xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
TIM PENGUJI SKRIPSI ii
PENGESAHAN PEMBIMBING iii
PERSETUJUAN PENGUJI iv
PERNYATAAN KEASLIAN v
ABSTRAK vi
LEMBAR PERSEMBAHAN vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI xii
TRANSLITERASI xv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah
1 B.
Pembatasan dan Perumusan Masalah 10
C. Tinjauan Kepustakaan
11 D.
Tujuan dan Manfaat Penelitian 12
E. Sistematika Penelitian
13 F.
Metodologi Penulisan 14
BAB II BIOGRAFI SYAIKH MUHAMMAD HISYAM KABBÂNÎ 16
A. Riwayat Hidup 16
B. Sekilas Tentang Tarekat Naqsyabandi Haqq
â
ni 18
xiii 1.
Sejarah dan Pengertian Naqsyabandi 18
2. Silsilah Mata Rantai Emas Naqsyabandi
21 C. Beberapa Karya Syaikh Hisyam Kabb
â
n
î
24 D.
Encyclopedia of Islamic Doctrine “Remembrance of All
â
h and Praising the Prophet
25
BAB III GAMBARAN UMUM DZIKIR 29
A. Pengertian Dzikir 29
B. Metode Dzikir yang Berkembang 34
1. Dzikir Khafiy Diam
34 2.
Dzikir Jahr Keras 37
C. Keutamaan dan Manfaat Dzikir 40
D. Hubungan Dzikir dengan Shalat 44
BAB IV PENAFSIRAN SYAIKH HISYÂM KABBÂNÎ TERHADAP AYAT- AYAT AL-QUR’
ƖN TENTANG DZIKIR 47
A. Dzikir Kewajiban Terbesar dan Perintah Allah yang Kekal
QS. Al-Ahz
â
b [33]: 41 47
B. Perkumpulan Dzikir QS. Al-Anbiy
â [
21]: 20 51
C. Penyebutan asmâ al-Husnâ Allâhu, Allâhu, Allâhu HAQQ dalam dzikir
QS. Al-A’r
â
f [7]: 180 56
D. Gerakan dalam Dzikir QS. Al-Zumar [39]: 23
64 E.
Bulir Tasbih dalam Dzikir QS. Al-Dz
â
riy
â
t [51]: 55 68
BAB V PENUTUP 73
xiv A.
Kesimpulan 73
B. Saran-Saran
75
DAFTAR PUSTAKA 77
LAMPIRAN-LAMPIRAN 78
xv
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Konsonan
= Tidak dilambangkan
ί =
z ϕ
= q
Ώ = b α =
s ϙ
= k
Ε = t ε =
sy ϝ
= l
Ι = ts ι =
s ϡ
= m
Ν = j ν =
d ϥ
= n
Ρ = h ρ
= t
ϭ =
w Υ = kh
υ =
z ˰ϫ
= h
Ω = d ω
= ‘
˯ =
a Ϋ = dz
ύ =
gh ϱ
= y
έ = r ϑ
= f
B. Vokal
Vokal Tunggal :
˰˴˰ = a
˰˶˰ = i
˰˵˰ = u
Vokal Panjang :
Ύ˴˰ = â
˸ϲ˶˰ = î
˸Ϯ˵˰ = û
Vokal Rangkap :
˸ϲ˴˰ = ai
˴˰˸Ϯ = au
xvi
C. Lain-lain
- Transliterasi syaddah atau tasyd d ˷_ dilakukan dengan menggandakan huruf yang sama
- Transliterasi ta’ marbuthah Γ adalah h, termasuk ketika ia diikuti oleh kata sandang al
ϝ , kecuali transliterasi ayat al-Quran. - Kata sandang
ϝ ditransliterasikan dengan al diikuti dengan kata penghubung -, baik ketika bertemu dengan huruf qamariyah maupun
huruf syamsiyyah, kecuali dalam transliterasi ayat al-Quran. - Transliterasi ayat al-Quran dilakukan sesuai dengan bacaan aslinya dengan
mengabaikan pemisahan antar kata. Contoh:
˸ϴ˶Ϙ˴Θ˸δ˵Ϥ˰ϟ˸ ˴ρ˴ή͋μϟ Ύ˴ϧ˶Ϊ˸ϫ˶ ˴Ϣ
dibaca Ihdinas-sirâtal-mustaqîm, bukan
Ihdinâ al-sirât al-mustaqîm - Transliterasi kata
Ϳ dilakukan sesuai dengan bacaan aslinya dengan mengabaikan pemisahan antar kata.
Contoh: Ϳ ˵ΏΎ˴Θ˶ϛ
dibaca kit bull h, bukan
kit b All h - Nama-nama dan kata-kata yang telah ada versi populernya dalam tulisan
latin, secara umum dituliskan berdasarkan versi populernya, kecuali tidak ada keseragamannya, seperti macam-macam bacaan dalam tajwid tetap
ditulis berdasarkan transliterasi, contoh mad, izhâr, dan lainnya.
xvii - Terjemahan al-Qur’ân saya mengutip dari al-Qur’ân dan terjemahnya,
Departemen Agama, sedangkan penulisan al-Qur’ân di atas terjemahan menggunaakan Qirâ’at Âshim.
1
BAB I PENDAHULUAN