mengetahui sejauh mana alat ukur mengukur dengan tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan ukur Azwar, 2007. Validitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah content validity, yaitu sejauh mana alat tes yang digunakan dilihat dari segi isi adalah benar-benar mengukur apa yang seharusnya
diukur Hadi, 2000. Teknik yang digunakan untuk melihat validitas isi dalam penelitian ini adalah professional judgement Azwar, 2012. Pendapat profesional
diperoleh dengan cara berkonsultasi dengan empat orang dosen serta menggunakan koefisien validitas isi Aiken’s V. Formula Aiken’s V didasarkan
pada penilaian panel ahli terhadap suatu aitem mengenai sejauh mana aitem tersebut memiliki konstrak yang diukur Azwar, 2012.
Nilai validitas isi dengan menggunakan formula Aiken’s V untuk skala work engagement adalah sebesar 0,742 sedangkan nilai validitas isi untuk skala
pengembangan karir adalah sebesar 0,782.
2. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem digunakan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki
atribut yang hendak diukur Azwar, 2012. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan indikator keselarasan atau
konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi aitem-total. Prinsip kerjanya dengan melakukan
seleksi aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur skala sesuai dengan yang dikehendaki peneliti atau dengan kata lain memilih aitem
Universitas Sumatera Utara
yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh skala sebagai keseluruhan Azwar, 2012.
Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan
yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dapat dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi
Pearson Product Moment Azwar, 2012. Besarnya koefisien korelasi aitem total berada pada rentang 0-1 dengan
tanda + atau -. Semakin baik daya diskriminasi aitem, maka koefesien korelasi semakin mendekati angka 1. Sedangkan koefesien yang mendekati angka 0 atau
memiliki tanda negatif mengindikasikan daya diskriminasi yang tidak baik. Sebagai kriteria pemilihan atau berdasarkan korelasi aitem total, biasanya
digunakan batasan ≥ 0.30 Azwar, 2009.
3. Reliabilitas Alat Ukur
Azwar 2012 menyatakan bahwa reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran.
Reliabilitas merupakan alat ukur yang menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada subjek
yang sama di kesempatan yang berbeda Hadi, 2000. Reliabilitas alat ukur dapat dilihat dari koefisien reliabilitas yang
merupakan indikator konsistensi aitem-aitem tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama. Pendekatan yang digunakan adalah reliabilitas
Alpha Cronbach. Data untuk menghitung koefisien reliabilitas Alpha diperoleh
Universitas Sumatera Utara
lewat penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja kepada subjek penelitian single-trial administration Azwar, 2010.
Menurut Azwar 2012 koefisien reliabilitas yang mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien reliabilitas yang
mendekati angka 0,00 berarti semakin rendah reliabilitasnya.
4. Hasil Uji Coba Alat Ukur