Pengomposan Teknologi pemusnahan sampah

di tahap pemusnahan berbeda-beda tergantung banyak hal, diantaranya tipe zat sampah, tanah yang digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.

2.4.3.1 Pengomposan

Kompos adalah hasil penguraian parsial atau tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artificial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik. Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol prose salami tersbut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi; membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator Permadi, 2011. Pengolahan sampah garbage dilakukan secara biologis dan berlangsung dalam keadaan aerobik dan anerobik. Proses dekomposisi sampah secara anaerobik berlangsung sangat lambat dan menghasilkan bau, sedangkan secara aerobik relative lebih cepat dan kurang menimbulkan bau. Jenis kompos ada 3 yakni; kompos cacing vermicompost yang terbuat dari bahan organik yang dicerna oleh cacing sehingga kotorannya menjadi pupuk, kompos bagse yang terbuat dari ampas tebu sisa penggilingan tebu di pabrik gula, dan kompos bokashi Permadi, 2011. Ada beberapa metode dalam pembuatan kompos, yakni sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara a Secara Alami Proses pembuatan kompos secara alami dapat dilakukan baik secara tradisional anaerobik maupun secara aerobik. Metode tradisional ini menghancurkan bahan organik tanpa bantuan udara, yaitu dengan meletakkan tumpukan sampah di dalam lubang tanpa udara di tanah dan dibiarkan beberapa saat. Pembuatan kompos dengan metode ini memakan waktu yang lama untuk menghasilkan kompos selain dapat menimbulkan pembentukan gas H 2 S dan NH 3 . Pembuatan kompos dengan metode sederhana ini dilakukan dengan cara mengaduk atau membolak-balikkan sampah atau dengan menambahkan nutrient yang berupa lumpur atau kotoran hewan ke dalam sampah. b Secara Mekanis Pembuatan kompos secara mekanis dilakukan di pabrik untuk menghasilkan kompos dalam waktu singkat. Sampah organik yang teah dipisahkan dari sampah anorganik dipotong kecil-kecil dengan alat pemotong. Potongan tersbut dimasukkan ke dalam digester stabilizator agar terjadi dekomposisi. Dalam digester ini perlu dilakukan pengaturan suhu, udaram dan pengadukan sampah. Setelah 3-5 hari, kompos sudah dapat dihasilkan dan ke dalamnya dapat pula ditambahkan zat kimia tertentu untu keperluan tanaman contohnya, karbon, nitrogen, fosfor, sulfur.

2.4.3.2 Gas bio