Akhiran –sa Pembentukan Nomina

BAB III ANALISIS PEMBENTUKAN NOMINA DAN VERBA

YANG BERASAL DARI ADJEKTIVA BAHASA JEPANG

3.1. Pembentukan Nomina

Secara umum, dalam bahasa Jepang pembentukan nomina secara derivasional diistilahkan dengan kata 名 詞 化 meishika nominalizing. Pembentukan nomina yang berasal dari adjektiva keiyoushi dilakukan dengan membubuhkan 接 尾 辞 setsubiji akhiran - さ ‘–sa’ dan - み ‘–mi’. meskipun pada akhirnya kedua akhiran ini berfungsi membentuk nomina dari adjektiva, tapi keduanya memiliki perbedaan dalam beberapa hal, baik pembentukan maupun penggunaannya menurut aturan tata bahasa yang akan dibahas lebih lanjut dalam poin-poin selanjutnya.

3.1.1. Akhiran –sa

Akhiran –sa berfungsi membentuk nomina dari adjektiva bahasa Jepang. Pembubuhan akhiran –sa dilakukan dengan menghilangkan akhiran -い -i pada akhir adjektiva 語尾 gobisetsubiji -i dan menambahkan setsubiji -さ setelah 語 幹 gokan adjektiva tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, proses pembentukan ini menghasilkan pola umum sebagai berikut : 形容詞語幹 + -さ → 派生名詞 Gokan adjektiva + -sa → nomina jadian hasei meishi Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa contoh sebagai berikut : 1. 甘い → 甘さ ama- + –i → ama- + –sa 2. 痛い → 痛さ ita- + -i → ita- + -sa 3. 可愛い → 可愛さ kawai- + -i → kawai- + -sa Adjektiva amai adalah sebuah kata yang terdiri dari 2 morfem, yaitu morfem ama- yang merupakan dasar kata gokan dan morfem -i yang merupakan setsubiji sekaligus berperan sebagai gobi yang menunjukkan sifat adjektiva pada morfem ama- dalam hubungan gramatikal. Pembentukan amasa dari kata amai terjadi setelah menghilangkan gobi -i dan kemudian menambahkan akhiran –sa setelah gokan adjektiva. Dan hasil dari proses ini mengakibatkan perubahan kelas kata derivasi dari adjektiva amai ‘manis’ menjadi nomina amasa ‘manisnya’. Adjektiva itai juga terdiri dari 2 morfem, yaitu morfem ita- yang merupakan gokan atau dasar kata yang memiliki makna tersendiri dan morfem -i sebagai setsubiji merangkap gobi yang menunjukkan sifat adjektiva dalam hubungan gramatikal. Pembentukan itasa dari kata itai juga melalui proses menghilangkan akhiran -i dan kemudian penambahan akhiran –sa setelah gokan dan menghasilkan nomina itasa ‘sakitnya’ dari adjektiva itai ‘sakit’. Demikian pula pada adjektiva kawaii yang terdiri dari 3 morfem, yaitu ka- , -ai- dan -i. Meskipun demikian, dalam bentuk adjektiva ini, kawai merupakan gokan dari kata kawaii karena memiliki satuan makna tersendiri yang berbeda dari makna morfem-morfemnya. Sehingga dalam proses pembentukannya pun masih tetap menunjukkan pola umum yang telah tersebut di atas. Berdasarkan penelitian kepustakaan yang dilakukan penulis, adjektiva- adjektiva bahasa Jepang yang dapat dibubuhkan akhiran –sa adalah golongan- golongan sebagai berikut : a. 属 性 形 容 詞 Zokusei keiyoushi yang menunjukkan sifat yang dapat dirasakan indera manusia, berupa : - 視覚 shikaku indera pengelihatan Contoh : 赤さ akasa、黒さkurosa、白さshirosa、dan lain-lain. - 次元 jigen dimensi matematika Contoh : 高さtakasa、長さnagasa、広さhirosa、dan lain-lain. - 聴覚 choukaku indera pendengaran Contoh : 声 の suarabunyi 大 き さ ookisa 、 高 さ takasa 、 騒 が し さ sawagashisa、dan lain-lain. - 嗅覚 shokkaku indera penciuman Contoh : 臭さkusasa、香ばしさkambashisa、dan lain-lain. - 味覚 mikaku indera perasa Contoh : 甘さamasa、辛さkarasa、苦さnigasa dan lain-lain. - 触覚 shokkaku indera peraba Contoh : 硬さkatasa、柔らかさyawarakasa、dan lain-lain. - 体覚 taikaku indera perasa tubuh Contoh : 暑さatsusa、寒さsamusa、dan lain-lain. b. 関係形容詞 kankei keiyoushi atau adjektiva yang menunjukkan hubungan dan jarak. Contoh : 親 し さ shitashisa 、 ふ さ わ し さ fusawashisa 、 遠 さ toosa 、 近 さ chikasa、 dan lain-lain. c. 直 観 評 価 形 容 詞 chokkanhyouka keiyoushi atau adjektiva yang menunjukkan penilaian. Contoh : 美 し さ utsukushisa 、 偉 さ erasa 、 強 さ tsuyosa 、 難 し さ muzukashisa、弱さyowasa、dan lain-lain. d. 主観感情感覚形容詞 shukankanjoukankaku keiyoushi atau keiyoushi yang menunjukkan perasaan dan emosi. Contoh : 痛さitasa、苦しさkurushisa、可愛さkawaisa、楽しさtanoshisa、 悲しさ kanashisa、dan lain-lain. Dari contoh dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa akhiran –sa tidak hanya dapat dibubuhkan pada 大和言葉 yamato kotoba kosa kata asli bahasa Jepang saja, tapi juga terhadap kango goi dan bahkan gairaigo goi. Contoh : 美 々 し さ bibishisa ( 漢 語 語 彙 ) termasuk juga dalam golongan adjektiva penilaian キモさ kimosa(外来語語彙)termasuk juga dalam kanjou keiyoushi Kemudian, berdasarkan contoh di atas, akhiran –sa juga dapat dibubuhkan pada 派生形容詞 hasei keiyoushi adjektiva jadian dan juga 反復形 容詞 hanfuku keiyoushi adjektiva berulang. Contoh : 男 ら し さ otokorashisa 、 女 ら し さ onnarashisa 、 怨 み が ま し さ uramigamashisa、dan lain-lain(派生形容詞) ういういしさ uiuishisa、すがすがしさ sugasugashisa、たどたどしさ tadotadoshisa dan lain-lain(反復形容詞) Dari berbagai contoh dan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa akhiran –sa dapat dibubuhkan pada hampir semua adjektiva tanpa syarat dan batasan tertentu dengan proses pembentukan yang membentuk pola seperti yang telah disebutkan di atas.

