52
Bango, dan lain-lain. Saham perseroan pertama kali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari
1982. Pada akhir tahun 2011, saham perseroan menempati peringkat keenam kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever dalam likuidasi, kepemilikan Perseroan sebesar 100 sebelumnya adalah perusahaan
patungan untuk pemasaran kecap yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51, bergerak di bidang distribusi ekspor,
dan impor produk dengan merek Domestos Nomos. Terdapat lebih dari 6000 karyawan tersebar di seluruh Indonesia. PT. Unilever memiliki enam pabrik di
Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produk-
produk Perseroan berjumlah sekitar 43 brand utama dan 1,000 SKU, dipasarkan melalui jaringan yang melibatkan sekitar 500 distributor independen yang
menjangkau ratusan ribu toko yang tersebar di seluruh Indoneisa. Produk-produk tersebut didistribusikan melalui pusat distribusi milik sendiri, gudang tambahan,
depot dan fasilitas distribusi lainnya.
4.1.2 Visi dan Misi PT. Unilever. Tbk
Visi : Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya.
Misi : Bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari, membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati
hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang lain. Serta
Universitas Sumatera Utara
53
menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia, dan senantiasa
mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami tumbuh dua kali lipat sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan.
4.1.3 Sejarah Sunsilk
Untuk produk Sunsilk sendiri dibuat pada tahun 1952. Dan pada tahun 1952 diluncurkan untuk pertama kalinya di pasar Indonesia dalam botol kaca.
Sampo Sunsilk beraneka ragam jenis dan beraneka ragam warna berdasarkan kegunaan masing - masing. Pada tahun 1970, Sunsilk diluncurkan kembali dengan
menggunakan botol rancangan Internasional dan pada saat yang sama varian kedua “lemon” diluncurkan. Awalnya Sunsilk hanya memiliki satu jenis warna,
yaitu Sunsilk hitam yang diperkenalkan pada tahun 1975. Sampo hitam pertama yang diperkenalkan di pasar dan kemudian menjadi varian tulang punggung
merek ini, ternyata banyak diminati oleh kalangan masyarakat. Karena harganya yang terjangkau dan mudah didapat di pasar - pasar, kios - kios maupun di toko -
toko serta di supermarket. Pada tahun 1995 pendekatan bahan ganda yaitu varian minyak kelapa dan mawar diperkenalkan di pasar. Berselang beberapa tahun,
pada tahun 1997 peluncuran kembali jajaran produk 5 varian dengan menggunakan pendekatan varian ganda dan juga bentuk botol baru. Tahun 1999
peluncuran kembali deretan produk dengan menggunakan Fruitamin sebagai pendekatan baru teknologi ilmu alam Proyek Apolo. Sunsilk terus mengeluarkan
produk - produk barunya yang berkualitas. Sehingga masyarakat semakin menggemari produk sampoo Sunsilk ini. Pada tahun 2001, peluncuran kembali
Universitas Sumatera Utara
54
jajaran produk dengan menggunakan bahan bergizi sebagai pendekatan teknologi baru Proyek Voyager.
Tahun berikutnya pada tahun 2003 Sunsilk meluncurkan kembali produk dengan menggunakan bentuk botol baru Proyek Merkuri.
Kemudian pada tahun 2010, Sunsilk kembali melakukan revolusi dengan inovasinya di Industri Kecantikan Rambut. Sunsilk bekerja sama dengan 7 pakar
rambut dunia untuk menghasilkan formulasi terbaik Sunsilk yang menggabungkan teknologi tinggi yang dimiliki Sunsilk dengan ilmu dan pengalaman dari para ahli
rambut terkemuka di bidangnya. Dengan pakar-pakar rambut yang memiliki keahlian di bidangnya masing - masing untuk mengatasi berbagai permasalahan
rambut, Sunsilk membawa solusi bagi para wanita di dunia yang menginginkan penampilan yang sempurna dengan rambut yang indah dan bebas masalah.
Gambar 4.2 Varian Produk Sunsilk
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Model Analisis Deskriptif