Teknik analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

= kelompok = kelompok Dengan Hipote Kriteria penguj Jika populasi homog Jika populasi tidak c. Uji Hipotesis Setelah menggunakan pengujian hipot adanya penga terhadap kem strategi konvensi Hipotesi signifikan kebenaran dala 1 Apabila dat maka dilakuka 11 Sudjana, Metoda pok yang mempunyai varians besar pok yang mempunyai varians kecil potesis: gujian: , maka diterima, yang berarti homogen , maka ditolak, yang berarti dak homogen. sis lah dilakukan pengujian prasyarat analisis kan uji normalitas dan uji homogenitas, selanjut hipotesis. Pengujian hipotesis ini digunakan unt garuh positif dengan menggunakan strategi kemampuan pemecahan masalah matematik si konvensional. potesis statistik uji dengan menggunakan uji- , dengan rumus yang digunakan n dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: data populasi berdistribusi normal dan data popul akukan uji hipotesis dengan uji-t 11 da Statistika, Bandung: Tarsito, 2005,h. 239 arti kedua varians rti kedua varians isis data dengan njutnya dilakukan untuk mengetahui gi Heuristik Vee k siswa dibanding uji-t dengan taraf n untuk menguji populasi homogen, 2 Apabila da homogen, m Keterangan : = rata- denga = rata- denga = juml = juml = varia = varia = standa control 3. Apabila dat hipotesis de dari 20, ma dalam Kadi error: 12 12 Op Cit Kadir, , h dengan data populasi berdistribusi normal dan data n, maka dilakukan uji hipotesis dengan uji-t ; gan : ta-rata kemampuan komunikasi matematika dengan strategi heuristik Vee ta-rata kemampuan komunikasi matematika dengan strategi konvensional umlah siswa kelas eksperimen umlah siswa kelas kontrol varians kelas eksperimen varians kelas control standar deviasi pada kelompok eksperimen rol data populasi tidak berdistribusi normal, maka s dengan uji Mann-Whitney. Jika ukuran sam maka distribusi sampling U menurut man dan adir akan mendekati distribusi normal dengan r , h 275 ; data populasi tidak ka yang diajarkan ka yang diajarkan n dan kelompok aka dilakukan uji sampel lebih besar dan whitney 1974 n rata-rata standar Keterangan Z= Statistik uj U= Statistik uj n 1 = ukuran sa n 2 = ukuran sa

