Encyclopedia of Islamic Doctrine “Remembrance of Allah and

25 8. Encyclopedia of Muhammad’s Women Companions and the Tradition they Related. Karya Syaikh Hisyâm Kabbânî dan Dr. Laleh Bachtiar. Defenders Publications: 1998. 9. Remembrance of God Liturgy of the Naqsyabandi Masters. Kazi Publications: 1998. 10. Angels Unveiled: A Sufi Perspective. Kazi Publications: 1996. 11. The Naqsyabandi Sufi Way – History and Guidebook of the Saints of the Golden Chain. Kazi Publications: 1995. 12. Encyclopedia of Islamic Doctrine. al-Sunna Foundation of America: 1998. Berjumlah 7 jilid, diantaranya: x Jilid 1: Beliefs x Jilid 2: Remembrance of Allah and Praising the Prophet x Jilid 3: The Prophet: Cemmomerations, Visitation, and His Knowledge of the Unseen Mawlid, Ziyara, Ilm al-Ghayb x Jilid 4: Intercession Shafaa, Tawassul, Istighatha x Jilid 5: Self – Purifications and the State of Excellent Tazkiyât al- NafsTasawuf, Ihsân x Jilid 6: Forgotten Aspect of Islamic Workship, bagian 1 x Jilid 7: Forgotten Aspect of Islamic Workship, bagian 2

D. Encyclopedia of Islamic Doctrine “Remembrance of Allah and

Praising the Prophet” Encyclopedia of Islamic Doctrine merupakan salah satu karya Syaikh Hisyâm Kabbânî yang mendapatkan sambutan hangat bagi masyarakat Muslîm. 26 Buku yang diterbitkan oleh al-Sunna Foundation dibawah pengawasan Syaikh Hisyâm Kabbânî sendiri ini yang berjumlah 7 jilid, dan setiap jilidnya memiliki tema yang sangat menarik bagi pemaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembacanya. Karya Syaikh Hisyâm Kabbânî ini memiliki kebajikan yang amat besar dengan memulai kembali ajaran-ajaran Islam tradisional dengan jalan keluar kompromi dengan modernisme atau disebut reformisme. Berakar pada interpretasi tradisional dari syarî’at dan sekolah teologi Islam serta urutan Naqsyabandiyah yang telah membawa penghalang interpretasi ortodoks ketat sufisme selama berabad-abad, volume ini mencerminkan pandangan dari otoritas terbesar dalam doktrin syarî’at dalam sejarah Islam. Ia membawa pengetahuan yang luas, yang hanya dapat dikuasai dalam suasana tradisional. Untuk menanggung setiap diskusi, ia membawa keluar dirinya dari sifat Tuhan untuk mengimbangi suatu kondisi. Setiap volume dikhususkan untuk satu set keyakinan tertentu mulai dengan “akidah” atau yang disebut dengan tauh î d. 45 Volume selanjutnya mencakup unsur-unsur praksis Islam yang terkenal dan juga orang-orang yang telah hampir terlupakan pada masa kini. Suatu pekerjaan juga sangat berkaitan dengan keyakinan Islam penting seperti syaf â ’at Tawassul yang diserang oleh mereka – yang disebut sebagai reformis. Dalam setiap diskusi, Syaikh Hisyâm Kabbânî mendampingkan pandangan Islam tradisional yang diuraikan oleh tokoh-tokoh seperti Imam Syâf î î , Imam Abû Han î fah, Imam al-Ghaz â l î dan Imam Abû Hasan al-Asyâr î dengan inovasi 45 Syaikh Muhammad Hisyâm Kabbânî. Encyclopedia of Islamic Doctrine “Beliefs” Aqida, vol. 1 United States of America: al-Sunna Foundation of America, 1998, h. xiii. 27 memahami ajaran-ajaran dasar yang sebagian kembali ke Ibnu Taimiyyah. 46 Kemudian dilanjutkan dengan volume-volume selanjutnya yang juga tidak kalah menarik untuk dijadikan sebuah penelitian bagi para ilmuan. Penulis mencoba menguraikan apa-apa yang tersimpan di dalam salah satu karya Syaikh Hisyâm Kabbânî ini pada volume kedua yang berjudul “Remembrance of Allah and Praising the Prophet.” Buku ini membentangkan dalil-dalil dan hujjah-hujjah seputar masalah dzikir dan salâwat yang dimana hal ini juga ditentang keras oleh beberapa kelompok Muslîm dengan mengatasnamakan pemurnian Islam. Kaum “Salafi” misalnya, menuding mereka yang berdzikir bersama – dengan suara keras maupun perlahan – sebagai ahli bid’ah. Syaikh Hisyâm Kabbânî mencoba mengurai secara gamblang bahwa dzikir merupakan kewajiban terbesar dan perintah Allah yang kekal. Pembahasan dalam buku ini terdiri dari 5 bab. 47 Dzikir kewajiban terbesar dan perintah Allah yang kekal mengawali ulasan dzikir dalam bab satu buku ini. Menggunakan bulir-bulir tasbih juga dijadikan pembahasan yang menarik di dalam buku ini bagi para pembacanya. Dapatkah bulir tasbih digunakan untuk menghitung jumlah dzikir, sebelum atau sesudah salat wajib, siang atau malam? Sebegitu terbentang luas pembahasan mengenai dzikir dalam bab satu karya Syaikh Hisyâm Kabbânî ini. Salâwat kepada Nabi Muhammad saw., ringkasan tentang dzikir dari karya Abdurrahman al-Sufuri dalam Nuzhah al-Maj â lis wa Muntakhab al-Naf â ’is Perkumpulan 46 Encyclopedia of Islamic Doctrine “Beliefs” Aqida, vol. 1 United States of America: al-Sunna Foundation of America, 1998, h. XIII-XIV. 47 Syaikh Muhammad Hisyâm Kabbânî. Remembrance of Allâh and Praising the Prophet, vol. 2 United Stated of America: al-Sunna Foundation of America, 1998. 28 menyenangkan dan hal-hal berharga yang terpilih, dan perumpaan Allah terhadap kalimat tauh î d juga menjadi pembahasan pertama dalam buku ini. Membaca syair pujian kepada Nabi Muhammad saw. melengkapi pembahasan buku ini dalam bab dua. Di dalamnya dijelaskan tentang pujian terhadap na’at di kalangan para Sahabat Nabi Muhammad saw., kemudian dilengkapi dengan biografi dan kisah Hasan bin Tsabit, seorang penyair Nabi Muhammad saw. disertai syair K’ab bin Zuhair dan syair pujiannya Abdul Hamîd terhadap Nabi Muhammad saw.. Dalam bab 3 karya Syaikh Hisyâm Kabbânî berisikan tentang syair pujian al-Busiri Qasîdah al-Burdah kepada Nabi Muhammad saw., yang didalamnya dijabarkan perihal kemuliaan qasîdah al-Burdah karya Imam al- Busiri disertai dengan pelajaran dari karyanya, penolakan kaum salafi terhadap wasilah kepada Nabi Muhammad saw. dan al-Burdah yang juga disertai dengan bantahan mereka terhadap pujian terhadap Nabi Muhammad saw., dan penolakan mereka terhadap gelar Nabi Muhammad saw. sebagai sumber-sumber cahaya nabi-nabi yang lain. Dalam bab 3 ini juga diberikan perincian penjelasan tentang nama “Cahaya” n û r, penolakan kaum salafi terhadap keunggulan pengetahuan dan kebaikan Nabi Muhammad saw., kaum salafi yang membatasi ampunan Allah, dan pendirian Abdul Wah â b terhadap qasîdah al-Burdah. Syaikh Hisyâm Kabbânî pun memberikan ulasan mengenai orang tua Nabi Muhammad saw. berada di dalam surga di dalam bab empat, dan keutamaan keluarga Nabi Muhammad saw. dan kemuliaan para Sahabat dalam bab lima. 29

