67
Hal tersebut sudah dianggap biasa oleh masyarakat Desa Masriah Jambi. Karena hal tersebut sudah sering dilakukan dan pada saat ini sudah tidak tabu lagi
di tenga-tenga masyarakat.
4.3.2 Faktor Terpaksa untuk Memenuhi Kebutuhan HidupBiaya
Pendidikan
“Nimja sawit” dilakukan tidak hanya pada orang yang sudah tamat sekolah atau pada orang yang sudah berkeluarga.”ninja sawit” ternyata dilakukan
dari berbagai kalangan atau usia, cukup banyak juga masyarakat Desa Mariah Jambi yang masih remaja atau masih duduk di bangku sekolah SMP ikut terlibat
melakukan “ninja sawit” alasan mereka melakukan “ninja sawit” bermacam- macam, ada yang beralasan untuk menambah uang jajan, untuk membeli rokok
dan ada juga yang mengatakan alasannya melakukan ninja sawit yaitu karena terpaksa agar tetap bisa melajutkan sekolah dan bisa menamatkan sekolanya. Hal
itu dilakukannya tidak seterusnya melaikan dilakukan hanya sampai ia tamat sekolah saja. Ia memiliki pemikiran yang cukup maju, karena ia memikirkan
“ninja sawit” tidak akan dilakukannya selamanya ia ingin merubah nasip dengan cara pergi dari Desa Mariah Jambi kemudian bekerja di perusahaan yang bisa
menjamin masa tuanya walaupun pendidikannya hanya tamatan SMA saja. Seperti yang dikatakan oleh salah satu informan saya yang bernama Miko:
Saya Sejak masih duduk di bangku sekolah SMP, sudah mulai ikut untuk “ninja sawit”. Awalnya saya terpaksa melakukan “ninja sawit” hanya
untuk membiayai uang sekolah dan kebutuhan sehari-hari dan didukung dengan ajakan teman. Tetapi itu akan berakhir ketika saya sudah tamat
sekolah. “ninja sawit” sudah sangat banyak membantu saya, karena biaya selama sekolah saya berasal dari uang “ninja sawit. Saya membiayai
sekolah sendiri, karena saya tidak tinggal bersama orang tua. meskipun saya sekolah tetapi saya juga harus bekerja keras. Bahkan waktu untuk
68
bermain pun saya tidak punya. Karena setiap pulang sekolah saya harus langsung pulang ke rumah agar bisa langsung bekerja.
Hal yang sama juga diperkuat oleh pernyataan dari Benzema, ia juga membiayai sekolahnya sendiri dari uang hasil “ninja sawit”.
Pada saat saya masih sekolah, saya sudah belajar untuk mandiri karena latar belakang keluarga saya yang kurang mampu membuat saya terpaksa
untuk harus bisa memenuhi kebutuhan saya sendiri. “ninja sawit menjadi salah satu jalan pintas saya untuk mendapatkan uang dengan cara yang
instan, kemudian tanpa menggangu sekolah saya. Karana “ninja sawit dapat dilakukan kapan saja.
Dari sekian banyak masyarakat Desa Mariah Jambi yang ikut beroperasi “ninja sawit” hanya sedikit dari mereka yang melakukannya terpaksa dan uang
yang di dapat digunakan untu kepentingan sekolahnya. Mereka orang sangat terbantu dengan adanya “ninja sawit. Menurut dari pengamatan dan hasil
wawanccara peneliti dengan narasumber yang bersangkutan “ninja sawit” merupakan solusi yang tepat bagi mereka, Karena Mereka bisa meneruskan
sekolah hingga tamat SMA berkat adanya “ninja sawit”.
4.3.4 Ikut-ikutan Terpengaruh Lingkungan