Komunikasi Matematika Kajian Teori 1.

meninjau kebenaran, dan merefleksikan pemahaman mereka dengan ide-ide orang lain Dalam hal ini guru memiliki peranan penting dalam membangun kemampuan komunikasi matematik siswa karena guru merupakan perancang kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan pembelajaran matematika di kelas harus dapat mengasah kemampuan komunikasi matematika siswa sehingga menghasilkan suatu pembelajaran yang bermakna. Bahkan membangun komunikasi matematika menurut National Center Teaching Mathematics memberikan manfaat bagi siswa berupa: 15 1. Memodelkan situasi dengan lisan, tertulis, gambar, grafik, dan secara aljabar. 2. Merefleksikan dan mengklarifikasi dalam berfikir mengenai gagasan- gagasan matematika dalam berbagai situasi. 3. Mengembangkan pemahaman terhadap gagasan-gagasan matematika termasuk peranan definisi definisi dalam matematika. 4. Menggunakan keterampilan membaca, mendengar dan menulis untuk menginterpretasikan dan mengevaluasi gagasan matematika. 5. Mengkaji gagasan matematika melalui konjektur dan alasan yang meyakinkan. 6. Memahami nilai dari notasi dan peran matematika dalam pengembangan gagasan matematika Jadi, kemampuan komunikasi matematika adalah kemampuan siswa berkomunikasi dalam matematika secara lisan maupun tulisan yang meliputi keahlian membaca, mendengar diskusi sharing, menjelaskan, menulis, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide, simbol, istilah serta informasi matematika. 15 Asiatul Rofiah.Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Inkuiri. Skripsi UNY h. 3

c. Aspek-aspek dalam komunikasi matematika

Terdapat lima aspek komunikasi berdasarkan rekomendasi profesional standar NCTM dalam lima bagian yaitu 16 : 1. Merepresentasi, siswa menunjukkan kembali suatu ide atau suatu masalah kedalam suatu bentuk baru. Misalnya menerjemahkan masalah kedalam suatu bentuk konkrit dengan gambar atau bagian, menyajikan persoalan atau masalah kedalam model matematika yang berupa persamaan atau pertidaksamaan matematika atau sejumlah kalimat simbol tertulis yang lebih sederhana. 2. Mendengar, siswa dapat menangkap suara bunyi dengan telinga yang kemudian memberi respon terhadap apa yang didengar. Siswa akan mampu memberikan respon atau komentar dengan baik apabila dapat mengambil inti dari suatu topikdiskusi di kelas. 3. Membaca, menyangkut persepsi visual dari simbol yang di tulis dan mentransformasikan simbol itu secara lisan baik eksplisit maupun implisit. Membaca adalah aktivitas membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun. 4. Berdiskusi, merupakan pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Dalam berdiskusi diharapkan terjadi proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat dalam tukar menukar informasi, memecahkan masalah, dan membantu siswa dalam mempraktekkan keterampilan komunikasi matematika. 5. Menulis, kegiatan menulis matematika lebih di tekankan pada mengekspresikkan ide-ide matematik. Menulis merupakan suatu kegiatan yang dilakukkan dengan sadar untuk mengungkapkan dan mereflesikkan pikiran. 16 Riesky Murniati. Pengaruh strategi Think Talk Write Terhadap Kemampuan Komunikasi siswa. Skripsi UIN Jakarta h. 32-33 Sedangkan empat aspek kemampuan komunikasi matematis mathematical communication competence menurut Elliot dan Kenney sebagai berikut : 17 1. Kemampuan tata bahasa grammatical competence Yaitu kemampuan siswa untuk memahami kosakata dan struktur yang digunakan dalam matematika, seperti : merumuskan suatu definisi dari istilah matematika, menggunakan simbolnotasi dan operasi matematika secara tepat guna. 2. Kemampuan memahami wacana discourse competence Yaitu kemampuan siswa untuk memahami serta mendeskripsikan informasi-informasi penting dari suatu wacana matematika. Wacana matematika dalam konteks discourse competence meliputi : permasalahan matematika maupun pernyataanpendapat matematika. 3. Kemampuan sosiolinguistik sociolinguistic competence Yaitu kemampuan siswa untuk mengetahui informasi-informasi kultural atau sosial yang biasanya muncul dalam konteks pemecahan masalah matematika problem solving seperti kemampuan dalam : menginterpretasikan gambar, grafik, atau kalimat matematika ke dalam uraian yang kontekstual dan sesuai; dan menyajikan permasalahan kontekstual ke dalam bentuk gambar, grafik, atau aljabar. 4. Kemampuan strategis strategic competence Kemampuan strategis adalah kemampuan siswa untuk dapat menguraikan sandikode dalam pesan-pesan matematika. Menguraikan sandikode dalam pesan-4 pesan matematika adalah menguraikan unsur-unsur penting kata kunci dari suatu permasalahan matematika kemudian menyelesaikannya secara runtut, seperti kemampuan : membuat konjektur prediksi atas hubungan antar konsep dalam matematika; menyampaikan iderelasi matematika 17 Runtyani Irjayanti Putri. Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Reciproal Teaching dengan Model Pembelajaran Kooperative. “skripsi” UNY h. 18-19 dengan gambar, grafik maupun aljabar; dan menyelesaikan persoalan secara runtut

d. Faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi matematika

Beberapa faktor yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi matematika, antara lain: 18 1. Pengetahuan pra syarat prior knowledge Pengetahuan prasyarat merupakan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebagai akibat proses belajar sebelumnya. Hasil belajar siswa tentu saja bervariasi sesuai dengan kemampuan siswa itu sendiri.Jenis kemampuan yang dimiliki siswa sangat menentukan hasil pembelajaran selanjutnya. 2. Kemampuan membaca, diskusi dan menulis. Dalam komunikasi matematik, kemampuan membaca, diskusi dan menulis dapat membantu siswa memperjelas pemikiran dan dapat mempertajam pemahaman. Diskusi dan menulis adalah dua aspek penting dari komunikasi untuk semua level. 3. Pemahaman matematika. Pemahaman matematika yang dimaksud adalah tingkat atau level pengetahuan siswa tentang konsep prinsip, algoritma dan kemahiran siswa menggunakan stratergi penyelesaian terhadap soal atau masalah yang disajikan.

e. Indikator kemampuan komunikasi matematika

Standar evaluasi untuk mengukur kemampuan komunikasi mtematika yang di tetapkan NCTM menyebutkan bahwa, program 18 Winda Sudirja. Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Dengan Metode Pembelajaran Terbimbing Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika siswa. Skripsi UIN Jakarta h. 26