Metode Pengukuran Analisis Data

3.6 Metode Pengukuran

Variabel-variabel penelitian ini akan dikategorikan ketika dientri dan diolah. Berikut adalah kategorisasi variabel yang diukur: a Waktu bekerja : 1 ≥ 8 jam 2 8 jam b Lama bekerja : 1 3 tahun 2 ≥ 3 tahun c Alat : 1 gancu 2 tidak ada d Metode pengelolaan : 1 pengurangan 2 penanganan e Jumlah sampah yang dikelola pemulung : 1 0 2 1-50 dm 3 3 51-100 dm e 4 100 L Aspek pengukuran masing-masing variabel penelitian ini ditentukan berdasarkan satuan, skala pengukuran dan cara pengukuran. Berikut uraian mengenai aspek pengukuran variabel penelitian. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Uraian Aspek pengukuran variabel penelitian No Variabel Satuan Skala Ukur Alat Ukur Cara Ukur 1 Waktu bekerja Jam dan Hari Nominal Kuisioner Wawancara 2 Lama bekerja Tahun Nominal Kuisioner Wawancara 3 Alat - Nominal Kuisioner Wawancara 4 Metode pengelolaan - Nominal Kuisioner Wawancara 5 Volume sampah masuk harian m 3 Nominal Lembar observasi Pencatatan 6 Volume timbunan sampah sisa harian m 3 Nominal Lembar observasi Menghitung 7 Jumlah sampah dm 3 Nominal Ember karung goni Menaksir volume 8 Komposisi sampah - Nominal Lembar observasi Wawancara

3.7 Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran pemulung dalam pengelolaan sampah dan timbulan sampah. Data –data yang terkumpul akan diolah selanjutnya dengan menggunakan analisa statistik deskriptif. Variabel-variabel yang yang terlebih dahulu diukur antara lain adalah : volume sampah harian yang masuk ke dalam TPA, jumlah sampah yang dikelola oleh pemulung, metode pengelolaan yang digunakan, waktu yang dibutuhkan oleh pemulung dan lamanya pemulung beroperasi sebagai pemulung. Data-data tersebut akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi atau tabel frekuensi dan diagram. Sementara data volume sampah sisa harian didapatkan dari perhitungan seperti berikut ini ; T = T – T 1 Universitas Sumatera Utara T = sampah yang dikelola pemulung setiap hari m 3 T = sampah yang masuk setiap hari m 3 T 1 = sampah yang tidak dikelola di TPA setiap hari m 3 Volume sampah yang dikelola setiap hari didapatkan dari jumlah seluruh sampah yang dikelola pemulung yang sebelumnya sudah diukur. Hasil dari perhitungan tersebut akan disajikan dalam bentuk grafik atau diagram. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian

4.1.1 Gambaran umum

Tempat Pengelolaan Akhir sampah TPA Terjun mulai dioperasikan pada tanggal 7 Januari 1993 yang berlokasi di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Kota Medan. TPA Terjun memiliki luas lokasi sebesar 13,75 hektar dan kepemilikan lahan oleh Pemerintah Kota Medan. TPA Terjun memiliki lokasi cadangan lahan yang belum dipergunakan, yakni seluas 4 hektar. TPA Terjun merupakan TPA dengan kondisi lapisan asal tanah lempung, tofografi relatif datar dengan ketinggian elevansi 2,5 m dari pemukaan laut. Areal TPA Terjun berada di antara aliran Paluh Nibung dengan Paluh Terjun dengan jarak sekitar 6 km dari garis pantai. Jarak TPA Terjun tersebut dari pemukiman adalah 500 m. Lokasi TPA Terjun ini berjarak 4 km dari Sungai Deli dan berjarak 6 km dari pantai Belawan.

4.1.2 Jadwal dan penimbunan sampah di TPA Terjun

TPA Terjun mempunyai Zona Tidak Aktif, yang mana Zona Tidak Aktif ini tidak lagi dipergunakan dalam hal kegiatan ataupun pengoperasian pemaparan sampah. Dengan kata lain, Zona Tidak Aktif tersebut telah ditimbun dengan tanah. Penimbunan di TPA Terjun dilakukan dua kali dalam setahun secara manual dengan menggunakan alat berat Excavator yang ada di TPA. Tanah yang digunakan untuk menimbun sampah adalah tanah yang berasal dari lahan cadangan TPA Terjun. Universitas Sumatera Utara