8
g. Melakukan proses pengolahan hasil samping produk perikanan dan rumput laut.
h. Melakukan Pengendalian mutu i. Melakukan Pengemasan produk hasil samping perikanan dan rumput laut.
2. Uraian Materi
Indonesia merupakan negara kepulauan yang secara geografis bahwa wilayah Indonesia terdiri dari kurang lebih 70 wilayahnya terdiri atas lautan. Potensi
yang dimiliki tersebut sangat mendukung kegiatan perikanan dan kegiatan budidaya, penangkapan serta pengolahannya. Hal ini terlihat dari
perkembangan berbagai kegiatan perikanan di Indonesia yang semakin pesat diiringi dengan kemajuan teknologi di bidang industri hasil perikanan. Namun,
selain menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan, industri pengolahan dan sumber pendapatan negara,
industri hasil perikanan juga menghasilkan limbah baik berupa limbah padat, cair maupun gas.
Limbah perikanan merupakan bahan-bahan yang tersisa ataupun bahan yang terbuang dari proses perlakuan atau pengolahan untuk memperoleh hasil
utama atau hasil samping. Nutrisi yang terkandung tidak berbeda dari bahan utamanya dan telah banyak juga diteliti pemanfaatannya Poernomo, 1997. Di
dalam limbah, biasanya masih mengandung karbohidrat, protein, lemak, garam mineral, dan sisa bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan
pembersihan. Sumber limbah perikanan dapat berasal dari kegiatan perikanan hulu
budidaya, maupun kegiatan perikanan hilir pengolahan, transportasi, pemasaran. Limbah perikanan hulu biasanya berupa ikan yang mati selama
proses budidaya., sedangkan limbah kegiatan hilir umumnya berupa kepala, jeroan, kulit, tulang, sirip, darah dan air bekas produksi.
9
Menurut Bhaskar dan Mahendrakar 2008, jeroan ikan mengandung protein dan lemak tak jenuh yang tinggi. Fakta yang ditemukan menunjukkan bahwa
produk buangan yang kaya akan protein dan lemak meningkatkan peluang untuk mengalami kebusukan. Limbah tersebut dapat menimbulkan masalah
lingkungan bila tidak dilakukan penanganan. Menurut Dao dan Kim 2011, telah banyak penelitian yang berkembang untuk memanfaatkan limbah jeroan
ikan, seperti pembuatan pakan ikan, pupuk serta media pertumbuhan bakteri, dengan menggunakan media pepton.
Sampai saat ini limbah-limbah tersebut sebagian besar belum dikelola dan dimanfaatkan dengan baik, namun dibuang ke sungai, danau, laut, pantai dan
tempat-tempat pembuangan sampah. Apabila kondisi ini berlangsung secara terus-menerus akan berdampak buruk pada lingkungan serta dapat
menghambat perkembangan industri perikanan pada masa yang akan datang. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan konsep pembangunan berwawasan
lingkungan atau pembangunan berkelanjutan Disamping itu praktek pembuangan limbah tersebut dapat menurunkan daya
guna dan nilai guna produk perikanan, sehingga secara ekonomi sangat merugikan. Pemerintah Indonesia telah berupaya dalam mempertahankan
daya dukung lingkungan melalui pengembangan industri yang bersih dan upaya peningkatan daya guna dan hasil guna produk perikanan. Oleh karena
itu pengembangan manajemen limbah perikanan harus menjadi prioritas untuk dipikirkan secara lebih serius.
Strategi yang dapat diterapkan agar tercapai tujuan tersebut antara lain melalui peningkatan efisiensi dalam penanganan dan pengolahan hasil
samping perikanan, memaksimalkan pemanfaatan limbah hasil perikanan untuk menekan jumlah limbah yang dihasilkan, serta perlakuan yang tepat
terhadap limbah yang dibawah ambang batas yang ditentukan sehingga apabila limbah tersebut dibuang tidak akan menjadikan pencemaran terhadap
lingkungan di sekitarnya.
