Uji Homogenitas Uji Normalitas Kelas Kontrol

H . Jadi hipotesis H di tolak, maka H a di terima artinya kemampuan komunikasi matematika yang diajarkan dengan strategi Heuristik Vee lebih tinggi dari kemampuan komunikasi matematika yang memnggunakan strategi konvensional.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan uji t pada taraf signifikasi α= 0,05 Dan derajat kebebasandk= 68 diperoleh nilai t hitung sebesar 1,95. Sedangkan hasil perhitungan yang diperoleh t tabel sebesar 1,67. Hasil tersebut menyatakan terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematika siswa antara kelas yang menerapkan strategi Heurisktik Vee dengan yang mengunakan strategi konvensional. Terdapatnya perbedaan kemampuan komunikasi matematika siswa antar kedua kelas tersebut ditunjukkan dengan rata-rata nilai kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata nilai kelompok kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan strategi Heurisktik Vee terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa. Pembelajaran dengan strategi Heurisktik Vee membuat siswa selalu aktif belajar dengan menyampaikan ide-ide mereka untuk menguasai bahan pelajaran sepenuhnya. Karena strategi Heurisktik Vee membuka kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut ide-ide mereka. Hal ini tampak dari sikap siswa ketika mengikuti pelajaran matematika dengan bersemangat dan penuh antusia. Semua siswa mempelajari materi sesuai pemikiran mereka masing- masing, setelah mereka mengerti dan memahami materi yang disajikan dalam LKS kemudian mereka dapat mengungkapkan pendapat mereka kepada teman-teman mereka dengan penuh keyakinan. Apabila ada yang tidak mereka mengerti, mereka bisa berdiskusi dengan teman sekelompoknya, sehingga siswa memiliki kesempatan yang lebih besar dan waktu yang lebih banyak untuk memberikan bantuan dan perhatian kepada setiap temannya yang membutuhkannya tanpa mengganggu dan melibatkan seluruh kelas. Berbeda dengan kelas eksperimen, pada kelas kontrol dilaksanakan pembelajaran dengan konvensional. Guru menerangkan pelajaran dan siswa memperhatikan keterangan guru, kemudian siswa memindahkannya ke buku catatan mereka masing-masing. Pembelajaran menjadi kurang efektif karena ketika ada pertanyaan atau soal-soal yang dilemparkan guru pada siswa, maka siswa yang mampu menjawab atau mengerjakan soal hanya siswa-siswa yang pandai saja, sementara yang tidak mengerti berdiam diri menunggu jawaban dari siswa lain atau menunggu guru menuliskan jawaban di papan tulis. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi siswa pada kelas eksperimen dengan strategi Heurisktik Vee lebih baik dibandingkan dengan kemampuan komunikasi siswa pada kelas kontrol dengan strategi konvensional. Siswa kelas eksperimen lebih antusias dan tinggi semangatnya untuk belajar, sedangkan komunikasi siswa pada kelas kontrol kadang mengalami pengingkatan dan kadang mengalami penurunan. Ini disebabkan pembelajaran konvensional tidak mendorong siswa semangat belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematika siswa yang diajarkan dengan strategi Heurisktik Vee lebih baik dibandingkan dengan strategi konvensional.. Hal ini dapat diketahui dari hasil perolehan postest masing-masing kelas eksperimen dan kontrol. Nilai rata-rata siswa yang diajarkan dengan strategi strategi Heurisktik Vee lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas siswa yang diajarkan dengan strategi konvensional. Dengan demikian, pembelajaran strategi Heurisktik Vee dapat dijadikan salah satu alternatif dalam memilih variasi strategi pembelajaran dalam proses pembelajaran matematika di sekolah. Respon siswa terhadap pembelajaran dengan Strategi Heutistik Vee cukup positif. Hal ini terlihat dari pendapat sebagian siswa melalui wawancara. Sebagian besar siswa merespon positif dan mendukung terhadap pembelajaran ini, karena dalam pembelajaran ini mereka dituntun untuk berfikir dan mengungkapkan ide-ide matematiknya. Kegiatan diskusi selama pembelajaran