Kelompok Kerja Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi REDD
159 Tanggapan kebijakan perubahan iklim di Indonesia: Mekanisme Reducing Emissions
from Deforestaion and Forest Degradaion REDD sebagai kasus
c. Membantu Men- teri Kehutanan
mengevaluasi kebijakan keg-
iatan terkait perubahan iklim
yang meliputi kegiatan-keg-
iatan adaptasi, mitigasi, dan
alih teknologi di lingkungan
Departemen Ke- hutanan.
d. Mengelola data dan informasi
terkait peruba- han iklim yang
meliputi keg- iatan-kegiatan
adaptasi, miti- gasi, dan alih
teknologi di lingkungan De-
partemen Kehu- tanan
mengevaluasi ke bijakan kegiatan
terkait perubahan iklim yang me-
liputi kegiatan- kegiatan adaptasi,
mitigasi, dan alih teknologi lingkup
Departemen Ke- hutanan.
d. Mengelola data dan informasi
terkait perubahan iklim yang me-
liputi kegiatan- kegiatan adaptasi,
mitigasi, dan alih teknologi lingkup
Departemen Ke- hutanan.
e. Memfasilitasi ini- siatif para pihak
dalam mitigasi perubahan iklim
di bidang kehu- tanan, meliputi
mekanisme pem- bangunan bersih
dan penguran- gan emisi dari
deforestasi dan degradasi hutan.
alih teknologi Kementerian
Kehutanan. d. Mengelola data
dan informasi kegiatan-keg-
iatan adaptasi, mitigasi, dan
alih teknologi pada Kemente-
rian Kehutanan.
e. Membantu menteri Kehu-
tanan menilai usulan kegiatan
pihak ketiga yang berkaitan
dengan imple- mentasi kebi-
jakan adaptasi, mitigasi dan
alih teknologi perubahan iklim
pada Kemente- rian Kehutanan
yang antara lain meliputi meka-
nisme pemban- gunan bersih
dan penguran- gan emisi dari
deforestasi dan degradasi hutan
REDD.
Ketua Dirjen Baplan
Staf Ahli Menteri Kehutanan Bidang
Kemitraan Staf Ahli Menteri
Kehutanan Bidang Kemitraan
Sekretaris -diganti dengan
ketua eksekutif, yakni, Staf Ahli
Menteri bidang Lingkungan Hidup
Sekretaris I : Badan Penelitian dan
Pengembangan Ke- hutanan
sekretaris II : Direk- tur Perencanaan
Kawasan Huta Kepala Pusat Pene-
litian Sosial Ekono- mi dan Kebijakan
Kehutanan
Anggota 14 anggota me-
masukkan Sekre- taris Inspektorat
Jenderal 12 Anggota
14 Anggota me- masukkan Kabiro
Perencanaan
160 Seri Hukum Dan Keadilan Iklim: REDD di Indonesia, ke mana akan melangkah?
Pembi- ayaan
Anggaran Departe- men
Kehutanan Anggaran Departe-
men Kehutanan
Anggaran Penda- patan dan Belanja
Kementerian Kehu- tanan
Ke- beradaan
pengang- katan
sekretariat sub-kelom-
pok Diatur dan wajib
Diatur dan wajib Diatur tapi optional
diserahkan pada ketua Pokja
Pertama: Asal usul. Nampak jelas bahwa SK No. 64Menhut-II2010 jauh lebih tegas dalam membuat alasan pembentukan lembaga ini
dengan menghubungkannya pada apa yang terjadi setelah COP 13 Bali dan peranan hutan dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Ia secara
terbuka menyatakan bahwa pengembangan kebijakan pengelolaan hutan secara lestari memang bisa dijadikan strategi mitigasi perubahan iklim.
Titik tekannya ada pada pengembangan pengelolaan hutan secara lestari dan bukan pada perubahan iklimnya. Sementara dalam 2 SK sebelumnya
disebutkan pengembangan kebijakan kehutanan disesuaikan dengan pengendalian perubahan iklim.
Kedua: Legitimasi staf ahli menteri. Dari segi struktur organisasi, dua SK menteri terakhir 2009 dan 2010 menempatkan lembaga di
bawah Menteri Kehutanan Baplan, BPK, PHKA, RLPA, Balitbang, Sekjen dan Irjen berada di posisi sebagai pengarah, sementara dalam
SK tahun 2008, posisi Baplan justru sebagai ketua Pokja itu. Posisi ini jelas “menurunkan” posisi Dirjen Baplan di bawah Dirjen-Dirjen lain.
Karena itu pula SK tahun 2008 itu hanya berlaku kurang dari satu setengah bulan.
Namun menempatkan staf ahli sebagai ketua harian dalam Pokja PI Kementrian Kehutanan juga rawan dalam soal legitimasi. Dalam Struktur
Organisasi Departemen Kehutanan, posisi staf ahli memang tinggi karena langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
Kehutanan, tapi dia tidak mempunyai relasi kerja dengan organisasi lain di dalam Departemen Kehutanan semisal Irjen, Dirjen
94
. Memang, dalam urusan keadministrasian ia diatur oleh Sekjen c.q. Biro Umum
bagian Tata Usaha Pimpinan, namun tidak dalam soal lainnya. Staf ahli bahkan, menurut Permenhut P 13Menhut-II2005,
95
bertugas memberikan telaahan mengenai masalah tertentu sesuai bidang keahliannya, yang tidak menjadi bidang tugas Sekretariat Jenderal,
94
Lihat bagan struktur organisasi Departemen Kehutanan di dalam Permenhut P 13Menhut-II2005.
95
Dirubah dengan Permenhut P 64Menhut-II2008; namun tidak ada perubahan pada soal staf ahli menteri