Metode Penelitian Dr. T. Keizerina Devi Azwar, S.H., C.N., M.Hum 4. Notaris Syafnil Gani, S.H., M.Hum

mempunyai solusi yang tepat guna menghadapi tugas yang sudah memasuki sebuah kesalahan tersebut. 2. Kerangka Konsepsi Dari landasan kerangka teori hukum tersebut, maka diperoleh konsepsi yang dapat dikembangkan dalam penelitian ini adalah dengan menganalisa pelaksanaan tugas notaris dilapangan dengan menghubungkannya kepada peraturan perundang- undangan yaitu Undang-Undang Nomor 2 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Peraturan Jabatan Notaris.

F. Metode Penelitian

Penulisan penelitian ini mempunyai metode penelitian yang umumnya dipakai oleh mahasiswa yaitu dengan metode penelitian sebagai berikut: 1. Sifat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan mengkategorikan sebagai suatu penelitian yang bersifat yuridis normatif. Maksud dari yuridis adalah penelitian merupakan pengungkapan dari peraturan-peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan teori-teori hukum yang menjadi objek penelitian, demikian juga hukum dalam pelaksanaannya di dalam masyarakat yang berkenaan dengan objek penelitian. 20 20 Zainudin ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, 2011, Hal. 106 Universitas Sumatera Utara Untuk penelitian ini, akan dilakukan dengan menguraikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan menganalisa data-data yang ada secara komprehensif, yang merupakan data-data sekunder dari berbagai kepustakaan dan literatur baik berupa buku-buku, peraturan perundang-undangan maupun informasi dari media massa yang dapat dijamin validitasnya. Sementara itu, pendekatan penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif yang mengacu kepada peraturan perundang-undangan dan dianalisis dengan doktrin dari para sarjana hukum. Dalam hal ini penelitian dilakukan untuk menemukan hukum in-konkrito dan juga penelitian terhadap sinkornisasi vertikal dan horizontal. 21 Penelitian dengan menggundakan metode yuridis normatif ini diambil dengan mempertimbangkan bahwa pendekatan ini dipandang cukup bisa untuk diaplikasikan dalam topik ini, karena metode penelitian ini akan diperoleh data dan informasi secara menyeluruh yang bersifat normatif, baik dari bahan hukum primer, sekunder maupun tersier. Data atau informasi yang didapatkan akan diambil perbandingannya dengan menggunakan peraturan perundang-undangannya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan wewenang notaris itu sendiri dalam pelaksanaan sehari-hari sehingga diketahui apakah tugas dan wewenang notaris tersebut dalam proses sebelum pelaksanaan perjanjian kredit sudah benar atau tidak. 21 Ronny Hanitjo Sumitro, Methodologi Penelitian Hukum dan Yurimetri, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1988, Hal 12 Universitas Sumatera Utara 2. Sumber Data Dalam hal pembuatan penelitian ini mempunyai beberapa sumber data. Adapun sumber data yang dipergunakan adalah sumber data sekunder, dan sumber data tersier atau sumber data pendukung. Sumber data sekunder yang akan digunakan sebagai olahan data ada menggunakan beberapa bahan yang meliputi: a. Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer ini sendiri adalah bahan – bahan utama yang akan menjadi dasar untuk membuat penelitian ini. Melalui bahan hukum primer inilah nantinya akan diolah data-data yang akan dimasukkan menjadi susbtansi – substansi penelitian. Adapun bahan – bahan hukum primer yang akan digunakan adalah segenap peraturan perundang-undangan yang ada, antara lain: 1. Kitab Undang-Undang hukum Perdata; 2. Undang-Undang Nomor 30 tahun 2004 tentang Peraturan Jabatan Notaris; 3. Undang-Undang Nomor 2 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Perubahan Undang- Undang Nomor 30 tahun 2004 tentang Peraturan Jabatan Notaris; 4. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan; 5. Undang-Undang nomor 18 tahun 1999 tentang Perubahan atas Universitas Sumatera Utara Undang-Undang nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan; 6. Peraturan – Peraturan lainnya yang mendukung; b. Bahan Hukum Sekunder Bahan Hukum Sekunder ini adalah bahan hukum pendukung bahan hukum primer yang telah disebutkan diatas yang diperoleh dari berbagai sumber yang berupa beberapa bahan diantaranya: 1. Hasil Penelitian baik yang dilakukan langsung maupun secara tidak langsung; 2. Berbagai informasi yang diperoleh dari seminar, jurnal hukum, majalah, koran, karya tulis ilmiah; 3. Pendapat dari pakar – pakar hukum; c. Bahan Hukum Tersier Bahan hukum tersier ini merupakan bahan tambahan yang juga merupakan pelengkap terhadap data-data yang akan dirangkum dalam mengisi penelitian ini sehingga menjadi karya ilmiah yang nantinya tersusun secara terangkai dan berurutan. Adapun bahan hukum tersier yang akan digunakan adalah data-data yang berupa: 1. Kamus Besar Bahasa Indonesia; 2. Kamus Hukum; Universitas Sumatera Utara 3. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penulisan penelitian ini dilakukan dengan cara, yaitu : a. Penelitian Kepustakaan Library Research Dalam teknik pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan atau yang disebut “Library Research” ini, akan dipelajari, diinventarisi, dikumpulkan, dan diolah data-data yang berupa peraturan – peraturan perundang- undangan, informasi - informasi, karya tulis ilmiah, pendapat para ahli sarjana hukum, media – media cetak dan media elektronik, dan sumber – sumber tertulis lain yang ada guna mendukung penulisan penelitian ini sampai dengan selesai. 4. Alat Pengumpulan Data Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dalam penelitian ini maka dipakailah alat pengumpul data sebagai berikut: Studi Dokumen, dilakukan untuk mendapatkan data sekunder yang relevan dengan masalah yang diteliti. 5. Analisis Data. Analisis data ialah kegiatan untuk memanfaatkan data sehingga dapat diperoleh seuatu kebenaran atau ketidakbenaran suatu hipotesa. Universitas Sumatera Utara Sesuai dengan sifat penelitian ini yang bersifat yuridis normatif, maka setelah diperoleh data sekunder, dilakukanlah pengelompokan data yang sama sesuai dengan kategori yang ditemukan. Penelusuran data dalam penelitian ini diambil dari sejarah perkembangan profesi notaris, tugas dan penyelewengan yang dilakukan notaris tersbeut, termasuk mengenai data lapangan yang merupakan kenyataan dan peaksanaannya dilapangan, kemudian diuji dan dianalisis dengan teori hukum yang ada serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga diperoleh suatu informasi yang jelas dan akurat yang diperlukan guna tercapainya penelitian ini. Universitas Sumatera Utara BAB II PENGATURAN HUKUM TERHADAP TUGAS YANG DILAKUKAN OLEH NOTARIS SEBELUM MELAKSANAKAN PERJANJIAN KREDIT

A. Pengaturan Hukum Secara Umum