2. Hipotesis Stat

Ada Keterangan : = Nilai ra menggun = Nilai rat dengan m Adapun kriteria p Terima Ho, apabi       Tolak Ho, apabila       Adapun langkah-langka a. Menentukan hipot Hipotesis yang dia H : μ 1 ≤ μ 2 H 1 : μ 1 μ 2 gan stik uji Z yang berdistribusi normal N0,1 stik uji Mann Whitney an sampel pada kelompok kelas eksperimen an sampel pada kelompok kelas control s Statistik dapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai rata-rata kemampuan komunikasi matematik nggunakan strategi Heuristik Vee rata-rata kemampuan pemecahan masalah m n menggunakan strategi Konvensional a pengujian untuk uji t ini adalah: abila   2 ; 1 2 1     n n hitung t t α bila   2 ; 1 2 1     n n hitung t t α ngkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut potesis statistik diajukan dalam pengujian pada penelitian ini ada gai berikut: tik siswa dengan h matematik siswa             ikut: adalah: Keterangan: μ E = rata-rata kemampuan komunikasi matematik pada kelas eksperimen μ K = rata- rata kemampuan komunikasi matematik pada kelas kontrol b. Menentukan taraf signifikansi c. Menentukan kriteria d. Melakukan perhitungan statistika e. Menarik kesimpulan Tingkat signifikan yang diambil dalam penelitian ini adalah derajat keyakinan 95 dan α= 5 . Dengan kriteria penerimaan sebagai berikut: Terima Ho, jika t hitung ≤ t tabel, ini berarti bahwa rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelas eksperimen sama dengan rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelas kontrol. Tolak Ho, jika t hitung t tabel, ini berarti bahwa rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata- rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelas kontrol. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu kelas VII G sebagai kelas eksperimen dan kelas VII H sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan pembelajaran dengan Strategi Heuristik Vee dan kelas kontrol mendapatkan strategi pembelajaran konvensional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 64 orang, 32 siswa kelompok eksperimen dan 32 siswa kelompok kontrol. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan. Materi yang diajarkan adalah bahasan aritmatika sosial. Pada proses pembelajaran kedua kelompok memperoleh perlakuan yang berbeda. Kelompok eksperimen mendapatkan pembelajaran dengan strategi Heuristic Vee, sedangkan kelompok control mendapatkan pembelajaran dengan strategi konvensional. Oleh karena itu, perubahan yang terjadi pada sampel setelah perlakuan disebabkan oleh perbedaan perlakuan-perlakuan dalam proses pembelajaran tersebut. Selama proses pembelajaran, siswa diberikan Lember Kerja Siswa LKS. LKS ini berisi soal yang diharapkan nantinya siswa dapat menyimpulkan rumus yang tepat untuk menyelesaikan bentuk soal yang sama. Siswa mempelajari LKS secara mandiri, kemudian siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sekelompoknya dalam menyelesaikan LKS, pada tahap terakhir setiap kelompok diharuskan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya ke depan kelas dengan mengutus salah seorang anggotanya. Pada akhir pembelajaran pertemuan terakhir, kedua kelompok diberikan postest yang digunakan untuk mengetahui strategi mana yang lebih baik diterapkan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa. Postest yang diberikan berupa soal uraian. Materi matematika yang diajarkan adalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel SPLDV. Kemampuan komunikasi matematika tersebut dapat diukur setelah diberikan perlakuan yang berbeda antar dua kelas kemudian diberikan tes akhir post test yang sama. Berikut ini disajikan data hasil perhitungan dari tes kemampuan komunikasi matematis yang diberikan kepada kedua kelas yang diteliti setelah pembelajaran selesai dilaksanakan.

1. Deskripsi Data Kelas Eksperimen

Data tes kemampuan komunikasi siswa yang diberikan pada kelas eksperimen yang pada pembelajarannya menggunakan strategi Heuristik Vee terhadap kemampuan komunikasi matematik diperoleh nilai rata-rata 67,57 nilai tertinggi 91 dan nilai terendah 47. Untuk lebih jelasnya, data nilai posttes siswa kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berikut: Tabel 4.1 Distributif Frekuensi Kemampuan komunikasi Matematis Kelas Eksperimen No Interval Frekuensi Persentase Absolut Komulatif 1 47 –54 2 2 6,25 2 55 –62 6 8 18,75 3 63 –70 8 18 25,00 4 71 –78 9 27 28,13 5 79 –86 6 31 18,75 6 87 – 94 1 32 3,13 Jumlah 32 100 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, dapat dilihat bahwa presentase siswa yang memperoleh nilai tertinggi sebesar 3,13 sebanyak 1 orang, yaitu yang memperoleh nilai pada interval 87 – 94. Persentase siswa yang memperoleh nilai terendah sebesar 6,25 sebanyak 2 orang, yaitu yang memperoleh nilai pada interval 47 – 54. Sedangkan skor yang paling banyak diperoleh siswa yaitu sebanyak 28,13, yaitu yang memperoleh nilai pada interval 71 – 78. Siswa pada kelas eksperimen mendapatkan nilai rata-rata 68,00. Median terletak pada interval 63-70 dengan nilai 68,50. Distribusi frekuensi hasil tes kemampuan komunikasi matematis kelompok eksperimen dapat digambarkan dalam bentuk grafik histogram dan poligon berikut ini: Gambar 4. 1 Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen Sebaran dari hasil tes kemampuan komunikasi matematis pada kelas eksperimen ditunjukan dengan skor varians adalah 102.97, skor simpangan baku adalah 10.15, kemiringan sebesar 0.15, karena nilai sk 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kiri atau landai ke kanan, kurva menceng ke kanan, dan ketajaman atau kurtosis sebesar 2.13 yang berarti kurang dari 3 dengan kurva berbentuk platikurtik mendatar. 2 4 6 8 10 fr e k u e n si 46,5 54,5 62,5 70,5 78,5 86,5 94,5 Interval 4343,538,5