Jenis-jenis Morfem Pengertian dan Jenis-jenis Morfem .1 Pengertian Morfem

3. Satuan-satuan yang mempunyai struktur fonologik yang berbeda, sekalipun perbedaannya tidak dapat dijelaskan secara fonologik, masih dianggap satu morfem apabila mempunyai arti atau makna yang sama dan mempunyai distribusi komplementer. 4. Satuan-satuan yang mempunyai struktur fonologik yang sama mungkin merupakan satu morfem, mungkin pula merupakan morfem yang berbeda. Apabila satuan yang mempunyai struktur fonologik yang sama itu berbeda artinya, tentu saja merupakan morfem yang berbeda. 5. Apabila dalam deretan struktur, suatu satuan berparalel dengan suatu kekosongan, maka kekosongan itu merupakan morfem, ialah yang disebut morfem zero. 6. Setiap satuan yang dapat dipisahkan merupakan morfem.

2.2.2. Jenis-jenis Morfem

Sama dengan berbagai hal lainnya yang berhubungan dengan linguistik, morfem juga terbagi atas berbagai macam jenis. Secara umum, Koizumi 1993:93 membagi morfem bahasa Jepang ke dalam 2 besar, yaitu : 1 自由形 Jiyuukei morfem bebas 2 結合形 Ketsugoukei morfem terikat Selanjutnya Koizumi menjelaskan bahwa yang disebut jiyuukei adalah 単 独で発語をなす形態素。“tandoku de hatsugo wo nasu keitaisou” yang artinya : morfem bebas adalah morfem yang dapat membentuk ujaran dalam bentuk tunggal. Sedangkan yang dimaksud ketsugoukei adalah 単独で発語をなさず、 常に他の形態素と結びついて用いられる形態素。“tandoku de hatsugo wo nasazu, jou ni hoka no keitaisou to musubuitsute mochiirareru kaitaisou” yang artinya : morfem terikat adalah morfem yang digunakan untuk mengikat morfem lain dan tidak dapat menjadi ujaran dalam bentuk tunggal. Dari kedua jenis morfem di atas, kita dapat membentuk kata-kata dengan pola sebagai berikut : • 自由形 Jiyuukei Contoh : ヤマ yama ‘gunung’ • 自由形 + 結合形 Jiyuukei + ketsugoukei Contoh : シロ.イ shiro + -i ‘putih’ • 結合形 + 結合形 Ketsugoukei + ketsugoukei Contoh : カイ.テ kai + -te ‘menulis’ • 自由形 + 自由形 Jiyuukei + jiyuukei Contoh : ヤマ.ミチ yamamichi ‘jalan gunung’ Selain itu berdasarkan isinya, Koizumi 1993:95 juga membagi morfem ke dalam 2 macam, yaitu : 1 語幹 Gokan 2 接辞Setsuji Selanjutnya Koizumi menjelaskan bahwa yang dimaksud gokan disini adalah 具 体 的 で 個 別 的 な 意 味 を 持 つ 形 態 素 の 異 形 態 。 “gutaiteki de kobetsuteki na imi wo motsu keitaisou no ikeitai” yang artinya : gokan adalah morfem berubah yang memiliki satu-persatu makna secara praktis. Sedangkan setsuji adalah 文法的な関係を指す形態素の異形態。“bunpouteki na kankei wo sasu keitaisou no ikeitai” yang artinya : setsuji adalah morfem berubah yang menunjukkan hubungan gramatikal. Contoh : お金 Okane uang 書く Kaku menulis Dalam contoh diatas, o- dalam kata okane dan –u dalam kata kaku merupakan setsuji yang menunjukkan hubungan gramatikal. -o dalam kata okane menunjukkan hubungan gramatikal yang membentuk ungkapan sonkeigo. Sedangkan -u dalam kata kaku adalah setsuji yang menunjukkan hubungan gramatikal yang menunjukkan bahwa kata kaku adalah verba yang menunjukkan masa sekarang atau bentuk fuutsuukei. Sedangkan kane dan ka Ԛ- adalah gokan atau dasar kata yang memberi makna pada kata tersebut. 2.3. Afiksasi dan Jenis-jenis Afiks Bahasa Jepang 2.3.1. Pengertian Afiksasi

Dokumen yang terkait

Analisis Fungsi Dan Makna Verba “Shikaru” Dan “Okoru” Dalam Kalimat Bahasa Jepang (Ditinjau Dari Segi Semantik) Imiron Kara Mita “Shikaru” To “Okoru” No Imi To Kinou No Bunseki

10 65 68

Analisis Makna Verba Hatten Suru, Hattatsu Suru, Dan Shinpo Suru Dalam Kalimat Bahasa Jepang

2 90 84

Analisis Fungsi Dan Makna Verba Bentuk 「–Te Iku 」Dan 「–Te Kuru 」Dalam Novel ‘Piitaa Pan To Wendi’ [Piitaa Pan To Wendi] No Shousetsu No 「-Te Iku」 To 「-Te Kuru」 To Iu Doushi No Kinou To Imi No Bunseki

8 80 96

Analisis Morfologis Verba Bahasa Jepang Nihongo No Doushi No Keitairontekina Bunseki

21 147 70

Analisis Pemakaian Verba Hataraku, Tsutomeru, Dan Shigoto Suru Dalam Kalimat Bahasa Jepang (Ditinjau Dari Segi Semantik) Imiron Kara Mita Nihongo No Bun Ni Okeru (Hataraku, Tsutomeru, Shigoto Suru) No Tsukaikata No Bunseki

5 125 67

SISTEM VERBA BAHASA SASAK DIALEK BAYAN DARI DASAR VERBA DAN NOMINA

2 37 148

Analisis Perbedaan Fungsi Dan Makna Verba “Tsukau” Dan “Mochiiru’’ Dalam Majalah “Nipponia” Nipponia No Zasshi Ni Okeru Tsukau To Mochiiru No Doushi No Imi To Kinou No Soui No Bunseki

1 24 55

Pembentukan Verba Dari Dasar Verba Dan Nomina Bahasa Jawa Dialek Banyumas 00003

0 0 1

Analisis Fungsi Dan Makna Verba “Shikaru” Dan “Okoru” Dalam Kalimat Bahasa Jepang (Ditinjau Dari Segi Semantik) Imiron Kara Mita “Shikaru” To “Okoru” No Imi To Kinou No Bunseki

0 0 13

MORFOLOCI NOMINA DAN ADJEKTIVA BAHASA TOTOLI

0 9 113