BAB III GAMBARAN UMUM DZIKIR

A. Pengertian Dzikir

Dzikir sangat lekat dengan kehidupan umat Islam. Siang dan malam dilantunkan, sendirian maupun bersamaan. Namun, seiring modernitas kehidupan, dzikir menjadi ritual yang mati, terus dipraktekkan tanpa pemaknaan mendalam. Memang sebagian orang lengah dan lalai dengan tuntunan al-Qur’ân; sebagian umat juga tidak memahami apa yang dimaksud dzikir; sebagian memahami dzikir dalam bentuk kalimat yang di ulang-ulang membacanya tanpa pemahaman atau penghayatan. Kata dzikir adalah bentuk tunggal mufr â d, sedangkan bentuk jamaknya adalah al-Adzk â r. Dalam al-Qur’ân, kata dzikir dan yang berakar kata sama disebutkan sebanyak 292 kali, termuat dalam 36 surat 25 surat Makk a h dan 11 surat Mad â niah. 47 Kata-kata dzikir sendiri, dalam bentuk masdar kata kerja benda, terulang sebanyak 76 kali. 48 Secara etimologis atau bahasa, dzikir merupakan masdar kata benda dari kata kerja dzakara-yadzkuru-dzikran. Dalam Lis â n al-Arab karya Ibn Manzh û r, ia memberikan pengertian, dzakara berarti menjaga sesuatu dengan menyebut atau mengingatnya. Dzikir juga berarti kerhormatan atau kemuliaan al-Syaraf, nama 47 Muhammad Fuâd Abd al-Bâqi. Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfâdz al-Qur’ân al-Karim Beirut: Dâr al-Fikr, 1981, h. 270-275. 48 Muhammad Fuâd Abd al-Bâqi. Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfâdz al-Qur’ân al-Karim.