Aspek-aspek Pengembangan Karir Pengaruh Persepsi Pengembangan Karir Terhadap Work Engagement Pada Pegawai Negeri Sipil

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan karir merupakan kegiatan yang terencana untuk mempersiapkan pegawai agar dapat meraih posisi ataupun keterampilan tertentu yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pegawai dan efektifitas organisasi.

3. Aspek-aspek Pengembangan Karir

Noe 2002 mengemukakan bahwa pegawai, atasan, dan organisasi adalah pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam hal pengembangan karir pegawai dalam organisasi. Masing-masing pihak memiliki peran tertentu dalam pengembangan karir pegawai. Usaha pengembangan karir pegawai akan berlangsung optimal jika ketiga pihak bertanggung jawab dalam melaksanakan perannya masing-masing Noe, 2002. Aspek–aspek yang termasuk dalam pengembangan karir yaitu: a. Peran Pegawai Menurut Noe 2002, peran pegawai dalam hal pengembangan karir adalah: 1. Mengidentifikasi kebutuhan karir diri sendiri. 2. Berinisiatif untuk meminta umpan balik dari atasan dan rekan kerja sehubungan dengan kekuatan dan kelemahan dari skill yang mereka miliki. 3. Mencari tantangan dengan membuka diri terhadap berbagai kesempatan belajar misalnya terlibat dalam tugas penjualan, tugas desain produk, tugas administratif. Universitas Sumatera Utara 4. Berinteraksi dengan pegawai dari berbagai kelompok yang berbeda baik di dalam maupun luar organisasi. 5. Menciptakan visibilitas kemampuan untuk dilihat orang lain dengan cara menampilkan performa kerja yang memuaskan. b. Peran Atasan Noe 2002 mengemukakan bahwa atasan memainkan peran penting dalam proses manajemen karir. Dalam banyak kasus, pegawai biasanya mencari atasan mereka untuk meminta saran karir. Karena atasan umumnya mengevaluasi kesiapan pegawai untuk mobilitas pekerjaan promosi. Selain itu, atasan juga seringkali menjadi sumber informasi utama mengenai pembukaan lowongan jabatan, kursuspelatihan, dan kesempatan perkembangan lainnya. Sayangnya, banyak atasan menghindar untuk terlibat dalam aktivitas perencanaan karir pegawai karena mereka tidak merasa berkualifikasi untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan pegawai yang berhubungan dengan karir, mereka memiliki waktu yang terbatas untuk membantu pegawai mengatasi isu karir, dan mereka kurang memiliki kemampuan interpersonal yang dibutuhkan untuk memahami isu karir sepenuhnya. c. Peran Organisasi Organisasi bertanggung jawab dalam menyediakan sumber daya yang dibutuhkan pegawai untuk sukses dalam perencanaan karir mereka Noe, 2002. Sumber daya ini mencakup program maupun proses spesifik untuk perencanaan karir, yang antara lain : Universitas Sumatera Utara 1. Memberikan peluang pelatihan dan pengembangan misalnya dengan mengikutsertakan pegawai dalam seminar dengan topik manajemen karir, mengadakan pelatihan bagi atasan agar dapat lebih memahami dan mampu melaksanakan peran mereka dalam memanajemen karir pribadi maupun bawahannya, memberikan pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan kerja pegawai sehingga menambah nilai bagi proses pengembangan karir, dan sebagainya. 2. Memberikan informasi mengenai karir dan kesempatan kerja misalnya mengumumkan kepada pegawai sehubungan dengan adanya posisi atau jabatan yang sedang kosong dalam organisasi, menerbitkan majalah atau bulletin, membentuk website, dan usaha-usaha lainnya yang dapat membuat pegawai memperoleh informasi peluang karir dan kesempatan kerja dalam organisasi. 3. Menyediakan fasilitas bimbingan karir. Organisasi berupaya untuk memberikan bantuan ataupun layanan kepada pegawai agar dapat lebih mengenali dan memahami potensi diri, mengenal lingkungan organisasi agar dapat menentukan pilihan karir ataupun mampu mengambil keputusan karir yang sesuai dengan keadaan dirinya atau persyaratan tugas atau pekerjaan yang ditekuninya. 4. Menyediakan jalur karir. Membentuk jalur karir dan menginformasikannya secara jelas kepada pegawai. Selain jalur karir, organisasi juga dapat memberikan informasi mengenai keahlian ataupun persyaratan lainnya yang harus dipenuhi pegawai agar dapat menduduki Universitas Sumatera Utara suatu posisi atau jabatan dan langkah-langkah untuk memenuhi persyaratan tersebut. Jalur karir dalam penelitian ini dapat dijelaskan sesuai dengan bagan yang ada di bawah ini : Gambar 1 : Skema Jalur Karis Pegawai Negeri Sipil 4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Karir Menurut Munandar 2001, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan karir yaitu : a. Faktor Internal Maslow mengemukakan teori motivasi yang disebut Maslow’s need hierarchy theory. Motivasi kerja dapat ditinjau dari teori motivasi ini, dimana PEGAWAI NEGERI SIPIL Pangkat di bawah jenjang pangkat yang Kualifikasi dan tingkat pendidikan Prestasi kerja 2 tahun terakhir Kompetensi jabatan yang diperlukan Sehat jasmani dan rohani PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Mengikuti dan Lulus Diklat Kepemimpinan Dilantik dan Disumpah Universitas Sumatera Utara pembentukan motivasi kerja dimulai dari adanya kebutuhan. Setiap orang yang bekerja akan mempunyai dan mengembangkan pola kebutuhan sendiri. Selama dalam tugas-tugas dipekerjaan kebutuhan yang paling kuat dialami pada waktu tertentu akan menimbulkan dorongan dalam dirinya untuk berprilaku mencapai tujuan yakni memuaskan kebutuhan Aamodt, 2004. Menurut Herzberg dalam Munandar, 2001 didalam teorinya yang terkenal dengan teori motivasi faktor dari Higien. Teori motivasi Higien merupakan teori yang menyatakan bahwa faktor-faktor intrinsik berkaitan dengan motivasi kerja dan kepuasan kerja, sedangkan faktor ekstrinsik berkaitan dengan ketidakpuasan kerja. Seorang pegawai yang termotivasi biasanya bersifat energik dan bersemangat dalam mengerjakan sesuatu secara konsisten dan aktif mencari peran dan tanggung jawab yang lebih besar. Beberapa pegawai tidak takut bila dihadapkan pada tantangan, bahkan justru termotivasi untuk mengatasinya. Sebaliknya, para pegawai yang kurang memiliki motivasi akan sering menampilkan rasa tidak senang akan tugas-tugas dan tujuannya serta cenderung acuh. Akibatnya, kinerja mereka semakin buruk dan sering melepaskan tanggung jawabnya. b. Faktor Eksternal Pekerjaan dapat menjadi sumber ketegangan dan stres yang besar bagi para pekerja. Peraturan kerja yang kaku, pemimpin yang bijaksana, beban kerja yang berat, ketidakadilan yang dirasakan ditempat kerja, rekan-rekan yang sulit diajak kerja sama, waktu kerja yang sangat panjang atau ketidaknyamanan Universitas Sumatera Utara psikologis yang dialami ditempat kerja akan menyebabkan pekerja merasakan lingkungan kerja yang tidak kondusif.

