kedua atau ketiga diluar si pembicara dengan tidak mengubah nuansa makna pada kata yang dibubuhinya.
Contoh : 飲みたがる nomitagaru ‘ingin minum’
書きたがる kakitagaru ‘ingin menulis’
食べたがる tabetagaru ‘ingin makan‘
3.2.2. Akhiran -mu
Akhiran –mu juga dipakai untuk membentuk verba dari adjektiva, hampir sama dengan akhiran -garu. Hanya saja penambahan akhiran –mu pada
adjektiva hanya sedikit dibandingkan akhiran –garu. Proses pembentukannya sendiri sama dengan pembentukan verba dengan akhiran –garu, yaitu dilakukan
dengan menghilangkan akhiran –i pada adjektiva dan kemudian menambahkan akhiran –mu setelah gokan adjektiva tersebut. Secara umum, proses ini
dilakukan dengan pola sebagai berikut : 形容詞語幹 + -む → 派生動詞
Gokan adjektiva + -mu → verba jadian
Pola ini dapat dibuktikan dari beberapa contoh berikut ini :
1. 痛い
→ 痛む
ita- + -i → ita- + -mu
2. 苦しい
→ 苦しむ kurushi-+ -i
→ kurushi- + -mu 3.
悲しい → 悲しむ
kanashi- + -i → kanashi- + -mu
Adjektiva itai adalah sebuah kata yang terdiri dari 2 morfem, yaitu morfem ita- yang merupakan gokan dan morfem -i yang merupakan akhiran
sekaligus gobi yang berperan sebagai pemberi hubungan gramatikal pada kata itai. Pembenukan verba itamu dilakukan dengan menghilangkan morfem -i dan
kemudian menambahkan akhiran –mu. Proses ini menghasilkan perubahan kelas kata dari adjektiva menjadi verba.
Adjektiva kurushii terdiri dari 2 morfem, yaitu morfem kurushi- yang merupakan gokan dan morfem -i yang merupakan akhiran sekaligus merangkap
sebagai gobi. Sedangkan pembentukan kurushimu
dilakukan dengan menghilangkan morfem -i dan kemudian menambahkan akhiran –mu. Proses
ini menghasilkan verba kurushimu ‘menderita’ dari adjektiva kurushii ‘sulitsakit’. Sama dengan adjekiva kurushii, adjektiva kanashii juga terdiri dari 2
morfem, yaitu morfem kanashi- dan morfem -i. Kemudian verba kanashimu juga dibentuk dengan menghilangkan akhiran -i dan menambahkan akhiran –
mu. Proses ini menyebabkan adjekiva kanashii ‘sedih’ berubah kelas katanya menjadi verba kanashimu ‘bersedih’.
Seperti yang telah disebutkan dalam awal pembahasan tentang akhiran – mu ini, hanya sedikit adjektiva yang dapat ditambahkan dengan akhiran –mu ini
dibandingkan dengan akhiran –garu. Dan sepanjang penelitian penulis, hanya ditemukan verba jadian yang dibentuk dengan penambahan akhiran –mu untuk
golongan kanjou keiyoushi. Dan memang akhiran –mu hanya dapat ditambahkan pada adjektiva yang menyatakan perasaan kanjou keiyoushi saja.
Contoh : 痛む itamu、いやしむ iyashimu、惜しむ oshimu、悲しむ kanashimu、
苦しむ kurushimu、親しむ shitashimu、楽しむ tanoshimu、懐かしむ natsukashimu、憎む nikumu.
3.2.3. Akhiran –maru dan –meru