Lokasi Penelitian Tehnik Pengumpulan Data

20

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Mariah Jambi, kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun. Alasan peneliti memilih lokasi daerah ini adalah dikarenakan ditempat ini terdapat sejumlah orang yang melakukan “Ninja Sawit”, selain itu, peneliti juga memahami keadaan lokasi penelitian tersebut sehingga memudahkan peneliti mendapatkan informasi data yang dibutuhkan peneliti. 3.3. Unit Analisis dan Informan 3.3.1 Unit Analisis Unit analisis adalah hal-hal yang diperhitungkan menjadi subjek penelitian atau unsur yang menjadi fokus penelitian Bungin, 2007:76. salah satu ciri atau karakteristik dari penelitian sosial adalah menggunakan apa yang disebut dengan “unit of analysis”. Ada dua unit analisis yang lazim digunakan pada kebayakan penelitian sosial yaitu individu maupun kelompok sosial yang didalam masyarakat. Adapun yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah “Ninja Sawit” yang ada di Desa Mariah Jambi, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun.

3.3.2 Informan

Informan merupakan subjek memahami permasalahan penelitian sebagai pelaku maupun orang yang memahami permasalahan penelitian Bungin 2007:76. Dalam penelitian ini yang menjadi informan penelitian adalah: orang yang melakukan “ninja sawit” mulai dari anak remaja sampai orang dewasa, di Desa Mariah Jambi. Adapun yang menjadi informan subjek penelitian adalah 21 1. Orang yang melakukan “Ninja Sawit” mulai dari umur 13-45 tahun 2. Penampung agen

3.4. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data dilakukan berdasarkan dengan jenis data yang diperlukan untuk mendapatkan informasi. Tehnik pengumpulan data dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data skunder. 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian melalui observasi dan wawancara baik secara partisipatif maurun wawancara mendalam, oleh karena itu untuk mendapatkan data primer dalam penellitian ini akan dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu sebagai berikut: a. Wawancara mendalam Wawancara mendalam dimana adanya proses tanya jawab secara langsung ditujukan terhadap informan dilokasi penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara serta menggunaka alat bantu perekam atau tape recorder jika memang dibutuhkan untuk memudahkan menangkap keseluruhan informasi yang di berikan informan. Wawancara terhadap informan ditujukan untuk memperoleh data dan informasi secara lengkap tentang “Ninja Sawit”. b. Partisipasi Observer Partisipasi Observer yaitu metode pengumpulan data dengan cara peneliti ikut ikut serta dan turut aktif dalam masyarakat secara langsung agar 22 peneliti dapat secara nyata merasakan dan menggambarkan situasi yang ada di lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti akan ikut dengan para “Ninja Sawit” pada saat melakukan transaksi penjualan atau penimbangan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang “Ninja Sawit” yang berjalan dengan baik antara para “Ninja” dengan agen dan penjaga perkebunan. c. Dokumentasi Dokumentasi yaitu dilakukan dengan menggunakan kamera foto untuk mengabadikan hal-hal yang tidak terobservasi seperti aktivitas “Ninja Sawit” dan sebagai penegas data yang di peroleh di lapangan. 2. Data Skunder Data skunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Pengumpulan data skunder dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penellitian kepustakaan dan pencatatan dokumen, yaitu dengan mengumpulkan data dan mengambil informasi dari buku-buku referensi, dokumen, majala, jurnal, dan bahan-bahan dari situs internet yang dianggap relevan dari masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini ternyata yang berkaitan dengan kenakalan remaja dipedesaan. 3.5.Interpretasi Data Bata yang dikerjakan sejak peneliti mengumpukan data dilakukan secara insentif setelah pengumpulan data selesai dilaksanakn. Merujuk pada Lexy J. Moleong 2002:190, pengolahan data ini dimulai dengan menelaah seluruh data 23 yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan observasi yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen resmi, gambar foto, dan sebagainya. Data tersebut teah dibaca, dipelajari dan di telaah maka langkah seanjutnnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan secara abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang terperinci, merujuk ke inti dengan menelaah pernyataan-pernytaan yang diperlukan sehingga tetap berada dalam fokus peneliti. Langkah selanjutnya adalah menyusun data-data dalam satuan-satuan itu kemudian dikategorisasikan. Berbagai kategori tersebut dilihat kaitannya satu dengan yang lainnya dan di interpretasikan secara kualitatif. Proses interpretasi data dalam penelitian ini telah dimulai sejak awal penulisan proposal, sehingga selesainya penelitian ini yang menjadi ciri khas dari analisis kualitatif. 24

3.6 Jadwal Kegiatan

Dokumen yang terkait

Sistem Pemasaran Beras Di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus : Desa Bah Jambi II, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun Propinsi Sumatera Utara)

0 34 124

Hubungan Konsumsi Makanan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Desa Mekar Bahalat Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun Tahun 2016

5 18 121

TORTOR PARSAORAN PADA UPACARA ADAT PERNIKAHAN PARMALIM PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI DESA MARIAH JAMBI KECAMATAN JAWA MARAJA BAH JAMBI TIMURAN KABUPATEN SIMALUNGUN.

6 16 29

PENGARUH MIGRASI ETNIS JAWA TERHADAP BUDAYA ETNIS SIMALUNGUN DI DESA BAH JAMBI II KEC. TANAH JAWA KAB. SIMALUNGUN.

2 4 23

Hubungan Konsumsi Makanan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Desa Mekar Bahalat Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 16

Hubungan Konsumsi Makanan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Desa Mekar Bahalat Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Konsumsi Makanan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Desa Mekar Bahalat Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 1 9

Hubungan Konsumsi Makanan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Desa Mekar Bahalat Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 27

Hubungan Konsumsi Makanan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Desa Mekar Bahalat Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 3

Hubungan Konsumsi Makanan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Desa Mekar Bahalat Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 19