10
Rumput laut menjadi komoditas hasil perikanan yang semakin populer di dunia. Umur budidayanya yang relatif pendek menjadikan rumput laut sangat
ideal sebagai bahan baku sebuah industri pengolahan. Pemanfaatan produk olahan rumput laut seperti agar, alginat, dan karageenan sangat luas sehingga
industri pengolahannya di sejumlah negara berkembang pesat disertai dengan permintaan bahan baku yang semakin meningkat Anonin, 2010.
Eucheuma cottonii adalah salah satu jenis rumput laut yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan maupun untuk keperluan industri sebagai
sumber penghasil karageenan Hung et al., 2009. Rumput laut spesies ini juga telah dibudidayakan di lebih dari 20 negara sebagai bahan pangan Ask
Azanza, 2002. Saat ini rumput laut di Indonesia banyak dikembangkan di pesisir pantai
Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara dan wilayah pesisir lain di Indonesia. Mengingat panjang garis pantai Indonesia yang kurang lebih 81.000
km, maka peluang budidaya rumput laut sangat menjanjikan. Permintaan pasar dunia terhadap rumput laut Indonesia setiap tahunnya rata - rata
mencapai 21,8 dari kebutuhan dunia, sedangkan pemenuhan kebutuhan terhadap permintaan tersebut masih sangat kurang, yaitu hanya berkisar
13,1. Rendahnya pasokan bahan baku dari Indonesia disebabkan karena teknologi budidaya yang kurang baik dan kurangnya informasi tentang potensi
rumput laut kepada para petani. Ada beberapa jenis rumput laut yang ada di Indonesia yang dapat diolah
menjadi bahan yang berguna dan mempunyai nilai ekonomis, yaitu jenis gracilaria rambukarang, Gelidium kades dan Gelidiella kades yang akan
menghasilkan agar-agar serta Eucheuma dan hypnea paris yang akan menghasilkan karageenan serta Sargassum dan Turbinaria yang menghasilkan
alginate.
11
Rumput laut Euchemma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut yang sangat berpotensi untuk menghasilkan karageenan. Karageenan banyak
digunakan sebagai stabilitator dan emulsifier dalam industri bahan pangan, kosmetik, dan obat-obatan. Karageenan merupakan metabolit primer yang
diperoleh melalui proses ekstraksi.
Gambar 1. Budidaya rumput laut
http:cessee.com20120708budidaya-rumput-laut-di-kalimantan- selatan.html
Potensi ekonomi sumber daya kelautan kita antara lain dapat kita peroleh dari budidaya rumput laut. Rumput laut tersebut setelah dikeringkan dapat diolah
langsung menjadi berbagai produk olahan pangan, atau dilakukan ekstraksi untuk memperoleh agar-agar, karageenan dan alignalginat sesuai dengan
metabolit yang kandungannya.
Gambar 2. Rumput laut Eucheuma cotonii
12 Endang Sudariastuty,S.Pi. MM, Sekolah Tinggi Perikanan dalam Pengolahan Rumput laut
Rumput laut mempunyai nilai ekonomis penting karena penggunaannya sangat
luas. Sampai saat ini, rumput laut digunakan dalam industri makanan dan industri non pangan yang antara lain berupa dodol, manisan, nugget, jam, jelly,
sirup, saos, kecap, es krim, kembang gula, kosmetik, obat-obatan, media pertumbuhan mikroba, tablet, kapsul, cat, keramik dan masih banyak lagi.
Rumput laut juga berguna bagi kesehatan, karena kandungan seratnya yang cukup tinggi, rumput laut dipercaya mampu membantu memperlancar sistem
pencernaan makanan.
TUGAS 1. Amatilah dengan mencari informasi tentang pengolahan hasil samping
produk perikanan dan rumput laut melalui media pembelajaran buku, media cetak, media elektronik, dan referensi terkait
2. Tanyakan kepada guru dengan mengajukan pertanyaan untuk