Pengangkatan Pelaksanaan Pengangkatan Pengaruh Persepsi Pengembangan Karir Terhadap Work Engagement Pada Pegawai Negeri Sipil

PNS, kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundangan. Eselon dan jenjang pangkat jabatan struktural sesuai PP Nomor 13 Tahun 2002. Tabel 1. Jenjang Karir Pada Pegawai Negeri Sipil NO. ESELON JENJANG PANGKAT, GOLONGAN RUANG TERENDAH TERTINGGI PANGKAT GOLRU PANGKAT GOLRU 1. 1a Pembina Utama Madya IVd Pembina Utama IVe 2. 1b Pembina Utama Muda IVc Pembina Utama IVe 3. IIa Pembina Utama Muda IVc Pembina Utama Madya IVd 4. IIb Pembina Tingkat I IVb Pembina Utama Muda IVc 5. IIIa Pembina IVa Pembina Tingkat I IVb 6. IIIb Pembina Tingkat I IIId Pembina IVa 7. Iva Penata IIIc PenataTingkat I IIId 8. IVb Penata Muda Tingkat I IIIb Penata IIIc 9. Va Penata IIIa Penata Muda Tingkat I IIIb Penetapan organisasi Eselon Va dilakukan secara selektif

1. Pengangkatan

Persyaratan PNS yang akan diangkat dalam jabatan struktural, antara lain : a. Berstatus pegawai negeri sipil. b. Serendah-rendahnya memiliki pangkat satu tingkat dibawah jenjang pangkat yang ditentukan. c. Memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan yang ditentukan. Universitas Sumatera Utara d. Semua unsur penilaian prestasi kerja bernilai baik dalam dua tahun terakhir. e. Memiliki kompetensi jabatan yang diperlukan. f. Sehat jasmani dan rohani. Selain persyaratan tersebut, pejabat pembina kepegawaian perlu memperhatikan faktor-faktor lainnya yaitu : senioritas dalam kepangkatan, usia, pendidikan dan pelatihan DIKLAT , jabatan, pengalaman.

2. Pelaksanaan Pengangkatan

Pengangkatan dalam jabatan struktural eselon I dilingkungan instansi pusat ditetapkan dengan keputusan Presiden setelah mendapat pertimbangan tertulis dari komisi kepegawaian negara. Sedangkan pengangkatan dalam jabatan struktural eselon II kebawah pada instansi pusat ditetapkan pejabat pembina kepegawaian pusat setelah mendapat pertimbangan dari baperjakat instansi pusat. Pengangkatan dalam jabatan struktural eselon I dipropinsi sekda ditetapkan pejabat pembina kepegawaian daerah propinsi setelah mendapat persetujuan pimpinan DPRD propinsi, setelah sebelumnya dikonsultasikan secara tertulis kepada Menteri Dalam Negeri, sedangkan pengangkatan dalam jabatan struktural eselon II kebawah ditetapkan oleh pejabat pembina kepegawaian daerah propinsi setelah mendapat pertimbangan dari baperjakat instansi daerah propinsi. Universitas Sumatera Utara Pengangkatan dalam jabatan struktural eselon II ke bawah di kabupatenkota, ditetapkan oleh pejabat pembina kepegawaian daerah kabupaten kota setelah mendapat pertimbangan dari baperjakat instansi daerah kabupatenkota. Khusus untuk pengangkatan sekretaris daerah kabupatenkota ditetapkan oleh pejabat pembina kepegawaian daerah kabupatenkota setelah mmendapat persetujuan dari pimpinan DPRD kabupatenkota, setelah terlebih dahulu dikonsultasikan secara tertulis kepada Gubernur. Dalam setiap keputusan tentang pengangkatan dalam jabatan struktural, harus dicantumkan nomor dan tanggal pertimbangan baperjakat, eselon dan besarnya tunjangan jabatan struktural. 3. Pelantikan PNS yang diangkat dalam jabatan struktural, termasuk PNS yang menduduki jabatan struktural yang ditingkatkan eselonnya, selambatnya 30 hari sejak penetapan pengangkatannya wajib dilantik dan diambil sumpahnya oleh pejabat yang berwenang. Demikian juga yang mengalami perubahan nama jabatan atau perubahan fungsi dan tugas jabatan maka PNS yang bersangkutan dilantik dan diambil sumpahnya kembali.

4. Pendidikan dan Pelatihan