C. Pegawai Negeri Sipil PNS

Pegawai Negeri Sipil adalah setiap warga Negara RI yang telah memenuhi syarat yang telah ditentukan , diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan perundang-undangan yang berlaku Salam, 2004. Pegawai adalah merupakan tenaga kerja manusia baik jasmaniah maupun rohaniah mental dan pikiran yang senantiasa dibutuhkan dan oleh karena itu menjadi salah satu modal pokok dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu pada organisasi. Selanjutnya A.W. Widjaja mengatakan bahwa, pegawai adalah orang- orang yang dikerjakan dalam suatu badan tertentu, baik di lembaga- lembaga pemerintah maupun dalam badan-badan usaha A.W. Widjaja, 2006. Dua pengertian pegawai negeri menurut Undang-Undang Pokok Kepegawaian No.43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.8 Tahun1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian yaitu: 1. Pegawai negeri adalah unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat yang setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, negara dan pemerintah serta menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan. Universitas Sumatera Utara 2. Pegawai negeri adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok- Pokok Kepegawaian, yang menjelaskan Pegawai Negeri terdiri dari: 1. Anggota Tentara Nasional Indonesia 2. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia Pegawai Negeri Sipil terdiri dari: 1. Pegawai negeri sipil pusat. 2. Pegawai negeri sipil daerah. 3. Pegawai negeri sipil lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

1. Pegawai Negeri Sipil Pusat