EvaluasiPenilaian Pembelajaran Sekolah Konvensional

64 4 Pada setiap pokok yang dibahas sebaiknya diberikan contoh- contoh kongkrit. 5 Penggunaan alat bantu pengajaran untuk memperjelas pembahasan setiap pokok materi sangat diperlukan. 6 Menyimpulkan hasil pembahasan dari semua pokok materi pelajaran yang telah dipelajari. Kesimpulan ini dibuat oleh guru dan sebaiknya pokok-pokoknya ditulis untuk dicatat oleh siswa, jika waktu memungkinkan penulisan kesimpulan ada baiknya oleh para siswa. 107

c. Tahap evaluasi dan tindakan lanjutkegiatan penutup

Pada tahap ini guru melakukan penilaian keberhasilan belajar siswa yang berlangsung pada tahap intruksional. Kegiatan pada tahap ini antara lain: 1 Mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa atau kepada beberapa siswa, mengenai semua pokok materi pelajaran yang telah dibahas pada tahapan kedua. 2 Apabila pertanyaan yang diajukan belum dapat dijawab oleh siswa kurang 70 persen, maka guru harus mengulang kembali materi yang belum dikuasai oleh siswa. 3 Untuk memperkaya pengetahuan siswa tentang yang dibahas tadi, maka guru dapat memberikan tugas atau pekerjaan rumah yang ada hubungannya dengan topik atau pokok materi yang telah dibahas tadi. 4 Akhir pelajaran dengan menjelaskan atau memberitahukan pokok materi yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya. 108

3. EvaluasiPenilaian Pembelajaran Sekolah Konvensional

Pada sekolah konvensional melakukan evaluasipenilaian maka dapat dilihat dari segi waktu pelasanaannya, tes digolongkan menjadi beberapa jenis penilaian, yaitu: a. Penilaian formatif “Formatif adalah jenis penilaian yang dilaksanakan setelah selesai pokok bahasan tertentu, yaitu untuk mengetahui seberapa jauh pokok bahasan yang baru saja diberikan telah diberikan oleh siswa”. 109 b. Sub-sumatif sejumlah pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk 107 Ahmad Sabri, Quantum Teaching: Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, …, h.116-117. 108 Ahmad Sabri, Quantum Teaching: Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, …, h.8-9. 109 Ali Imronbelajar dan Pembelajaran,…, h. 140-141 65 memperoleh gambaran daya serap siswa agar meningkatkan hasil belajar prestasi belajar siswa. c. Penilaian sumatif “Penilaian sumatif adalah tes yang dilaksanakan pada akhir priode tertentu, untuk mengetahui daya serap siswa terhadap keseluruhan pokok bahasan yang dipaketkan untuk satu priode tertentu. 110 Dari data perencanaan, pelaksanaan dan penilaianevaluasi di Sekolah Konfensional dan Sekolah Alam terdapat perbedaan. Pada Sekolah Alam pembuatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian evaluasi tidak sedetail apa yang ada disekolah konvensional, karena siswa dibebaskan dari tekanan mengajar nilai dan rengking, tetapi didorong untuk menumbuhkan tradisi ilmiah. Prestasi tidak dilihat dalam perbandingan dengan anak lain, tapi dari upaya mereka memaksimalkan potensi diri lebih baik. Belajar menjadi susuatu yang menyenangkan, tidak membebani. Belajar jadi kebutuhan bukan keharusan. Sekolah tidak menjadi penjara yang membosankan. Dari pembahasanan diatas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan keunggulan-keunggulan tingkat SMP Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Jakarta Selatan sebagai berikut: a. Sekolah Alam tidak memakai seragam seperti sekolah konvensional. b. Sekolah Alam menggunakan konsep Fun Learning dan Experintal Learning. fun learning yaitu belajar menyengkan dan Experintal Learning yaitu sedikit belajar lebih banyak melakukan pengamatan dan belajar melalui pengalaman. c. Sekolah Alam mengajarkan anak didiknya untuk belajar kreatif. d. Dalam membentuk akhlakul karimiah, digunakan metode keteladan. Guru harus mencontohkan akhlak secara nyata kepada siswa. e. Sekolah alam siswa belajar tidak terdapat bangku, meja dan tidak terdapat dinding pada ruang kelasnya seperti sekolah konvensional. f. Dalam membentuk logika ilmiah, digunakan Experintal Learning metode alam dan bisnis, sebagai media belajar. 110 Ali Imronbelajar dan Pembelajaran,…, h. 141 66 g. Dalam membentuk jiwa kepemimpinan, digunakan metode outbound sebagai media belajar. Guru melakukan aktivitas outbound secara praktis bersama siswa. h. Dalam membentuk jiwa wirausaha, terdapat market day digunakan dimana siswa terlibat secara langsung dalam proses perencanaan, produksi, promosi, sehingga penjualan produk yang mereka buat agar murid berinteraksi dengan unit, pelaku dan lingkungan bisnis. i. Di akhir semester siswa membuat proyek atau karya ilmiah untuk ujian semester.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang penulis peroleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa Pelaksanaan peembelajaran IPS Ilmu Pengetahuan Sosial tingkat SMP pada Sekolah Alam Indonesia Ciganjur, yaitu dengan membagi tiga tahapan pelaksanaan pembelajaran yaitu:

1. Tahapan Perencanaan Pembelajaran

Dalam kegiatan perencanaan pembelajaran yaitu guru menyusun lesson plan silabus dan weekly plan sheet RPP, yang dilakukan pada rapat kerja 6 bulan sekali atau awal semester untuk program satu semester. Lesson plan dan weekly plan sheet yang disusun guru pembelajaran IPS