3.1.3. Akhiran –mi

Dokumen yang terkait

Analisis Fungsi Dan Makna Verba “Shikaru” Dan “Okoru” Dalam Kalimat Bahasa Jepang (Ditinjau Dari Segi Semantik) Imiron Kara Mita “Shikaru” To “Okoru” No Imi To Kinou No Bunseki

10 65 68

Analisis Makna Verba Hatten Suru, Hattatsu Suru, Dan Shinpo Suru Dalam Kalimat Bahasa Jepang

2 90 84

Analisis Fungsi Dan Makna Verba Bentuk 「–Te Iku 」Dan 「–Te Kuru 」Dalam Novel ‘Piitaa Pan To Wendi’ [Piitaa Pan To Wendi] No Shousetsu No 「-Te Iku」 To 「-Te Kuru」 To Iu Doushi No Kinou To Imi No Bunseki

8 80 96

Analisis Morfologis Verba Bahasa Jepang Nihongo No Doushi No Keitairontekina Bunseki

21 147 70

Analisis Pemakaian Verba Hataraku, Tsutomeru, Dan Shigoto Suru Dalam Kalimat Bahasa Jepang (Ditinjau Dari Segi Semantik) Imiron Kara Mita Nihongo No Bun Ni Okeru (Hataraku, Tsutomeru, Shigoto Suru) No Tsukaikata No Bunseki

5 125 67

SISTEM VERBA BAHASA SASAK DIALEK BAYAN DARI DASAR VERBA DAN NOMINA

2 37 148

Analisis Perbedaan Fungsi Dan Makna Verba “Tsukau” Dan “Mochiiru’’ Dalam Majalah “Nipponia” Nipponia No Zasshi Ni Okeru Tsukau To Mochiiru No Doushi No Imi To Kinou No Soui No Bunseki

1 24 55

Pembentukan Verba Dari Dasar Verba Dan Nomina Bahasa Jawa Dialek Banyumas 00003

0 0 1

Analisis Fungsi Dan Makna Verba “Shikaru” Dan “Okoru” Dalam Kalimat Bahasa Jepang (Ditinjau Dari Segi Semantik) Imiron Kara Mita “Shikaru” To “Okoru” No Imi To Kinou No Bunseki

0 0 13

MORFOLOCI NOMINA DAN ADJEKTIVA BAHASA TOTOLI

0 9 113