PENDAHULUAN 1 BIOGRAFI SYAIKH MUHAMMAD HISYAM KABBÂNÎ 16 GAMBARAN UMUM DZIKIR 29 PENAFSIRAN SYAIKH HISYÂM KABBÂNÎ TERHADAP AYAT- AYAT AL-QUR’ PENUTUP 73

xii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i TIM PENGUJI SKRIPSI ii PENGESAHAN PEMBIMBING iii PERSETUJUAN PENGUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN v ABSTRAK vi LEMBAR PERSEMBAHAN vii KATA PENGANTAR viii DAFTAR ISI xii TRANSLITERASI xv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah

1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 10

C. Tinjauan Kepustakaan

11 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 12 E. Sistematika Penelitian 13 F. Metodologi Penulisan 14

BAB II BIOGRAFI SYAIKH MUHAMMAD HISYAM KABBÂNÎ 16

A. Riwayat Hidup 16 B. Sekilas Tentang Tarekat Naqsyabandi Haqq â ni 18 xiii 1. Sejarah dan Pengertian Naqsyabandi 18

2. Silsilah Mata Rantai Emas Naqsyabandi

21 C. Beberapa Karya Syaikh Hisyam Kabb â n î 24 D. Encyclopedia of Islamic Doctrine “Remembrance of All â h and Praising the Prophet 25

BAB III GAMBARAN UMUM DZIKIR 29

A. Pengertian Dzikir 29 B. Metode Dzikir yang Berkembang 34 1. Dzikir Khafiy Diam 34 2. Dzikir Jahr Keras 37 C. Keutamaan dan Manfaat Dzikir 40 D. Hubungan Dzikir dengan Shalat 44

BAB IV PENAFSIRAN SYAIKH HISYÂM KABBÂNÎ TERHADAP AYAT- AYAT AL-QUR’

ƖN TENTANG DZIKIR 47 A. Dzikir Kewajiban Terbesar dan Perintah Allah yang Kekal QS. Al-Ahz â b [33]: 41 47 B. Perkumpulan Dzikir QS. Al-Anbiy â [ 21]: 20 51 C. Penyebutan asmâ al-Husnâ Allâhu, Allâhu, Allâhu HAQQ dalam dzikir QS. Al-A’r â f [7]: 180 56 D. Gerakan dalam Dzikir QS. Al-Zumar [39]: 23 64 E. Bulir Tasbih dalam Dzikir QS. Al-Dz â riy â t [51]: 55 68

BAB V PENUTUP 73

xiv A. Kesimpulan 73

B. Saran-Saran

75 DAFTAR PUSTAKA 77 LAMPIRAN-LAMPIRAN 78 xv PEDOMAN TRANSLITERASI

A. Konsonan

΍ = Tidak dilambangkan ί = z ϕ = q Ώ = b α = s ϙ = k Ε = t ε = sy ϝ = l Ι = ts ι = s ϡ = m Ν = j ν = d ϥ = n Ρ = h ρ = t ϭ = w Υ = kh υ = z ˰ϫ = h Ω = d ω = ‘ ˯ = a Ϋ = dz ύ = gh ϱ = y έ = r ϑ = f

B. Vokal

Vokal Tunggal : ˰˴˰ = a ˰˶˰ = i ˰˵˰ = u Vokal Panjang : Ύ˴˰ = â ˸ϲ˶˰ = î ˸Ϯ˵˰ = û Vokal Rangkap : ˸ϲ˴˰ = ai ˴˰˸Ϯ = au xvi

C. Lain-lain

- Transliterasi syaddah atau tasyd d ˷_ dilakukan dengan menggandakan huruf yang sama - Transliterasi ta’ marbuthah Γ adalah h, termasuk ketika ia diikuti oleh kata sandang al ϝ΍ , kecuali transliterasi ayat al-Quran. - Kata sandang ϝ΍ ditransliterasikan dengan al diikuti dengan kata penghubung -, baik ketika bertemu dengan huruf qamariyah maupun huruf syamsiyyah, kecuali dalam transliterasi ayat al-Quran. - Transliterasi ayat al-Quran dilakukan sesuai dengan bacaan aslinya dengan mengabaikan pemisahan antar kata. Contoh: ˸ϴ˶Ϙ˴Θ˸δ˵Ϥ˰ϟ˸΍ ˴ρ˴ή͋μϟ΍ Ύ˴ϧ˶Ϊ˸ϫ˶΍ ˴Ϣ dibaca Ihdinas-sirâtal-mustaqîm, bukan Ihdinâ al-sirât al-mustaqîm - Transliterasi kata Ϳ΍ dilakukan sesuai dengan bacaan aslinya dengan mengabaikan pemisahan antar kata. Contoh: Ϳ΍ ˵ΏΎ˴Θ˶ϛ dibaca kit bull h, bukan kit b All h - Nama-nama dan kata-kata yang telah ada versi populernya dalam tulisan latin, secara umum dituliskan berdasarkan versi populernya, kecuali tidak ada keseragamannya, seperti macam-macam bacaan dalam tajwid tetap ditulis berdasarkan transliterasi, contoh mad, izhâr, dan lainnya. xvii - Terjemahan al-Qur’ân saya mengutip dari al-Qur’ân dan terjemahnya, Departemen Agama, sedangkan penulisan al-Qur’ân di atas terjemahan menggunaakan Qirâ’at Âshim. 1

BAB I PENDAHULUAN