuh, dibuat parit baru di sebelah parit terdahulu. b Metode Area Sampah dibuang di atas tanah seperti pada tanah rendah, rawa- rawa, atau pada lereng bukit kemudian ditutup dengan lapisan tanah yang diperoleh dari tempat tersebut. c Metode Ramp Metode Ramp merupakan metode gabungan dari kedua metode sebelumnya. Prinsipnya adalah bahwa penaburan lapisan tanah dilakukan setiap hari dengan tebal lapisan sekitar 15 cm di atas tumpukan sampah.

2.4.3.5 Pengomposan metode Keranjang Takakura